Bupati Flores Timur mengunjungi Desa Keluwain, Kecamatan Kelubagolit dalam rangka mendeklarasikan Desa Keluwain sebagai Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), Selasa, 15 Oktober 2019 pukul 11.00 – 15.40 Wita.
Yang hadir bersama rombongan Bupati Bapak Antonius Gege Hajon adalah Ketua Tp.PKK Kabupaten, Wakil DPRD Pak Yosep Paron Kabon bersama jajarannya, Para Camat, Tp.PKK Kecamatan, PKK Desa, Guru, Siswa SD, SMP, TKK, Para Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dan yang lebih penting adalah Masyarakat Desa Keluwain.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman lapangan bola kaki. Rombongan dijemput dengan tarian adat HEDUNG sambil mengarak masuk kedalam tenda.Sebelumnya protokol memberikan kesempatan kepada Kepala Desa Keluwain Ama Markus Ola Masan menceritakan perjalananannya sampai pada hari ini di deklarasikan desa ini menjadi Desa STBM.
Setelah mengikuti kegiatan di tingkat kabupaten serta di puskesmas tergerak untuk melakukan sesuatu. Maka pada awalnya menggelar rapat, akhirnya diawali dengan mendata berapa KK yang belum memiliki MCK, ternyata ada 30 KK yang belum memiliki, serta 7 orang anak stunting akhirnya memberikan dana stimulan dari desa untuk membangun 30 unit MCK.
Dari 30 unit ini ada 28 janda dan 2 orang kawin muda serta PMT selama 90 hari sehingga dari 7 anak stunting, 6 orang gizinya sudah membaik.
Desa Keluwain adalah desa yang jumlah penduduknya paling sedikit di kecamatan Kelubagolit dengan jumlah jiwa sebanyak 511 orang.
Tibalah saat sambutan Bupati Flores Timur, caranya mewawancarai ketua RT dihadapan warga serta undangan, dengan pertanyaan sebagai berikut:
- Berapa jumlah KK
- Tugas sebagai RT
- Siapa yang anda kenal petugas sanitarian
- Apa yang mereka lakukan
- Berapa jumlah jiwa
- Siapa yang mengajarkan 5 pilar STBM
Pertanyaan yang sama juga ditujukan kepada semua siswa TKK, SD,SMP, jawaban ada yang pas dan ada yang membuat tertawa semua orang yang hadir.
Untuk siswa yang mengajarkan adalah dokter, yang selama beberapa bulan harus jalan dari sekolah ke sekolah di wilayah ini kata Pak Dokter Richard.
Luar biasa hari ini kutemukan disini, awal mendengar bahwa hari ini ada kunjungan maka saling mengajak untuk hadir walau tidak diundang. Setibanya kami sedang acara penjemputan.
Tibalah pada makan bersama, melihat di sebelah kanan Pak Bupati sudah kosong maka secepatnya kami mengisi kesempatan ini, sambil memberikan senyum dan berbalas senyum langsung menyampaikan niat kami yaitu:
- Lanjutan dari diskusi kita di tahun 2018 tentang perhatian dari Pemda soal Sekolah Akademi Paradigta yang sedang jalan ditahun ke tiga ini.
- Dana pendampingan kelompok yang pernah di diskusikan, hanya 2 hal itu yang saya sampaikan sambil menyodorkan proposal dan saya besok ke kantor
Saat yang bersamaan juga saya sempat menyampaikan ke Pak Camat Kelubagolit terkait 3 orang yang diutus untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan terkait Tenun di Semarang, Pak Camat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Serikat Pekka dan setelah kepulangan nanti kita akan diskusi lagi. Akhirnya saya sangat senang karena tak disangka tapi semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Aduh.. terima kasih Tuhan.
Esoknya langsung dengan Ina Yani
menuju ke Larantuka.
Dengan waktu yang sempit itu tapi beliau sempat membuka proposal melihat kop
depan beliau bilang iya sudah pas buka lagi ke isinya juga sudah pas. Aduh lega
lah hatiku tapi perjalanan masih panjang.
Maka pamit sambil menuju ke tempat duduk semula.
Maka setelah selesai makan berdolo bersama-bersama Bapak Bupati maka pamitlah kami yang kedua kalinya untuk meninggalkan desa ini.
Kontributor: Petronela Peni