Ibu Sukarsih bergabung di Pekka sejak tahun 2014 beliau adalah salah satu perintis berkembangnya Pekka di Aceh Tamiang, beliau lahir persis di hari kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus.Semangat beliau tidak kalah jauh dengan parapahlawan pejuang kemerdekaan di Indonesia. Ibu Sukarsih menjabat sebagai ketua serikat di periode l untuk Aceh Tamiang. Alasan beliau terpilih mencalonkan ketua yaitu karena suami merantau dan harus mencari nafkah sendiri karena suami tidak memberi biaya hidup yang pasti. Begitu banyak kerelaan waktu yang diberi untuk melayani masyarakat terlepas dari tanggung jawabanya di rumah. Beliau dengan ikhlas dan sangat sensitif setiap mendengar keluhan dari perempuan di kabupaten.
Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2021 datang seorang ibu berusia 25 tahun bernama Saripah meminta tolong ke ibu Sukarsih. Ibu Saripah bercerita bahwa anak beliau belum masuk kartu keluarga sehingga tidak mendapatkan BPJS. Awal suami ibu Saripah sudah mengurusnya namun tidak selesai karena tidak berani katanya, waktu itu ketika pergi ke kantornya selalu di oper-oper, katanyaharus kesinilah dan harus kesitulah, sampai suami bu Saripah patah semangat. Ibu Sukarsihpun bersigap membantunya dan kejadian suami bu Saripah terulang lagi pada bu Sukarsih. Karena bu Sukarsih memiliki pengalaman di Pekka sehingga mampu mengatasinya, ketika pegawai BPJS mengatakan harus kedinsos, ibu Sukarsih menyatakan bahwa, untuk apa harus ke dinsos anak ini masih bayi dan ini ada KK, dengan nada agak tinggi bu Sukarsih mengatakan “Jangan mempersulit saya bukan siapanya ibu ini, kasian dia sudah berulang ulang tidak bisa urus BPJS. Ini anak nya sakit.” Pegawai BPJS yang dibentak pun sontak kaget dan meminta maaf. Sehingga pihak BPJS langsung membuatnya. Dan akhirnya ibu saripah memiliki BPJS.
Dari pengalaman Ibu Sukarsih yang mendampingi pembuatan akses perlidungan sosial, saya menyadari betapa pentingnya memiliki kartu perlindungan sosial seperti BPJS.
Kontributor: Lindawati
Editor : Devi