Membangun Gerakan Stop Perkawinan Anak

Membangun Gerakan Stop Perkawinan Anak

Serikat Pekka Buton Selatan mengadakan kegiatan Diskusi Forum Pemangku Kepentingan di Gedung Seni Budaya Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin, 10 Desember 2018. Acara dimulai pada pukul 08.00 – 12.40 WITA, dengan tema “Membangun Gerakan Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan Dalam Keluarga”.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun komitmen para pemangku kepentingan untuk membantu menyelesaikan permasalahan penguatan hukum keluarga seperti perkawinan anak dan kekerasan dalam keluarga.

Acara dibuka oleh Kepala Desa Bola, Bapak La Hamirun, yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, laporan ketua Serikat, pemaparan program dari para narasumber, selanjutnya dialog peserta dengan para narasumber yang dipandu oleh Moderator Linda Paliran.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta sebanyak 70 orang, terdiri dari para pemangku kepentingan yaitu, DP3A, Kemenang, Dinsos, Disdukcapil, Polsek Batauga, Perwakilan Camat Sampolawa, Kepala Desa Bola selaku tuan rumah. Para alumni akademi Paradigta, Serikat Pekka Buton Selatan, 5 orang perwakilan Serikat Pekka Baubau, Kordinator kawasan 4, Baralia dan masyarakat Desa Bola.

Ketika membuka acara, Kepala Desa Bola mengatakan, akan mengganggarkan dana dari dana desa kepada anggota Pekka dan alumni untuk penambahan modal tahun 2019. Dan sebagai Kepala Desa Bola memberikan dukungan dan apresiasi kepada Serikat Pekka Buton Selatan, khususnya yang ada di Desa Bola.

Dari Disdukcapil ketika memberikan pemaparan mengundang Serikat Pekka Buton Selatan untuk bergabung dengan tim percepatan pembuatan akta kelahiran di 2019.

Pemaparan Dinsos” kurangnya perhatian kita bersama baik itu pemerintah, masyarakat dan juga orang tua menyebabkan terjadinya kekerasan dalam keluarga bahkan perkawinan anak di bawah umur.

Kemenag, ketika kami wawancarai terkait kegiatan ini mengatakan” perkawinan anak dibawah umur terjadi sala satu penyebab adalah tidak memiliki kelengkapan identitas diri dan kurangnya perhatian orang tua, dan saya apresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Serikat Pekka.

Serikat Pekka berharap senantiasa ada kerja sama dengan pemerintah terkait perkawinan anak.

Kontributor: Hasna, kader Pekka Buton Selatan, Sultra.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *