Saya seorang kader Pekka bernama Asnidar, bertempat tinggal di Empagae Desa Assorajang Kec. Tanasitolo Kab. Wajo.
Dalam PEMILU tahun 2019 saya ikut serta sebagai Pengawas TPS di TPS 09 Assorajang Kec. Tanasitolo.
Bagi saya hal ini merupakan pengalaman pertama ikut serta dalam pelaksanaan PEMILU, apalagi sebagai pengawas.
Tugas saya sebagai pengawas dimulai seminggu sebelum hari pemungutan suara. Setiap harinya saya dan para pengawas TPS lainnya yang ada di Desa Assorajang harus berkeliling wilayah desa untuk memantau dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh Caleg tertentu.
Dan puncak tugas kami saat memasuki minggu tenang, dimana kami harus memastikan bahwa benar-benar tidak ada pelanggaran ataupun money politics/ politik uang yang dilakukan diwilayah pengawasan.
Di H-2 dan H-1 saya dan teman-teman pengawas TPS Assorajang harus begadang sampai pagi bak kelelawar karena melakukan patroli keliling desa, kami laksana seorang detektif yang harus selalu waspada dan memastikan setiap ada mobil yang mencurigakan memasuki wilayah desa Assorajang.
Alam PEMILU kali ini terasa sangat menguras tenaga dan pikiran karena serentak antara Pemilihan Presiden (PILPRES) dan Pemilihan Legislatif (PILEG). Dulu hanya PILEG saja butuh waktu 24 jam, apalagi sekarang ini disatukan dengan PILPRES. Pagi-pagi buta saya sudah berada ditempat pemungutan suara TPS 09 Assorajang dan untuk di TPS 09 Assorajang proses pemungutan suara sendiri dimulai pukul 07.00 WITA pagi dengan pengambilan sumpah kepada anggota KPPS.
Kemudian dilanjutkan dengan pemungutan suara sampai pukul 15.00 WITA. Setelah itu dilanjutkan dengan proses perhitungan suara sampai keesokan harinya pukul 12.00 WITA siang, sehingga hal ini mengharuskan saya dan para anggota KPPS harus begadang lagi sampai pagi hingga tembus siang keesokan harinya.
Sempat ditengah-tengah berlangsungnya proses pemungutan suara saya merasa drop, kepala terasa sakit luar biasa mungkin karena akibat sudah 3 hari 3 malam tidak pernah istirahat tidur.
Sehingga untuk sesaat saya harus digantikan oleh teman pengawas tingkat desa untuk istirahat sejenak. Dan setelah sudah agak baikan saya kembali ke TPS untuk bertugas karena teman pengawas desa yang menggantikan tadi juga harus keliling ke TPS – TPS lain yang ada di Desa Assorajang.
Alhamdulillah proses pemungutan suara, perhitungan suara sampai perekapan suara di TPS 09 berjalan lancar sampai kotak suara kembali dijemput untuk dibawa ke kantor Desa Assorajang.
Pada tanggal 23 April 2019 saya dan teman – teman pengawas TPS Assorajang kembali dipanggil ke kantor kecamatan untuk kembali mengawasi proses perekapan suara dikecamatan bersama dengan PPS.
Proses perekapan suara untuk Desa Assorajang dimulai pukul 16.00 WITA sampai pukul 10.00 WITA, sehingga saya bersama teman – teman pengawas kembali harus begadang sampai pagi.
Memang proses PEMILU tahun ini sangat menguras tenaga dan sungguh sangat melelahkan. Tapi Alhamdulilah semua proses bisa dilewati tanpa ada halangan dan berjalan lancar.
Menjadi PANWAS berat dan tidak sesuai dengan imbalan yang diperoleh akan tetapi pengalaman menjadi hal penting dalam hidup.
Saya mengambil hikmah dari semua proses yang terjadi diatas bahwa seberat apapun pekerjaan atau tanggungjawab yang diberikan kepada kita, asal ikhlas dan niat yang baik pasti rasa berat yang dirasakan diawalnya perlahan-lahan ringan dan akhirnya bisa terelisasi dan bisa terselesaikan sesuai target waktu yang ditentukan.
Kontributor: Asnidar