Menjadi Koordinator Pelatihan Japri

Menjadi Koordinator Pelatihan Japri

Pada 13 November 2020, pukul  08:00 WIB bertempat di Balai Desa Karanganyar, saya beserta ibu kepala desa Karanganyar  Ibu Supiani membagikan modul, ATK, masker, handsanitaizer,dan snack kepada calon peserta Pelatihan JAPRI (Jadi Pengusaha Mandiri). Japri sendiri merupakan Program dari Pemerintah Daerah Trenggalek untuk meningkatkan kapasitas pengusaha muda  di desa.

Kegiatan ini tindak lanjut dari kegiatan yang direncanakan pada bulan Maret 2020, tapi karena kendala Pandemi Covid-19, maka pelaksanaan tertunda hingga saat ini dan baru bisa dilaksanakan. Dan awalnya dilakukan secara langsung tapi karena adanya pandemi ini, kita melaksanakan secara online.

Kegiatan dibagi menjadi menjadi 2 kelompok yaitu Japri Usaha dan Japri Non Usaha. Kegiatan ini khusus untuk perempuan usia 18-29 tahun baik yang sudah punya usaha maupun yang belum punya usaha. Untuk Desa Karanganyar Ibu Rinawati sebagai Trainer Japri dan beliau memberi kepercayaan pada saya untuk menjadi Koordinator Tingkat Desa. Hal tersebut karena dari bulan Maret saya mendata peserta maka terjadi banyak kendala peserta, ada yang tidak bersedia lagi mengikuti, ada juga yang sudah pindah ke luar desa. Lalu saya mendata ulang. Alhamdulilah akhirnya kegiatan ini bisa dilaksanakan.

Saat acara pembagian Modul, Atk,dll, kami berkumpul di Balai Desa yang pada tgl 13 November 2020 ini khusus untuk peserta  Japri usaha yaitu 20 orang. Acara terlebih dahulu diisi dengan sambutan Bapak Kepala Desa Karanganyar Kuslan yang memberi dukungan serta memotivasi dan mensupport peserta Japri untuk semangat dan konsisten dalam pembelajaran Japri yang akan dilaksanakaN secara online dan dipandu oleh Trainer ibu Rinawati.

Setelah sambutan Kepala Desa, saya menambahkan sedikit pernyataan kepada peserta bahwa saya atas nama Trainer Ibu Rinawati mohon maaf karena peserta sudah menunnggu pelaksanaan kegiatan ini yang cukup lama dan sekarang karena masa Pandemi hanya bisa dilakukan secara online. Setelah itu saya membagikan modul dll, bersama ibu kades ibu Supiani.

Setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke desa Tanggaran membantu Kordes Desa Tanggaran  Ibu Sri Hartini membagikan modul dll kepada peserta Japri usaha di desa Tanggaran,karena desa Karanganyar dan Tanggaran tergabung menjadi  satu kelompok atau  satu group pembelajaran online. Sebagai trainer untuk Desa Tanggaran Ibu Kuni. Setelah selesai membagikan modul di desa Tanggaran saya lega karena pembagian modul dll baik di Karanganyar dan Tanggaran berjalan dengan lancar,dan pembelajaran Japri usaha secara online bisa dilaksanakan.

Selanjutnya pada tgl 14 November 2020, saya bertugas membagikan modul dll kepada peserta Japri Non Usaha. Tapi pelaksanaan pembagian modul dll agak berbeda karena terbagi menjadi 2 tempat di rumah peserta Japri Ibu  Eny Wijayanti untuk peserta dari Dusun Krajan  dan rumah saya sendiri  untuk peserta dari Dusun Ponggok. Hal ini karena bertepatan hari itu di Balai Desa Karanganyar ada acara.

Walaupun memakan waktu yang cukup lama tapi di hari kedua, pembagian modul  berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti,dan pembelajaran online Japri Usaha dan Non-usaha bisa dilaksanakan. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini terlihat dari respon pembelajaran di group online.

Saya sangat berterima kasih kepada trainer Ibu Rinawati dan Ibu Kuni yang dengan sabar dan telaten memberi materi pembelajaran dan merespon semua pertanyaan dari peserta.

Juga terima kasih karena sudah memberi kepercayaan kepada saya. Semoga dengan kegiatan ini nantinya bisa mencetak pengusaha pengusaha muda dan mandiri dari desa Karanganyar dan Tanggaran.

Bangga juga atas dukungan penuh Kepala desa Karanganyar dan Tanggaran Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek,semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan  perekonomian di desa Karanganyar dan Tanggaran  semakin maju dan kegiatan ini bisa dilanjutkan untuk menjaring calon pengusaha muda mandiri lebih banyak lagi yang nantinya bisa mengali petensi desa yang bisa dijadikan aset untuk desa ke depannya dan bisa menjadikan perempuan – perempuan mandiri di desa yang akan bisa membantu memajukan desa dan membantu mensejahterakan kaum perempuan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Mirawati, kader Pekka Trenggalek

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *