Sebelum mengadakan diskusi integrasi KLIK PEKKA-SLRT, Serikat Pekka Karawang terlebih dahulu mengadakan kunjungan ke kantor Bappeda Kab. Karawang untuk sosialisasi terkait akan diadakannya diskusi tersebut, 15 Juli 2019.
Ketua serikat Astini bersama bendahara Rumhayani berkunjung ke kantor Bappeda Kab. Karawang, bertemu dengan bapak Dedi Nuryadi sebagai Kepala Puskesos. Kepada Pak Dedi mereka menyampaikan bahwa Serikat Pekka dan Yayasan PEKKA, MAMPU akan menyelenggarakan diskusi integrasi KLIK PEKKA-SLRT, dengan mengundang dinas-dinas terkait, seperti: Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, SLRT, Disdukcapil, DPMD, Kominfo, DP3A, Hukum dan Bappeda sendiri. Untuk itu mereka memohon kerjasama kepada Bappeda untuk membuatkan undangan serta menyediakan tempat (Aula).
Pak Dedi menyepakati bahwa akan dibuatkan undangan sekaligus mendistribusikannya ke dinas-dinas yang akan diundang, serta akan di siapkan aulanya. Kesepakatan dengan pak Dedi, bahwa diskusi tersebut akan diselenggarakan pada Kamis, 18 Juli 2019 pukul 08.30 WIB bertempat di Aula II Bappeda.
Ketika kantor Bappeda masih sepi, pagi itu Kamis 18 Juli 2019 jam 07.15 WIB, kami sebagai panitia penyelenggara diskusi integrasi KLIK PEKKA-SLRT, sudah berada di kantor Bappeda untuk mempersiapkan peralatan administrasi dan konsumsi peserta diskusi. Tidak lama kemudian sekitar jam 08.00 WIB, Mbak Dwi Indah Wilujeng dan mbak Dian Trikanita dari yayasan PEKKA, Mbak Tria MAMPU, Mas Widya Setyanto ( SLRT pusat ), serta 2 orang mahasiswa STFT Jakarta yang magang di PEKKA (Febrianto dan Dony Ibrani) tiba di kantor Bappeda.
Selesai bersalaman, mereka kami ajak memasuki aula sambil menunggu peserta undangan lainnya. Di ruangan aula belum ada siapa-siapa, baru kami dari serikat pekka 5 orang yaitu: Astini, Rumhayani, R Ovi Rosidah Noviar, siti juariah dan siti komah, undangan yang dari dinas-dinas belum ada yang datang.
Jam 08.30 wib barulah undangan mulai berdatangan, dari Dinsos (pak Danilaga, ibu Arieyanti ), Pak Annas, ibu Lilik dan ibu Yulita dari SLRT Karawang, dari Dinkes bpk dr. La Ode Ahmad, dan disusul dari dinas-dinas yang lain. Dengan sudah lengkapnya peserta rapat maka ketua Serikat Pekka Astini segera menuju ruangan bapak Dedi Nuryadi untuk meminta beliau membuka agenda diskusi integrasi KLIK PEKKA-SLRT. Beberapa menit kemudian Pak Dedi membuka acara dengan sedikit menginformasikan bahwa di Karawang sebenarnya konsep SLRT sudah luar biasa, akan tetapi belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Selain itu juga Karawang punya program Karawang Cerdas, dengan memberikan beasiswa kepada siswa SMA/SMK, dan mahasiswa. Adapun besaran beasiswa tersebut adalah : untuk SMA/ SMK sebesar : Rp 1.400.000 / tahun, sedangkan untuk Mahasiswa sebesar : Rp 12.000.000 /tahun.
Selesai memaparkan hal tersebut di atas, pak Dedi langsung menyerahkan kepada pihak MAMPU mbak Tria dan Seknas mbak Wilu untuk memimpin dan melanjutkan acara diskusinya. Mbak wilu memaparkan keberhasilannya Kabupaten Sukabumi, dengan sudah adanya Perbup mengenai SLRT dan memasukkan KLIK di dalam Perbub sebagai alat bantu untuk menjaring permasalahan yang ada di masyarakat akar rumput. Memberikan pemahaman tentang KLIK Pekka, yaitu KLIK singkatan dari Klinik Layanan Informasi dan Konsutasi. Jadi kenapa KLIK itu penting disandingkan dengan SLRT, karena KLIK bisa menjaring langsung dari masyarakat yang mempunyai permasalahan terkait Perlindungan Sosial, Identitas hukum dan tentang Kasus hukum. Apalagi di saat kegiatan tersebut Serikat Pekka juga menghadirkan nara sumber dari dinas-dinas seperti: Disdukcatpil, Dinas Sosial, BPJS, dan Pengadilan Agama, agar masyarakat bisa langsung berkonsultasi dan mendapatkan informasi dari pihak yang terkait. Ada 38.364 masyarakat berkonsultasi melalui KLIK Pekka yang terdiri dari 68% perempuan dan 32% laki-laki pada tahun 2018. KLIK Pekka sudah di laksanakan 146 kali di 146 Desa di 73 Kecamatan di 37 Kabupaten dan 19 Provinsi di Indonesia. Adapun kegiatan Serikat Pekka antara lain diskusi kelompok, pengembangan serikat, KLIK, diskusi kampung, FPK, penerbitan Buletin, Sekolah kader, Pelatihan penguatan organisasi dan audit partisipatif.
Sudah panjang lebar mbak Wilu memaparkan, maka giliran mbak Tria dari MAMPU yang menyampaikan sambutannya. Mbak Tria memberitahukan di mana saja program MAMPU. 13 mitra nasional, 100 sub mitra daerah, membentuk lebih dari 1300 kelompok yang beranggotakan lebih dari 32.000 perempuan. Berada di 1.100 Desa, 150 Kabupaten / Kota dan 27 Provinsi. Mbak Tria juga menyampaikan bahwa MAMPU melakukan pendekatan – pendekatan dengan meningkatan akses layanan dasar dan perlindungan sosial melalui model yang dikembangkan oleh mitra, meningkatkan suara pengaruh mempengaruhi kebijakan di tingkat nasional/daerah serta meningkatan kapasitas perempuan dan kelompok perempuan. Semua itu dilakukan karena masih banyak perempuan kepala keluarga miskin yang bekerja di sektor informal, dan masih banyak yang tinggal di daerah terpencil sehingga sulit mendapatkan dokumen identitas, layanan perlindungan sosial, pendidikan, sulit mengakses program pemerintah, sehingga terjadi peningkatan kemiskinan dan kesenjangan terhadap perempuan.
Begitulah sebagian dari sabutan mbak Tria, yang kemudian di lanjutkan oleh mas Ryan dari SLRT pusat jakarta. Beliau menyampaikan tentang kriteria pelaksanaan SLRT yang sudah mandiri, yang berkembang, dan yang belum berkembang. SLRT Puskesos harus menyelenggarakan kegiatan KLIK 2 kali dalam setahun, untuk perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Alasan dimasukan KLIK yaitu karena KLIK adalah cara pelibatan masyarakat dalam proses verifikasi validasi data di SLRT.
KLIK bisa dilakukan oleh pemerintah desa tanpa melibatkan Serikat Pekka, karena pemerintah desa/kader desa nantinya akan dilatih untuk menyelenggarakan sendiri tanpa melibatkan kader Serikat Pekka. Jadi keberadaan kelompok Serikat Pekka di desa tersebut bukan persyaratan wajib untuk melaksanakan KLIK. Dengan selesainya mas Rian memberikan sambutan, akhirnya seluruh peserta sepakat mengajukan perbup SLRT yang memasukan KLIK di dalamnya.
Di ujung diskusi dibuat rencana tindak lanjut (RTL) terkait team penyusunan perbup, pengesahan perbup, sosialisasi dan tentang bintek KLIK. Dengan disepakatinya RTL, maka selesai sudah agenda Diskusi Integrasi KLIK PEKKA – SLRT untuk perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Sebelum semua peserta kembali ke rumah masing-masing, makan siang terlebih dahulu karena jam 12.00 tidak istirahat makan siang. Namun ada juga yang langsung pulang setelah dibagikan uang saku / pengganti transport dari pihak MAMPU. Untuk panitia dari serikat pekka dengan mbak Wilu dan mbak Dian melakukan evaluasi setelah semua peserta yang lainnya meninggalkan ruangan.
Kontributor: Siti Juariah, kader Pekka Karawang