PEKKA menjadi Wadah Pengetahuan dan Pengalaman

PEKKA menjadi Wadah Pengetahuan dan Pengalaman

Saya Yayah Rohayah, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berusia 28 tahun yang berasal dari Kampung Guha, Desa Lembang Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Kampung saya merupakan salah satu yang terpencil di Kecamatan Rajeg. Pada tahun 2018 silam, kampung saya dikunjungi oleh Mbak Dian dari Sekretariat Nasional (Seknas) Yayasan Pekka beserta beberapa kader Pekka lainnya. Namun saya bukanlah orang pertama yang langsung ikut bergabung menjadi anggota Pekka, justru kelompok saya adalah kelompok ketiga di Desa Lembang Sari yang ikut bergabung setelah Kelompok Bina Lestari dan Kelompok Ceremai berdiri.

Saya bergabung di Pekka pada bulan Januari tahun 2019 silam. Saat itu, saya tergabung di Kelompok Bina Sejahtera dan diamanahi sebagai bendahara kelompok. Awalnya, saya kira bergabung di Pekka hanya akan sekedar menjalankan kegiatan simpan pinjam jika ada keperluan, ternyata saya salah besar. Setelah mendengar pemaparan dari Ibu Hj. Sumiyati dan Ibu Masnah yang dulunya menjadi pendamping di pembentukan kelompok saya, ternyata Pekka bisa menjadi tempat untuk menggali potensi-potensi yang ada di setiap anggotanya. Pekka memberikan fasilitas kepada anggota-anggotanya untuk berkembang melalui beberapa kegiatan pelatihan, diantaranya pelatihan kursus make up yang merupakan hasil kerja sama Pekka dengan L’oreal, pelatihan menjahit, pelatihan memasak, dan masih banyak lagi pelatihan yang saya ikuti melalui Pekka.

Melalui sosialisasi pemberdayaan perempuan yang didukung oleh Pekka, saya bisa membantu saudara di kampung saya untuk mengurus dokumen-dokumen penting yang biasanya menjadi syarat administrasi, seperti akte kelahiran, buku nikah, bahkan kartu keluarga. Selain itu, ilmu tersebut juga saya terapkan ketika saya membuat akte kelahiran untuk anak saya. Jika tidak mendapatkan sosialisasi dari kader Pekka yang sudah berpengalaman, saya tidak yakin saya dapat membantu saudara saya dalam mengurus dokumen-dokumen administrasi tersebut. Semakin lama saya bergabung dengan Pekka, semakin banyak pengetahuan yang bisa saya dapatkan. Saya seorang IRT yang awalnya hanya tahu tentang kasur, sumur, dan dapur. Sekarang, saya ditunjuk sebagai anggota Jurnalis Warga Pekka (JWP) Tangerang. Sebagai anggota JWP, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti kelas pelatihan melalui Zoom, seperti pelatihan kelas BISA KITA (Bisnis Berbasis Komunitas), di mana banyak sekali ilmu yang saya dapat dan mudah-mudahan bisa saya sebarkan ke anggota-anggota Pekka yang lain, serta saya terapkan pula di kehidupan sehari-hari saya. Selain pelatihan kelas BISA KITA, saya juga mengikuti acara webinar bedah buku hasil penelitian yang membahas tentang perubahan pengaturan usia minimum perkawinan, dispensasi perkawinan, dan bagaimana praktiknya di Indonesia, yang mana saya pribadi juga mengalami pernikahan dini.

Saya merasa sangat bahagia karena setiap ada acara Pekka yang diselenggarakan, saya selalu dilibatkan, mulai dari acara diskusi kampung, sampai ke diskusi tingkat kabupaten yang biasa disebut dengan Forum Pemangku Kepentingan (FPK). Hal seperti itu akan selalu menjadi salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi saya. Terima kasih untuk para kader Pekka yang tidak bosan-bosanya menyalurkan pengetahuan dan pengalamannya kepada saya dan anggota-anggota Pekka yang lain. Terima kasih juga kepada Pekka yang sudah menjadi tempat saya untuk menimba ilmu.

Kontributor: Yayah Rohayah, kader Pekka Kab. Tangerang

Editor: Capella Latief

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *