Pekka telah berhasil mengembangkan dirinya di berbagai provinsi di Indonesia juga banyak lahir kader-kadernya. Tahap demi tahap kader Pekka bergerilya mencari perempuan-perempuan kepala keluarga yang ada di pelosok desa untuk bergabung di organisasi ini. Hal ini dirasakan oleh Sumiyati Deran Ole (43) tahun dari desa Weranggere kecamatan Witihama.
Tepatnya Jumat (23/10/2020) melakukan kunjungan ke Desa Sandosi, Kecamatan Witihama guna meminta izin untuk mensosialisasikan program PEKKA dan pembentukan kelompok Pekka. Bertempat di kantor desa bertemu dengan ibu Sekdes karena Kades tidak berada di tempat berhubung ada urusan di luar.
Setelah mengisi buku tamu dan menyampaikan maksud dan tujuan ditanggapi Sekdes bahwa:”ibu, minta maaf karena urusan pemberdayaan program PKK saja ditiadakan karena covid-19 apalagi pertemuan seperti itu, jadi sebaiknya nanti baru ibu dengar informasi setelah dikonfirmasikan ke Kades,” Tidak berpikir panjang lagi saya menjawab:”sebelum ini sudah dua kali saya datang minta waktu dan data calon Pekka tapi sampai hari ini belum ada jawaban, sehingga hari ini saya datang minta izin dari pihak pemerintah selanjutnya bekerjasama dengan alumni Paradigta mengumpulkan ina-ina.soal Covid-19, kita tetap patuhi protokol kesehatan.”
Seusai pertemuan langsung menemui alumni Bibiana Kewa Saya dan beliau mengiyakan. Memanusiakan manusia sungguh sangat sulit dan butuh kesabaran. Tidak mudah dan selalu menyesuaikan setiap situasi dan kondisi.
Kontributor: Deran Ole, kader Pekka Flores Timur