Sribaroyatun, 43 tahun adalah kader Pekka Yogyakarta. perempuan berstatus janda dengan satu anak ini, penah pergi ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) selama 10 tahun. Selama bekerja di luar negeri, sang anak yang masih berusia 3 tahun ia titipkan kepada kakaknya di kampung. Saat ini Sri tidak lagi menjadi TKW. Ia memilih untuk mendampingi anaknya yang sudah menginjak usia remaja.
Sri, begitu ia disapa, sebelum masuk Pekka tidak banyak dikenal di desanya. Meskipun sudah punya pengalaman ke luar negeri, Sri tidak berani pergi ke kantor kelurahan apalagi bicara di depan orang banyak. Sri sangat tidak percaya diri bahkan sering dicibir oleh orang sekitar karena statusnya sebagai janda.
Pandangan negatif ini sudah mulai berubah setelah Sri menjadi anggota Pekka. Banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Program pelatihan yang ia ikuti menumbuhkan kepercayaan dirinya. dengan program MAMPU, Sri mendapatkan berbagai pelatihan di antaranya pelatihan untuk menjadi pelatih (TOT) dalam materi Visi-Misi dan Motivasi berkelompok, Pengorganisasian Masyarakat, manajemen organisasi, kepemimpinan perempuan, kesehatan reproduksi dan penguatan hukum perempuan.
Sri dikenal sebagai sosok yang tegas, berani dan punya komitmen yang tinggi terhadap Serikat Pekka. dengan sikapnya ini, Sri berhasil mengelola koperasi dengan tingkat penunggakan pinjaman di bawah 2 persen.
“Saya saat ini telah berani datang ke kantor-kantor Dinas untuk menyosialisasikan Pekka. Saya diminta oleh Seknas PEKKA untuk menemui Bupati untuk hadir di acara Pekka. Saya awalnya gemetar baru pertama pengalaman ke kantor Bupati. Ternyata saya diterima dengan baik. Pengalaman ini yang memotivasi saya berani bicara di kantor Dinas dan bicara di depan orang banyak,” ungkap Sri dengan bangga.
Saat ini Sri banyak melakukan pendampingan hukum perempuan korban kekerasan, gugat cerai, juga mengurus akta kelahiran untuk keluarga tidak mampu, audiensi ke Dinas Pertanian dalam rangka akses bantuan bibit untuk membuat kebun gizi, mendampingi Pekka dan memotivasi pekka untuk mau belajar.
Dalam perannya sebagai kader Pekka banyak tantangan yang dihadapi misalnya, merawat kepercayaan, membangun kerjasama dan kekompakan antar teman serta perannya sebagai kepala keluarga. Harapannya ke depan yang ingin digapai adalah Pekka memiliki usaha bersama yang dapat meningkatkan pendapatan dan lahirnya pemimpin perempuan dari Pekka di ranah publik yang dapat mengangkat derajat perempuan.