Serikat Pekka Tangerang memfasilitasi diskusi terfokus (FGD) KLIK PEKKA yang bertempat di Desa Badak Anom, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. Pada undangan tercantum waktu pelaksanaan yaitu pukul 08.30, 6 orang kader dari Serikat Pekka sudah standby di Balai Desa Badak Anom. Sampai pukul 09.00 belum ada tamu undangan yang hadir. Pukul 09.45 barulah acara dibuka dengan peserta hadir dari DP3A 2 orang, Kepala Desa dan Kaur Kesra Badak Anom, tokoh perempuan, ketua RT dan ibu-ibu Pekka, 2 Oktober 2019.
Pada saat diskusi, Dian Faslap PEKKA menanyakan ke Pemerintah desa (karena kepala desa sibuk kesana kemari dengan masyarakat yang membutuhkan tandatangannya) dan DP3A, apa manfaat dari KLIK PEKKA, pemeritah desa Bapak Syaefudin menjawab sangat banyak manfaatnya, pemerintah desa merasa terbantu, masyarakat kami banyak yang sudah mempunyai identitas kependudukan.
Kemudian dari DP3A hanya menjawab kalau KLIK itu kegiatan yang membantu kerja pemerintah. DP3A sangat mendukung, dan bukti dukungannya sejauh ini datang pada saat kegiatan berlangsung dan support penuh. Tepat pukul 10.00 DP3A ijin karena harus menghadiri acara lain dan di situ kita sempat mengambil foto bersama, tinggalah di ruangan ibu-ibu dari Serikat Pekka, tokoh masyarakat setempat dan perwakilan dari pemerintah desa Badak Anom.
Kemudian Faslap juga menyampaiakan apakah dari desa Badak Anom ada alokasi anggaran untuk KLIK melihat manfaat KLIK cukup banyak bagi masyarakat Badak Anom. Bapak Syaefudin menjawab “ saat ini saya belum bisa menjawab itu karena untuk menggunakan dana desa prosesnya cukup panjang salah satunya harus masuk dalam usulan di Musrenbangdes.” Kemudian Faslap Pekka memperlihatkan contoh Surat Keputusa (SK) Kepala Desa keterlibatan organisasi perempuan, sembari memberikan pertanyaan, apakah bisa desa membuatkan SK keterlibatan Perempuan supaya data atau usulan yang mereka punya bisa di masukan dalam RPJMDes.
Syaefudin menyetujui dan akan membicarakannya ke Kepala Desa. Pihak desa menyampaikan ke ibu-ibu Pekka untuk membantu menangani kasus itsbat nikah, karena desa juga mempunyai data tapi belum bisa menindaklanjutinya. Sayangnya desa lain yang di undang kurang lebih ada 5 desa tidak hadir dengan alasan ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggal.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12.05 kemudian acara ditutup dengan kesepakatan kepala desa Badak Anom bersedia membuat SK Keterlibatan organisasi dalam musrenbangdes. Harapan dari acara ini adalah desa lain bisa terinspirasi, supaya data yang ada di desa bisa terupdate dan masyarakat sipil bisa memantau kegiatan yang ada di desanya.
Kontributor: Masnah, kader Pekka Tangerang