Sore itu Kamis, 17 Desember 2020, saya sangat disibukkan dengan kegiatan di rumah, karena kesibukan, saya sampai tidak sempat membuka HP. Waktu ada waktu saya buka HP, saya terkejut mendapat pesan melalui wa dari teman saya jika saya terpilih mengikuti pelatihan pembuatan Frozen Food.
Karena masih belum begitu focus dan kurang memahami isi pesan tersebut saya menelpon teman saya :
“ Ini mimpi atau nglindur? Maksudnya pelatihan Frozen Food itu apa?”
Tapi telepon saya ditutup dan saya mendapat serangkaian tulisan yang panjang melalui wa yang menjelaskan apa itu Frozen Food, dan saya akan menjadi salah satu orang yang akan mendapat pelatihan tersebut.
Pesannya semakin jelas saat kawan kader Pekka Bu Komariyah jika Pekka juga akan dilibatkan dalam pelatihan membuat Frozen Food yang diselenggarakan kerjasama PKK dan Pemda Trenggalek di Trenggalek tanggal 19 Desember besok.
Saya jawab wa Bu Komariyah, apakah tidak salah memilih saya menjadi salah satu peserta mewakili Pekka? Bu Komariyah menjawab dengan mantabnya, bahwa ini kesempatan berharga dan saya harus siap.
Awalnya agak bingung juga karena saya tidak memiliki baju seragam PKK, namun karena kata Bu Komariyah tidak apa – apa baju bebas tetapi sopan. Akhirnya saya mantab dan percaya diri.
Sabtu tanggal 19 Desember 2020, saya sudah semangat bangun pagi hari dan bersiap – siap, lalu jam 07.30 WIB, saya berangkat ke Panti PKK bersama bu Komariyah naik ojek. Sesampainya di Pendopo Kabupaten, suasana masih sepi.Kami berdua langsung mengisi absen yang disediakan panitia dan menempatkan diri.
Pukul 08.30 WIB, acara pelatihan dimulai, banyak peserta sudah hadir karena diikuti 9 kecamatan di Trenggalek yakni : Dongko, Watulimo, Pule, Pogalan, Kampak, Munjungan, Panggul dan Suruh. Masing – masing Kecamatan mengirimkan 4 orang peserta.
Pelatihan dibuka oleh Ibu Sus, mewakili PKK Trenggalek yang menyampaikan bahwa pelatihan ini tujuannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga Perempuan di Desa. Salah satunya dengan membuat Bakso rambutan dan berharap bahwa kami sebagai peserta bisa menularkan ilmu kami kepada perempuan desa lain sehingga bisa sebagai usaha.
Acara dilanjutkan dengan praktek membuat Bakso Rambutan. Ada dua narasumber yang membantu kami. Bahan bahannya ada ayam, udang, garam, merica, jamur, bawang putih, bawang Bombay, wortel, daun bawang, tapioca, wortel, agar – agar dan kulit lumpia.
Semua bahan lalu diaduk kecuali kulit lumpia, setelah bahan kalis lalu dibentuk bulat – bulat dan dicelupkan ke bahan pencelup. Bahan pencelup terbuat dari tepung terigu, beras jagung, bawang putih, perasa yang dilarutkan air.
Setelah itu adonan dicelupkan kemudian dimasukkan ke kulit lumpia yang sudah dipotong, adonan lalu dipotong kecil, dikukus lalu digoreng. Jika belum mau digoreng bisa langsung dimasukkan ke freezer.
Pelatihan selesai pukul 12.00 WIB, dan ditutup dengan foto bersama. Peserta lalu pulang ke rumah masing – masing dengan semangat karena mendapatkan ilmu baru. Dalam pejalanan pulang, hujan turun dengan derasnya hingga sampai rumah pukul 15.00 WIB. Terima kasih kepada Bu Komariyah yang sudah memberikan informasi dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapat ilmu ini ( Susan Priatin, Trenggalek).