Serikat Pekka Ogan Ilir menyelenggarakan Forum Pemangku kepentingan (FPK) yang diadakan di Aula Kantor Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 1 Juli 2021.
Dialog ini dihadiri oleh Koordinator Program Yayasan PEKKA Dwi Indah Wilujeng, pengurus dan kader Serikat Pekka. Unsur pemerintah yang hadir yaitu Dinas sosial, Dinas pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah, Dinas pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Sri Yuharleny, Camat Kecamatan Sungai Pinang dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan Pekka dan berharap Serikat Pekka Ogan Ilir ini bisa berkembang seperti di daerah-daerah lain.
Para narasumber menyarankan agar kegiatan FPK dapat dilakukan di tingkat kabupaten dan memperkuat kerjasama dalam melaksanakan program serikat. Pada sesi diskusi, Asina, kader Pekka meminta agar Serikat Pekka bisa dilibatkan dalam kegiatan di desa seperti musrenbang ataupun yang lainnya.
Acara dimulai pukul10.30 WIB dengan pembawa acara Yulialismi selaku kader Jurnalisme Warga Pekka (JWP) dan diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Asina kader dari Desa Harimau Tandang, Kecamatan Pemulutan Selatan. Sambutan disampaikan oleh ketua Serikat Pekka Ogan Ilir Ibu Netty Herawati, selanjutnya Ibu Sri Yuharleny selaku Camat Sungai Pinang dalam sambutan mengatakan bahwa beliau sangat mendukung kegiatan ini dan berharap Serikat Pekka Ogan Ilir ini bisa berkembang seperti di daerah daerah lain.
H.M Rusli Spd dari Dinas Pendidikan memberikan saran bagi ibu-ibu yang putus sekolah boleh mengikuti kejar paket dimulai paket A,B,dan C.
Yulialismi kader JWP bertanya bagaimana cara mengakses bantuan PKH dan BPNT, “Lansia miskin yang hidup sendiri tanpa ada satu keluarga dan ia mempunyai Kartu Keluarga sendiri layak dibantu atau tidak dan bagaimana caranya.” Ibu Yuliyana dari Dinas Sosial merespon bahwa semua jenis bantuan selalu bekerjasama dengan TKSK dan pemerintahan desa. “Lansia itu harap membawa kartu keluarga(KK) dan KTP difotocopi, diserahkan ke saya langsung, kebetulan saya di bidang itu ” jawab Yuliana.
suasana mulai mencair, Ibu Endang Estaurina dari Desa Penyandingan bertanya tentang bagaimana menjalin kerjasama dengan pihak dinas terkait dengan usaha kripik dari bahan pangan yang dibuat oleh beberapa anggota Serikat Pekka. Ibu Nur Afidah akan mengikutsertakan para pelaku usaha Pekka dalam pelatihan pelatihan dan bisa menerima alat-alat untuk membuat keripik dan berjanji akan bekerjasama dalam kegiatan di kecamatan.
Waktu menunjukan pukul 12.30 WIB. Acara berakhir dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Semoga Serikat Pekka Ogan Ilir lebih baik dan lebih maju lagi.
Kontrobutor Yulialosmi dan Sri Hartati