Kompak untuk Paradigta Pekka

Semangat terus membara tak peduli panas yang begitu menyengat tubuh, dengan mengendarai sepeda motor kami alumni paradigta menembus teriknya matahari yang tepat di atas kepala. Kami berangkat untuk acara pertemuan kunjungan dari  KOMPAK Jakarta.

Rabu, 9 Oktober 2019 bertempat di rumah Wikdini Harti kader Pekka dan mentor Akademi Paradigta Kader Desa yang berasal dari dukuh Buntrak Desa Wlahar Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah, memfasilitasi tempat pertemuan untuk menerima kunjungan dari KOMPAK. Hadir 12 orang terdiri dari mentor, alumni paradigta, dan jurnalis warga Pekka. Tak terlalu lama menunggu, tamu dari KOMPAK pun datang. Setelah istirahat sebentar acara pun di mulai pukul 14.00, dengan di awali membaca Bismillah dan perkenalan masing masing yang hadir. Tamu dari kompak pun memperkenalkan diri. Dewi Novianti itulah nama yang cantik, secantik orangnya.

Dewi, sapaan akrab Dewi Novianti, adalah petugas dari KOMPAK untuk berkunjung ke Serikat Pekka Brebes. Dewi (51) bertanya pada semua yang hadir mengenai apa itu paradigta? apa tujuan di adakanya paradigta? dan apakah pemerintah mendukung akademi paradigta? Apa kriteria untuk menjadi mentor paradigta? Ada alumni yang menjawab pertanyaan tersebut “Akademi Paradigta adalah sekolah kepemimpinan perempuan, tujuannya biar perempuan di desa makin mandiri.  Untuk mentor Akademi paradigta tidak ada kriteria khusus, yang penting bisa baca tulis sebelum menjadi mentor kan mereka sudah di latih terlebih dahulu. Perubahan yang dialami pada alumni paradigta pun sangat banyak, ada pun modul modul yang paling saya sukai yaitu modul 6, tentang Perempuan Di Rana Publik” ujar Rohana sambil tersenyum. Rohana adalah alumni Akademi Paradigta gelombang pertama tahun 2017-2018, dan kebanyakan alumni dan mentor menyukai modul tersebut.

Selain bertemu dengan para alumni akademi paradigta, Dewi mewawancarai Dinas P3AKB, PKK Kabupaten Brebes, pemerintah Desa dan tokoh perempuan Desa Wlahar, juga berkunjung dan wawancara Desa Kedungbokor untuk mengetahui perkembangan desa yang tanpa pendidikan Akademi Paradigta dari Pekka.

Dewi juga bertemu dengan Fasilitator Lapang Sri Urianti tentang bagaimana upaya mendampingi kelas Akademi Paragidta selama berjalan, tanggapan dari pemerintah desa, dsb. Setelah itu, bertemu para akademia tahun 2019 yang saat itu hari Sabtu tanggal 12 Oktober 2019 jam 14.30 sedang ada kelas di Balai Desa Wlahar. Para akademia merasa senang bisa belajar di Akademi Paradigta Pekka Kader Desa karena menambah pengetahuan tentang desanya, bagaimana bisa membantu berperan dalam pembangunan desa dengan kemampuannya.

Kontributor: Kunisah, kader Pekka Brebes

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *