Hari Senin dan Selasa, 18-19 Mei 2020, kami berempat anggota PEKKA dari Desa Pasinggangan,Desa Binangun,dan Desa Sawangan, Kab. Banyumas, pertama kalinya kita melakukan kegiatan pelatihan melalui online. Biasanya setiap kali ada pelatihan kami selalu berangkat ke Pusdiklat Altkarya, Bogor dan bertemu dengan teman-teman dari berbagi provinsi yang ada di Indonesia.
Semenjak merebaknya virus Corona kami tidak boleh bepergian kemana- mana tetap di rumah. Sesuai anjuran pemerintah kota Banyumas, Desa Pasinggangan. Pelatihan pendataan sistem pemantauan program Bansos tanggap Darurat Covid-19.
Saya sangat bingung karena belum pernah pelatihan melalui aplikasi Zoom yang bertatap muka dengan ibu- ibu Pekka dari 17 Provinsi juga dengan faslap serta Direktur PEKKA Bunda Nani. Tepat jam 7:00 WIB saya pun mulai mempersiapkan bahan keperluan pelatian. Buku, dan pensil karena faslap sudah beri tahu karena saya mau downlood aplikasi Zoom sangat susah tidak ada sinyal sama sekali akhirnya saya bergabung di rumah Bu Tarwen di Desa Binangun.
Saya pun berhasil tepat jam 9:00 pelatihan pun dimulai dibagi dengan beberapa kelas. Dari Banyumas kebagian kelas empat dengan faslap Mba Ayu Wijayanti dan Mba Wilu. Pelatihan mengisi kuesioner. Saya yang baru satu kali ini mulai mengisi dengan keterangan faslap dan buku panduan. Pelatihan berjalan dengan lancar dan dilanjut hari kedua 19 Mei 2020 seperti biasanya masuk kelas kecil dimulai jam 9:00.
Hari kedua faslap mengajarkan kami cara mengentri data melalui Google Form. Walaupun sangat grogi tapi sudah sedikit bisa lancar karena sebelumnya faslap sudah mengajarkan kami cara mengentri data. Laporan kegiatan waktu ada sekolah Akademia Paradigta. Acara ditutup, faslap menugaskan kami untuk memantau bantuan sosial tanggap Darurat Covid-19 dengan mengisi Kuesioner wilayah setempat dengan menampung keluhan masyarakat. Adapun tujuanya memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya di wilayah kami.
Di masa pandemi agar dapat mengembangkan startegi untuk membantu masyarakat dan mendukung persoalan sosial.
Karna saya jauh dari rumah Bu Tarwen. Pelatihan pertama telat beperapa menit karena hujan walaupun hujan saya tetap semangat pelatihan, ingin sekalibertambah ilmu yang saya belum pernah mempelajari.
Setelah selesai latihan, saya pulangnya jatuh dari motor. Di pagi harinya badan terasa sakit dan pegal karena habis hujan, rumah saya di pegunungan kalau bawa motor, suami saya lewat jalan setapak yang belum diplur dan jauh dari jalan yang sudah di aspal. Setiap ada kegiatan suami saya mengantar karena saya tidak bisa bawa motor sendiri. Suami saya sangat mendukung dengan kegiatan yang saya dapat dari PEKKA biar saya bertambah wawasan dan ilmu yang belum pernah saya pelajari.
Sutiyem, Kader Serikat Pekka Banyumas