“Akhirnya saya bisa memiliki kapal motor sendiri untuk mengembangkan usaha rumput laut saya. Kegiatan simpan pinjam di Pekka memungkinkan saya meminjam untuk membeli kapal motor ini. Baru pertama kali janda seperti saya mampu memiliki kapal motor sendiri di wilayah ini,” kata Wa Ode Sahana, Sultra)
Wa Ode Sahana masih dalam keadaan berduka karena suaminya terbunuh dalam konflik bersenjata di Maluku tahun 1999 yang lalu. Dia dan anaknya kemudian mengungsi ke Buton, di Sulawesi Tenggara, yang sebetulnya tanah kelahirannya. Di sinilah Sahana kemudian bergabung dengan kelompok Pekka yang dikembangkan di wilayahnya pada tahun 2002.
Sahana bekerja bertanam rumput laut untuk menghidupi keluarganya. Dia harus ke tengah laut agar rumput lautnya dapat tumbuh lebih baik. Sebelum membeli kapal motor, Sahana biasanya menggunakan perahu kecil yang didayung untuk mencapai tempatnya menanam rumput laut dan membawa hasil panennya ke pantai.
Tahun 2004, Sahana memutuskan untuk meminjam modal usaha dari kelompok Pekka sebesar Rp.6,000,000. Pinjaman ini dipergunakannya untuk membeli kapal motor sehingga dia bisa lebih cepat menjangkau tengah laut dan membawa hasil panen rumput lautnya dengan lebih leluasa. Dalam waktu satu tahun, Sahana telah mampu membayar cicilan pinjaman di kelompok simpan pinjam Pekka.
“Saya tak pernah membayangkan bisa memiliki kapal motor, rasanya seperti mimpi saja” begitu ucapnya. Memang biasanya hanya laki-lakilah yang memiliki kapal motor besar di kampungnya itu. Pendapatannya meningkat tiga kali lipat dibanding sebelumnya, dan dia telah menjadi inspirasi bagi banyak perempuan miskin di wilayahnya untuk menggapai mimpinya.