Dengan semangat, berangkatlah kami bersama Ina Masi Suban ke Larantuka untuk menindak lanjuti kesepakatan yang telah dibangun oleh Serikat Pekka Flores Timur dengan Bappeda terkait keberlanjutan Sekolah Akademi Paradigta yang memasuki tahun ke-empat nya berjalan di kabupaten ini.
Hari ini tepatnya Rabu 4 Maret 2020, kami mengunjungi kota kabupaten yang menjadi target kali ini adalah BAPPEDA, Pemberdayaan Masyarakat Desa, PKO serta Dinas Sosial.
Hari ini hasil tidak memuaskan, kata Pak Titus Temaluruh soal legalitas karena setelah beliau hadir saat Wisuda Akademi Paradigta saat dialog akhirnya
disepakati dalam sebuah kesepakatan tertulis untuk ditindaklanjuti.
Kami diarahkan sesuai program Pekka di setiap OPD yang menyentuh dengan program Pekka maka kami harus membuat proposal sehingga bisa dianggarkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan dari desa.
Yah benar sekali apa yang disarankan oleh Pak Titus tapi kami mau bahwa ada pengakuan dari Pemerintah Daerah bahwa sekolah tentang pendidikan dan pelatihan bagi perempuan kami sedang melakukan di Serikat Pekka Kabupaten Flores Timur sehingga kalau ada program yang sama bisa berikan kepada kami sebagai pelaksana.
Namun harapan dan niat baik ini pupus seketika dihadapkan dengan yang namanya proposal dari setiap kelompok. Tapi saya yakin bahwa hari ini belum berhasil besok saya pasti berhasil.
Setelah dari Bappeda kami menuju ke Dinas Sosial ternyata kami mendapat bantuan dana sebesar Rp.10.000.000 untuk dua kelompok yakni Kelompok One Tou Dess Lamabelawa dan Kelompok Dua Dayon Desa Nisa Karang Kecamatan Kelubagolit.
Betapa senangnya hati kami, langsung kami menyiapkan juga data seuai permintaan mereka.
Akhirnya setelah berdiskusi banyak dengan Ibu Nadriani Diaz sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Miskin, katanya tahun ini yang bisa dibantu 2 kelompok namun tahun depan masih ada lagi program seperti ini dan pasti di kecamatan yang berbeda.
Dengan senang hati kami hanya mengucapkan kata terima kasih buat mereka yang memberikan perhatian kepada Ina-Ina Pekka. S e n a r e k e
Kontributor Petronela Peni, kader Pekka Flores Timur, NTT