Sudah Saatnya Memulai

Sudah Saatnya Memulai

Sebuah kesempatan yang luar biasa kutemukan di Hotel Ibis Style Jakarta. Sebuah pertemuan yang difasilitasi oleh Lembaga YAPPIKA selama 3 hari ini yakni pada tanggal 17-21 November 2019 merupakan Refleksi Kelembagaan Pekka.

Awalnya agak kecewa karena aku tidak dijemput oleh panitia, karena selama ini salah satu keunikan di Pekka biasanya jika ada kegiatan peserta selalu dijemput. Namun kali ini agak beda karena difasilitasi oleh program lain.

Ini juga merupakan sebuah pelajaran penting buat saya, sampai mau membatalkan keikutsertaan gara- gara tidak dijemput.  

Nah sebuah peraturan yang sudah kita sepakati walau belum tertuang dalam sebuah aturan secara tertulis kita harus memulai. Awalnya dari dalam diri kita sendiri dulu.

Contoh kecil bahwa sebelum kita merubah orang lain kita harus lebih dulu merubah diri kita sendiri. Misalnya, di setiap acara apa pun walau diselenggarakan oleh pemerintah atau non pemerintah wajib harus memakai sarung , itu pertanda keunikan atau kekhasan wilayah NTT. Maka menjadi satu kebiasaan yang kami lakukan di Serikat Pekka Nusa Tenggara Timur selama ini.

Akhirnya menjadi sebuah aturan yang harus ditaati oleh anggotanya serta siapapun orang yang berkunjung ke serikat NTT di 3 kabupaten yakni: Lembata, Alor, Flores Timur; ketika melangkahkan kaki masuk di Halaman Center Pekka harus bersarung kalau tidak terkena denda Rp 20.000,-.

Dengan kita memakai produk kita maka kita menghargainya dengan memakainya di acara apapun.

Selama tiga hari mengikuti kegiatan, dengan beberapa agenda sebagai berikut :

  1. Orentasi organisasi
  2. Tata kelola kepengurusan
  3. Keberlanjutan
  4. Evaluasi sebuah lembaga itu baik atau tidak

Banyak pelajaran berharga yang kutemukan disini, kegiatan ini difasilitasi oleh Direktur YAPPIKA Ibu Iko dan Ibu Indi . Luar biasa penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti peserta.

Peserta yang menjadi utusan perwakilan Serikat Pekka kali ini ada 5 orang dan 2 orang dari Federasi, yakni:

  1. Petronela Peni (NTT)
  2. Peni (Jawa Tengah)
  3. Sunarsih (Yogyakarta)
  4. Nursia Yaru (Malut)
  5. Evariana (Aceh)
  6. Magdalena(Federasi)
  7. Siti Nurhalimah (Federasi)

Hasil dari kegiatan kali ini menunjukan penilaian terhadap lembaga kita pada urutan BAIK.


Selama 5 hari di Hotel Ibis, ada hal baru yang kualami yakni setiap hari saya ditemani oleh siapapun baik laki maupun perempuan minta foto bersama atau bertanya sarung itu motifnya dari mana. Aduh senang dan bangganya saya ketika bertemu dengan orang baru di Hotel ini, setelah berdiskusi sesaat tentang SARUNG tergeraklah hati mereka untuk segera ke wilayah NTT, apa lagi ditambah lagi dengan kata- kata ajakan dari Si Pemakai Sarung (Ina Petronela Peni) sampai pada hari ketiga bertemu salah satu pekerja di Hotel ini ternyata orang dari NTT (Kabupaten Rote Ndao) hanya karena saya memakai sarung motif Alor.

Sungguh luar biasa para penenun dulu sampai bisa membuat motif yang beraneka ragam sehingga menjadi sebuah tenunan yang bagus. Hanya kata terima kasih yang saya sampaikan lewat tulisan ini baik kepada pemateri serta leluhurnya yang begitu kreatif menciptakan motif- motif yang luar biasa ini.

Terima kasih juga kepada pendiri Pekka yang dengan susah payah melahirkan serta membesarkan kami (Serikat Pekka) hingga hari ini masih membimbing dan menjaga kami.

Kontributor: Petronela Peni

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *