Di pagi yang cerah 28 Juni 2019 saya (Laily) sangat bersemangat untuk menghadiri acara rapat di kantor Desa Sigar Penjalin, acara tersebut di hadiri Aparat Desa, Pekka dan PKK, membahas tentang PEMBAGIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) untuk Balita BGM (Bawah Garis Merah) dan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), untuk pengelolaan makanan tersebut Pemerintah Desa melibatkan PKK dan PEKKA untuk mengelolaan PMT akan di berikan berupa Telur, Kacang Hijau, Ikan Asin,Ager-ager/Jeli dan abon daging untuk dibagikan ke 13 Dusun yang ada di Desa Sigar Penjalin kec Tanjung KLU.
Pihak Pemerintah Desa bilang telah melihat bukti dan kinerja Pekka dalam berkegiatan, baik dalam hal melakukan Sosialisasi tentang Perlindungan sosial dan Hukum untuk membantu pemerintah desa.
Melakukan Advokasi Kebijakan Pemerintah kabupaten sehingga di rasakankan mamfaatnya sama masyarakat, maka akan memberikan kesempatan untuk mengelola proram dari desa ini, Pekka kebagian menghendel atau membuat Abon Daging sebanyak 70 kg dengan dihargakan 9 juta setiap 1 kali pembuatan abon dalam waktu 6 bulan ke depan (Desember 2019).
Mendengar keputusan dari Desa saya sangat merasa terharu, bahagia dan bangga bahwa desa memberi kepercayaan sama Pekka, sayapun mulai berpikir di kegiatan pengelolaan pembuatan abon daging tersebut akan melibatkan teman-teman anggota Pekka dan akademia supaya mereka bisa ada penghasilan untuk menambah ekonomi keluarga, apa keluhan ibu-ibu pada waktu pertemuan bahwa ingin punya kegiatan yang bisa mendapatkan penghasilan, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa untuk membantu mereka untuk mengurangi beban hidup mereka.
Anggota Pekka dan akademia paradigta dengan mendapat peluang seperti itu merasa bersyukur dan Senang atas apa yang telah di berikan oleh Pemerintah Desa, amanah tersebut akan di jaga dengan baik dan selesai sesuai dengan batas waktu yang di tentukan oleh desa dengan hasil yang memuaskan pihak pemberi dana (Desa sigar Penjalin).
Pada awal pesanaan di kasih waktu 6 hari untuk menyelesaikan pesanana abon daging sebanyak 70 kg, kami berbagi tugas dan jadwal kerja dan alhamdulillah berkat kerja sama saya dan teman- teman anggota Pekka dan akademia pada tahap pertama pembuatan semua pesanan bisa di selesaikan dengan baik, rasa juga sesuai dengan sampel yang kami kasihkan dan kesepakatanpun berlanjut sampai 6 bulan kedepan untuk pesanan abon sama pihak desa.
Tanggal 02 agustus 2019, itu momen yang tidak pernah saya lupakan, kami berempat ( laily , Muliati jf, Sama’ah dan Mia) menggoreng Abon itu sampe jam 4 pagi, di mana pada saat itu orang -orang pada lagi Istirahat tidur, sementara kami masih bekerja di saksikan oleh panasnya api kompor dan licinnya minyak goreng yang membasahi jari jemari kami di saat lagi menggoreng Abon Daging. dan itu kami lakukan di Center Pekka Di Dusun Lendang Berora, Desa Sigar Penjalin kec. Tanjung KLU.
Rasa capek, lelah, saya tidak mau kelihatan lemah di depan Anak saya, di situlah saya merasa betul -betul merasakan perjuangan seorang Ibu sangat luaaaaar biasa.
Saya merasa dengan adanya Pekka bukan hanya saya dapat ilmu pengetahuan, pengalaman, yang tidak tau desa tetangga yang akhirnya tau dan juga bisa mendapatkan peluang untuk mencari rezeki untuk kebutuhan keluarga saya, apalagi saat ini anak saya yang nomor 2 masuk sekolah SMP/pondok pesanteren dan membutuhkan biaya, berkat ini saya bisa mengatasi kebutuhan saya, yang dulunya saya hanya mengandalkan gaji pensiunan almarhum suami saya namun sekarang saya bisa memberikan uang untuk bekal anak sekolah dan kebutuhan lainnya dari hasil keringat saya sendiri, hal ini membuat saya semakin bangga terhadap diri saya sendiri bahwa saya sebagai ibu perempuan kepala keluarga yang bisa memberikan nafkah untuk keluarga.
Kontributor: Laily, kader Pekka KLU, NTB