Pagi itu tanggal 26 Februari 2020, kami Serikat Pekka desa Ngumbul menyelenggarakan KLIK Pekka. Sebelumnya, kami para kader dan pengurus Pekka desa Ngumbul sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kasun dan pemerintah Desa Ngumbul. Pak Kades Ngumbul dan jajaran Pemerintah Desa Ngumbul sangat menyetujui dan mendukung adanya kegiatan KLIK ini.
Ditunggu – tunggu, narasumber favorit yang sangat dibutuhkan masyarakat yakni dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil belum hadir juga. Kami semua panik, karena masyarakat sudah antusias datang berbondong – bondong ke balai desa untuk perekaman e-KTP, untuk mengurus KK dan banyak kebutuhan adminduk lain.
Tidak datangnya Disdukcapil ini disebabkan karena kader Pekka dari kecamatan Tegalombo tidak meneliti dengan cermat undangan yang diberikan karena tanggalnya masih kosong. Meski Disdukcapil sudah ditelepon, namun mereka keberatan hadir kalau mendadak.
Saya kasihan dengan masyarakat yang sudah jauh – jauh datang karena desa Ngumbul ini desa yang letak dusunnya jauh hingga naik turun gunung, karena akan melakukan perekaman e-KTP tetapi pulang dengan kecewa karena ketidakhadiran Disdukcapil.
Pelayanan untuk memperbaharui KK, akte kelahiran, memperbaiki KTP tetap dilakukan. Dan di akhir pelayanan pukul 15.00 WIB, data yang kami peroleh yaitu : kehadiran masyarakat 278 orang dan total masalah yang dikonsultasikan 326.
Untuk adminduk, KTP baru 58, memperbarui KTP 107, memperbaharui KK 50, akte kelahiran 8, akte kematian 1 dan surat pindah 1 orang.
Untuk pelayanan Perlindungan Sosial, dari Dinas Sosial, ada 41 0rang yang berkonsultasi dengan Dinas Sosial tentang KIS. Terkait perubahan nama yang keliru, faskes 1 dan NIK yang keliru. Padahal menurut Dinsos, masyarakat bisa juga berkonsultasi terkait ODGJ ( orang dengan gangguan jiwa), divabel dll.
Setelah kegiatan KLIK selesai, kami masih merapikan data dan membereskan ruangan hingga pukul 17.00 WIB. Data tetap akan kita tindaklanjuti membawa ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Namun ada warga yang kebetulan kurang memahami visi PEKKA dan malah datang membawa segepok dokumen dan marah – marah dengan geram kepada kami kader Pekka.
Untunglah Pak Kades dan perangkat desa membantu kami. Dokumen yang dia serahkan dengan kurang sopan tetap kami terima dan kami urus tindak lanjutnya. Bagi kami, perjuangan kami tak terhenti, satukan tekad di hati, hapus semua air mata, bersama Serikat Pekka.
Kontributor: Rina, kader Pekka Pacitan