Desa Nelelamadike Go International Melalui “Smart Village”

Desa Nelelamadike Go International Melalui “Smart Village”

Cuaca panas dan berdebu tak sedikit pun menyurutkan semangat ina-ina Perwakilan Serikat Pekka Seni Tawa, Lodan Doe dan masyarakat Desa Nelelamadike.

Pada hari Selasa 10 September 2019, mereka berkumpul di halaman Kantor Desa Nelelamadike menunggu kehadiran Wakil Bupati Flores Timur dan rombongan tim Indonesia Diaspora Network Victoria Australia (IDN -VIK).

Diaspora Indonesia atau orang Indonesia perantauan adalah orang-orang Indonesia yang menetap di luar Indonesia. Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di Indonesia dan berdarah Indonesia yang menjadi warga negara tetap ataupun menetap sementara di negara asing. Termasuk yang tinggal di Australia bagian Victoria.Mereka punya tekad untuk ‘mengumpulkan tulang-tulang yang berserakan’ melalui “smart village”.

Inti dari konsep desa cerdas adalah mendekatkan dan saling berbagi pengetahuan. Mereka menyadari anak Indonesia yang lahir dan tinggal di luar negeri cenderung mengenal dan menggunakan bahasa serta budaya di tempat kini dia tinggal. Untuk itulah Diaspora ingin mendekatkan anak-anak dan diri mereka sendiri dengan Indonesia terutama yang ada di desa tertinggal agar bisa berbagi pengetahuan.

Waktu 4,5 jam telah mereka habiskan untuk menunggu namun tidak ada satupun keluhan yang keluar dari mulut mereka. Mereka begitu bangga dengan Theresia Tuto Pati.

Theres demikian dia biasa dipanggil merupakan satu-satunya Kepala Desa perempuan di wilayah Ile Boleng. Ia adalah seorang Kader Pekka yang telah

membawa nama desanya go internasional karena terpilih menjadi percontohan pertama desa cerdas/ smart village dan satu-satunya di Indonesia.

Berawal dari bimtek pemasangan website desa gelombang pertama yang diikuti oleh 105 desa dari 229 desa di Kabupaten Flores Timur. Kemudian dilakukan kembali penyaringan menjadi 26 desa untuk ikut bekerjasama dengan IDN-VIK dalam program SMART VILLAGE.

Hasil seleksi menetapkan 3 desa yaitu Dua Nur, Watotutu dan Nelelamdike untuk wawancara langsung via skype. Tak disangka tak diduga Desa Nelelamadike lah yang terpilih.

“Sejak berkomunikasi dengan Ibu Theresia, kami punya keyakinan yang besar bahwa Nelelamadike adalah desa yang kami cari. Dari hasil wawancara, kami mendapat gambaran komitmen yang sangat kuat”, kata Iwan ketua tim IDN-VIK dalam sambutannya.

Iwan juga menyampaikan kegembiraannya karena dapat menginjakkan kaki di Flores Timur. Dia melihat kebersamaan, kekeluargaan dan nilai toleransi yang sangat tinggi di Desa Nelelamdike. Melihat langsung gambaran Indonesia yang beraneka ragam suku dan agama namun bisa hidup berdampingan. Hal yang berbeda dengan pemberitaan yang selama ini beredar di Australia tentang masyarakat Indonesia. Berita yang mereka terima biasanya adalah perang, demo dimana-mana dan tidak ada toleransi untuk perbedaan.

Program pertama yang sudah berjalan di Desa Nelelamadike adalah menginstalasi program open SID (Sistem Informasi Desa) sehingga mempermudah kerja pemerintah Desa.

Desa Nelelamadike saat ini sudah bisa ditemukan melalui google map. Program selanjutnya adalah sekolah kerja sama atau sister school, kerja sama antar anak-anak SMP dan SMA. Satu anak di Nelelamadike akan disambungkan dengan anak di Australia untuk saling belajar.

Mewakili IDN-VIK , Iwan menyampaikan jika mereka membawa dua alat tenun bukan mesin untuk diberikan kepada kelompok tenun ikat dengan harapan dapat membantu proses tenun yang lebih cepat.

Dalam sambutannya Agus Boli Wakil Bupati Flores Timur menyampaikan rasa terimakasihnya kepada IDN-VIK yang telah mengembangkan program desa cerdas serta perhatian mereka pada industri rumahan.

Agus berharap hasil produksinya nanti bisa langsung dipasarkan di Australia melalui jaringan Diaspora. Agus sangat mengapresiasi Kades Nelelamadike yang sudah fokus pada pembangunan sumber daya manusia serta perhatiannya pada pengembangan usaha bagi warganya.

Dalam kesempatan tersebut Agus juga mengajak generasi muda bergerak menyelesaikan persoalan ekonomi di desa dengan seruan “Mari berwira usaha”.

Theres mendukung penuh program mulia IDN-VIK melalui desa cerdas. Dengan program smart village ini, dia berharap akan lebih mempercepat proses kemajuan desanya menuju desa yang ideal, makmur, bersih, aman dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan di desa.

Acara diakhiri dengan penyerahan sumbangan alat tenun disaksikan oleh semua masyarakat Desa Nelelamadike dan seluruh undangan yang hadir. Sebelum para undangan pulang mereka membagi kegembiraan dengan dolo-dolo bersama.

Kontributor: Kornelia Bunga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *