Jumat, 11 Oktober 2019, Faslap dan Wali Amanah Serikat keliling ke tiga desa dengan agenda untuk menyelesaikan persoalan serikat desa dan unit koperasi, serta diskusi terfokus dengan Pemerintah Desa Balaweling untuk persiapan KLIK Pekka.
Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke Serikat Pekka Raflesia Desa Balaweling Noten untuk menyelesaikan persoalan kelompok dan melihat SK Pengukuhan Kelompok agar kedepannya jika ada Musrebangdes Ina-Ina bisa terlibat serta mengajukan usulan untuk penambahan modal atau juga dukungan usaha lainnya sesuai bidang usaha yang dikembangkan di kelompok.
Kebetulan hari itu ada juga Koordinator Pendamping Pemberdayaan Dana Desa hadir bersama kami di Kelompok Raflesia, sehingga Ina-Ina pun mendapatkan ilmu baru soal usulan dan bagaimana membuat kalimat usulan untuk diajukan ke desa agar sesuai dengan kebutuhan kelompok.
Seperti contohnya, jika kelompok membutuhkan modal usaha maka usulannya harus penambahan modal usaha, tapi jika usulannya berupa dukungan usaha maka bisa saja dalam bentuk barang dan jasa yang di terima.
Intinya harus teliti kembali di APBDdes, bahasa nomenklaturnya apa. Di sini bukan Ina-Ina saja yang belajar tapi saya dan ibu wali amanah juga belajar tentang bahasa program dan juga mengajukan usulan yang baik agar bisa tembus juga harus nyambung dengan program di kabupaten ataupun provinsi.
Setelah dari Balaweling Noten kami mampir di Desa Adobala untuk bertemu Ina-Ina disana namun semunya sudah pulang karena ada kedukaan di Desa Pepak dan Ina-Ina ikut melayat.
Kami hanya bisa bertemu beberapa orang pengurus saja, sehingga kami langsung pamit pulang karena masih ada kelas Akademi Paradigta Kader Desa di Lodan Doe. Di kelas Paradigta Lodan Doe pun kebetulan hari ini membahas tentang perempuan dan pelayan publik serta perempuan dan penanganan pengaduan sehingga bisa nyambung dengan hasil kunjungan kami hari ini.
Satu pertanyaan dari akademia, “apa yang ibu Faslap dapatkan saat berkunjung ke desa kami tadi dan bagaimana pendapat ibu tentang pelayanan pemerintah desa tadi?”
Pelayanan cukup bagus, di mana sebelum bertemu Kepala Desa kami disodorkan dulu buku tamu untuk selanjutnya kami bertemu Kepala Desa dan beliau juga memanggil beberapa stafnya untuk diskusi bersama tentang kegiatanKLIK Pekka.
Mereka semua menyambut baik kegiatan ini, Ungkap ku menjawab pertanyaan akademia tersebut.
Ada satu testimoni dari Ina Meri dari Noten,
“dengan mengikuti kelas Akademi Paradigta dia sendiri merasa semakin berani mengeluarkan pendapat dan mampu untuk membuat usulan sesuai bahasa program, dia pun akhirnya terpilih untuk menjadi panitia penjaringan Kepala Desa”.
Ketika ditanya kenapa Ina tidak mencalonkan diri ?
Dia menjawab,
“periode berikut Bu, karena saya mau belajar lagi di periode ini dan mencari pengalaman lebih banyak lagi baru saya akan maju di periode berikut.”
Kontributor Dete D. Langobelen