Bimbingan Teknis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan

Bimbingan Teknis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan

Perempuan adalah sosok yang sering disepelekan, bahkan dipojokkan di berbagai kepentingan. Dianggap sebagai makhluk yang lemah dan tak mampu berbuat apa-apa. Untuk itu agar terjadinya kesetaraan gender, pemerintah hadir mengadakan “Bimbingan Tekhnis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan” dengan menggandeng beberapa Lembaga Masyarakat Perempuan (LPM), salah satunya adalah Paradigta PEKKA. Bimtek ini dilakukan agar Perempuan Indonesia khususnya di perdesaan bisa bangkit menjadi perempuan yang tangguh. Sesuatu hal yang positif untuk kepemimpinan perempuan diperdesaan kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Ketika saya dan Aisyah ditunjuk sebagai panitia, sungguh merupakan suatu kehormatan dan sekaligus menjadi tanggung jawab yang besar, karena kami dipercaya untuk acara Bimtek tersebut selaku panitia, apalagi salah satu kabupaten yang terpilih dalam kegiatan itu adalah Kabupaten Batu Bara.

Demi suksesnya kegiatan tersebut, butuh kerjasama yang baik pula antara panitia dan juga koordinator kegiatan. Persiapan demi persiapan dilakukan dengan koordinasi yang sangat intens, baik itu surat menyurat ke desa-desa terkait perekrutan peserta Bimtek, hingga ke dinas-dinas terkait, bidang perlengkapan, tempat, konsumsi, dan lainnya. Walaupun kondisi para panitia yang lagi dalam kondisi hamil, namun persiapan pelaksanaan Bimtek bisa berjalan dengan baik dan tepat waktu.

Kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dimulai tanggal 21 hingga 23 Agustus 2021. Dengan jumlah peserta 20 orang dari 4 desa yaitu sei balai, kwala sikasim, tanah timbul dan mekar mulio. Selanjutnya ada panitia 2 orang, koordinator 2 orang dari seknas pardigta PEKKA dan undangan 3 orang dari dinas terkait seperti Kepala Desa Sei Balai, Camat Sei Balai, dan Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batu Bara. Segala persiapan sudah disiapkan dengan baik, namun tugas panitia lagi-lagi bukanlah hanya dipersiapin saja, tetapi juga menghubungi peserta dan aparat desa dari empat desa, seperti sekedar mengingatkan jangan sampai telat dan mengikuti jadwal kegiatan. Begitu pun para undangan seperti kepala desa Sei Balai, Camat Sei Balai, dan Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batu Bara diingatkan bahwa besok kegiatan dimulai.

Kegiatan pun akhirnya tiba sekaligus hari pertama kegiatan, segala persiapan pembukaan Bimbingan Tekhnis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan telah tersedia dan tersusun dengan baik, tetapi masih saja ada peserta yang terlambat bahkan juga pemerintah terkait yang diundang juga datang terlambat, sehingga membuat pelaksanaan sedikit telat. Meskipun begitu, kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Acara pembukaan dimulai dari kata sambutan dari Kepala desa Sei Balai, Camat Sei Balai, Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batu Bara, kemudian kata sambutan dari Ibu Nani Zulminarni selaku pendiri PEKKA, dan yang terakhir kata sambutan langsung oleh bapak Drs. Dermawan M.Si selaku Asisten deputi bidang sosial dan hukum kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sekaligus pembukaan kegiatan Bimbingan Tekhnis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan pada pukul 08.30 WIB secara Virtual.

Rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir pembukaan terlaksana dengan sempurna. Setelah acara pembukaan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi antara seluruh peserta, panitia dan pemateri tanpa ada yang terlewatkan. Pemateri juga menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan Bimbingan Tekhnis Kepemimpinan Perempuan Perdesaan itu dilakukan. Bahkan peserta diminta untuk membuat sungai kehidupan mereka masing masing-masing dan menyimpulkan dari apa yang telah dijalani selama ini sebagai orang tua, istri dan perempuan didesa. Kegiatan pun selesai untuk hari pertama. Sebelum pulang, para peserta membuat kesepakatan terkait kehadiran mereka di hari kedua.

Hari kedua dimulai dari jam 08.30 WIB, semangat peserta kali ini sungguh luar biasa, tidak ada yang ketinggalan bahkan mereka hadir sebelum waktu yang disepakati. Kegiatan dilanjutkan dengan mengenalkan apa itu kesetaraan gender. Pemateri memberikan peserta kesempatan dalam memberikan pendapat mereka tentang kesetaraan gender, baik pengertian, manfaat dan contoh-contoh yang biasa. Antusias peserta dalam menjawab pertanyaan sungguh sangat luar biasa. Kegiatan dilanjutkan setelah istirahat dari jam 12.30 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Meskipun hari sudah siang, semangat para peserta tidak berubah. Sajian video pun menjadi salah satu penyemangat bagi peserta. Dalam video tersebut, peserta melihat lebih jauh kesetaraan gender didalam kehidupan sehari-hari dan kedudukan perempuan dilingkungan keluarga serta partisipasi di desa mereka, bahkan apa yang dapat dilakukan di keluarga serta di desa. Akhirnya kegiatan selesai pada jam 15.45 Wib. Kesepakatan waktu tetap dilaksanakan guna membuat peserta tetap disiplin.

Hari Ketiga, peserta tetap datang tepat waktu yaitu jam 08.30 Wib. Pemateri menyajikan materi lebih mendalam tentang apa saja yang dapat dilakukan dilingkungan keluarga serta dalam lingkungan desa. Kebijakan apa dan tindakan apa yang dapat dilakukan, agar perempuan-perempuan desa maju ditempat umum dengan ide-ide yang cemerlang. Kegiatan juga diselingi dengan adanya menonton video yang bermanfaat yaitu video tentang partisipasi perempuan yang mampu mengubah desa menjadi maju. Peserta pun diminta memberikan gagasan atau ide-ide cemerlang yang dapat mengubah segala sesuatu yang dianggap merugikan perempuan, serta kebijakan apa yang bisa dilakukan untuk desa masing-masing, baik rencana tindak lanjut secara pendek maupun panjang. Kegiatan terhenti mengingat waktu menunjukkan saatnya istirahat. Kegiatan pun dilanjutkan setelah istirahat, shalat dan makan jam 12.45 Wib. Pada jam 14.00 wib, kegiatan dilanjutkan, materi yang diberikan cukup diserap dengan baik, karena sangat terlihat dari apa yang peserta buat untuk desa masing-masing. Di akhir kegiatan, kesimpulan dan revisi pun dilakukan guna mendapatkan hasil apa yang didapat peserta.

Kemudian kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara peserta, panitia dan pemateri. Keakraban yang didapat dari selama kegiatan sangatlah tampak ketika berpisah, peserta berharap kegiatan tidak terhenti hanya disini. Akhirnya kegiatan terlaksana dengan baik, Selesai kegiatan kami selaku panitia tidak berhenti hanya sampai disitu. Kami harus adakan kebersihan dan tanggung jawab lainnya.

Penulis : Rahma Sari Hasibuan

Editor : Nur Aisyah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *