Yana (nama samaran) adalah seorang anak perempuan berusia 13 tahun pada saat itu.Ia lahir di Cianjur pada tanggal 13 Maret 1997, dan saat itu ia baru lulus dari Sekolah Dasar.Namun orang tuanya berniat untuk menikahkan Yana dengan seorang laki-laki yang bernama Asep (nama samaran), yang berusia 33 tahun.Padahal Yana masih ingin bersekolah seperi teman-temannya yang lain, namun orang tuanya memaksa Yana untuk menikah dengan lelaki pilihan orangtuanya.
Walaupun pada saat itu usia Yana masih sangat muda, tetapi pernikahannya dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA).karena pada saat itu usia Yana dituakan menjadi 16 tahun. Tetapi Yana tidak pernah mengerti apa yang sudah terjadi sehingga ia belum mau tidur bersama suaminya. Ia lebih senang bermain dengan teman- temannya, mengaji bahkan ia sering menginap di rumah ustad tempatnya mengaji.
Padahal Asep sangat menyayangi dan mencintai Yana pada saat itu. Tetapi Yana tidak pernah perduli. Sampai beberapa bulan kemudian, suaminya pamit untuk merantau ke luar pulau untuk bekerja.Setelah kepergian suaminya bekerja,Yana semakin merasa bebas dan tidak memperdulikan statusnya.walaupun tak pernah ada kabar dari suaminya tidak pernah membuatnya merasa sedih. Malah Ia berangkat menjadi TKW(Tenaga Kerja Wanita) ke Saudi arabia sebagai pembantu rumah tangga. Setelah bekerja selama 2 tahun Yana pun kembali ke Indonesia.
Beberapa hari kemudian ia menerima secarik kertas dari suaminya yang berisi kata-kata talak.dan akhirnya Yana resmi menjadi seorang janda walaupun hanya cerai secara agama. Beberapa bulan kemudian Yana bertemu dengan seorang Lelaki yang berinisial R yang berusia 35 tahun. R adalah seorang duda beranak satu dan pernah 3 kali menikah. Akhirnya Yana dan R pun menikah pada tahun 2013 berdasarkan suka sama suka.
Pada awalnya rumah tangga mereka baik- baik saja. Namun pada tahun kedua Yana tak kunjung hamil juga. Dan itu dijadikan alasan oleh suaminya kenapa Ia jarang pulang dan sering marah- marah terhadap Yana. Bahkan sering mengancam akan menceraikannya kalau Yana tak bisa hamil juga.
Yana menjadi sedih dan bingung,tetapi ia tak bisa berbuat banyak selain berdoa. Ia sangat takut kaalu diceraikan oleh suaminya karena ia sangat mencintai suaminya. Akhirnya doa Yana pun terkabul. Pada akhir tahun 2014 Yana hamil anak pertamanya. Ia yakin dengan kehamilannya suaminya akan berubah dan tidak akan menyakitinya lagi.
Namun harapannya tidak sesuai kenyataan.Suaminya tetap saja jarang pulang dengan alasan yang tidak jelas. Yana tetap bersabar menghadapi kelakuan suaminya itu. Betapa bahagianya saat ia bisa melahirkan anak pertamanya secara lancar, apalagi suaminya mulai kelihatan berubah dan kelihatan sangat menyayangi dia dan anaknya.Walaupun secara materi selama pernikahannya Yana tidak dinafkahi secara penuh oleh suaminya. Karena ia tahu suaminya hanyalah seorang guru honorer. Dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yana berjualan makanan di depan rumahnya. Bahkan untuk mempertahankan rumah tangganya,Yana rela menjual harta bendanya yang ia dapat selama bekerja menjadi TKW.
Sedangkan suaminya tidak pernah mengharagai apa yang dilakukan istrinya selama ini. Kelakuan suaminya semakin kasar terhadap Yana. Bahkan Yana pernah diketahui oleh tetangganya, wajahnya lebam dan biru-biru di beberapa bagian tubuhnya. Namun tetangganya tidak bisa berbuat apa-apa karena Yana merasa masih bisa bertahan dengan kondisi rumah tangganya dan tidak mau kelakuan suaminya dilaporkan ke pihak berwajib.
Apalagi orangtua R seakan menutup mata atas apa yang terjadi pada rumah tangga anaknya. Bahkan lebih menyalahkan Yana.Sehingga perlakuan R terhadap Yana semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah diketahui R mempunyai selingkuhan. Perempuan itu sendiri yang datang ke rumah, untuk mencari keberadaan suaminya yang diakui sebagai calon suaminya. R sering berkata kasar bahkan memukul Yana kalau Yana membahas kelakuan suaminya tersebut.
Apalagi sekarang-sekarang Yana seolah mengungkit kembali harta benda milik Yana yang R jual, dengan alasan untuk modal usaha.Tetapi tak pernah terbukti usahanya apa. R malah memukul dan mendorong Yana sehingga Yana terjatuh dan jari manisnya mengalami patah tulang sehingga tidak bisa digerakan lagi. Sekarang ini Yana sudah mulai terbuka dan mau menceritakan perlakuan suaminya kepada tetangganya. Ia merasa kalau sudah tidak sanggup lagi melanjutkan rumah tangganya bersama R. Sekarang secara diam-diam Yana telah pergi dari rumahnya meninggalkan suami dan anaknya.
Kontributor: Nunung Karsanah, kader Pekka Cianjur, Jabar.