Kegiatan visi dan misi dilakukan di Kelompok Sakura yang baru terbentuk dua bulan lalu. Kelompok Sakura berada di Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Pelatihan visi misi ini di fasilitasi oleh Fasilitator Lapang, Firta Nurcita Awali dan 2 orang kader.
Pelatihan visi misi dilaksanakan pada hari Minggu 20 Oktober 2019 pukul 09.00 -16 00 WITA di rumah salah satu anggota Pekka, Linda Mamonto. Ada 11 anggota kelompok Pekka yang mengikuti pelatihan visi misi.
Diawali dengan do’a pembuka oleh Kartini yang merupakan kader Pekka, dilanjutkan dengan sesi perkenalan antar peserta, membahas kesepakatan waktu dan peraturan saat kegiatan.
Materi pertama yaitu tentang potret perempuan kepala keluarga. Sesi ini bertujuan untuk menggali persoalan perempuan kepala keluarga dalam kehidupan sehari-hari serta cara untuk perubahan kedepannya. Karena posisi perempuan kepala keluarga sebenarnya bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga saja, tapi mampu meningkatkan kesejahteraannya untuk membangun kesetaraan terhadap peran, posisi serta kontrol diri dalam sosial politik dan hukum untuk mengambil keputusan baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat, dan juga dalam mengatasi persoalan. Pekka juga punya cita cita untuk membangun langkah langkah bersama dalam mengatasi permasalahan, dimana materi ini, peserta banyak menceritakan tentang kehidupannya.
Materi selanjutnya mengenai motivasi dalam berkelompok, tujuannya adalah memahami maknanya berkelompok serta menjadi wadah bagi perempuan melalui permainan falsafah sapu lidi dengan cara menyapu dengan sapu yg bolak balik.
Materi selanjutnya pokok bahasan kerjasama yang menyatukan kepingan untuk menjadi bujur sangkar, pokok bahasan komunikasi dengan metode pesan berantai disampaikan sambil berbisik.
Pokok bahasan terakhir yaitu tentang keswadayaan yaitu dengan metode menutupi lingkaran swadaya dari kertas karton. Permainan diatas mempunyai makna dan hikmah bagi anggota, yang menggambarkan jika berkelompok harus satu, transparan dalam berkomunikasi, juga di lingkungan masyarakat yang harus jujur, terbuka, tidak harus menggunjing serta saling menghargai satu sama lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sangatlah penting adanya swadaya. Karena lebih baik mengandalkan diri sendiri untuk dapat meningkatkan ekonomi, jangan mengharapkan bantuan. Walaupun ada bantuan dari Pemerintah, harus dibarengi dengan usaha yang dilakukan.
Dengan adanya pelatihan visi dan misi, peserta berharap selalu adanya bimbingan, arahan, support dari fasilitator untuk membantu kami perempuan kepala keluarga agar lebih maju berkembang ke depannya di Kota Kotamobagu. Dan acara pun ditutup dengan do’a oleh Ibu Marina.
Kontributor: Mira Lensun