Hujan deras disertai angin kencang terjadi hari itu Sabtu 4 Januari 2020. Untuk pertama kalinya di tahun baru 2020, 18 Ina-Ina Serikat Pekka Kab. Flores Timur bersama Bernadete Deram Fasilitator Lapang Yayasan PEKKA
berkumpul di Center Pekka Seni Tawa Desa Lewoblolong Kec. Ile Boleng seharian penuh hingga jam 23.00 WITA. Mereka menggelar Rapat Serikat Kabupaten Flores Timur.
Ada enam agenda yang dibahas. Salah satunya adalah persiapan kegiatan forum alumni dan Wisuda Akademi Paradigta yang rencananya dilakukan pada tanggal 15 – 16 Januari 2020. Dilanjutkan pembentukan panitia kegiatan dengan PJ kegiatan Veronika Tuto Wara dan Yustina Barek Ola.
Peserta yang akan di wisuda sebanyak 45 akademia. Bupati Flotim sedianya akan datang dalam acara tersebut. Kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh alumni dari wilayah Ile Boleng, Klubagolit dan Witihama.
Menggerakkan swadaya dari anggota berupa makanan lokal seperti jagung titi, kacang tanah, pisang dll dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
Diakhir rapat dilakukan pengecekan dan pengumpulan karya tulis akademia. Sebagian besar karya tulis sudah diserahkan ke mentor.
Matahari belum memancarkan cahayanya namun di halaman SDK Tanah Boleng, Desa Lewoblolong, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur terlihat beberapa orang panitia dan Bernadete Deram Faslap Pekka NTT mondar-mandir dibawah tenda.
Mereka tengah memastikan segala sesuatunya sesuai di kegiatan Wisuda Akademia Paradigta angkatan ketiga ini. Saat waktu menunjukkan pukul 08.15 WITA hari Selasa 18 Februari 2020, para wisudawati Akademi Paradigta, alumni dan anggota Serikat Pekka mulai berdatangan disusul tamu undangan lainnya.
Kecemasan dan kekuatiran tampak dari raut wajah Pengurus Serikat dan panitia karena simpang siurnya informasi terkait kehadiran orang nomor satu di Flores Timur.
Kemarin sore, Humas Bupati menginformasikan jika kehadirannya akan diwakilkan oleh Wakil Bupati. Namun pagi ini ada perubahan lagi jika Asisten Dua yang akan mewakilinya.
Pukul 10.15 WITA, Camat Ile Boleng Jonas Sapakoly hadir dan menyampaikan bahwa tadi pagi dirinya baru mendapat tugas untuk menggantikan Bupati Flotim karena pejabat lain berhalangan hadir. Camat menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya datang ke tempat acara dikarenakan menunggu kiriman kata sambutan Bupati.
“Kehadiran Akademi Paradigta di Lewo Tanah Flores Timur ini, hendaknya patut diapresiasi dan mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan yang ada didaerah ini. Saya atas nama pemerintah dan masyarakat menyampaikan profisiat kepada 45 akademia yang terlahir dari rahim Akademi Paradigta yang hari ini di wisuda.
Semoga para wisudawati dilahirkan menjadi perempuan-perempuan lamaholot yang bermartabat. Menjadi perempuan adalah kodrat, tapi menjadi perempuan yang berkualitas dan bermartabat adalah masalah pilihan.
Pengalaman dan masalah selalu datang dan pergi tetapi ilmu pengetahuan dan kebaikan senantiasa abadi dan lestari.
Semoga dengan sekolah diujung waktu dan belajar sepanjang hayat dapat memampuhkan perempuan yang berdiri dengan tegar dan mantap,sesuai dengan kondisi Pekka selama ini yang menjadi tegak berdiri meskipun diterjang berbagai problematika kehidupan”, kata Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Camat Ile Boleng.
Tantangan baru buat para wisudawati adalah bagaimana mereka memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran kritis dan pengalamannya selama mengikuti pendidikan di Akademi Paradigta untuk dapat berguna dan menjadi dasar bagi mereka untuk menjadi perempuan pemimpin di desanya masing-masing seperti harapan Ibu Nani Zulminarni direktur yayasan Pekka, penggagas dan pendiri Akademi Paradigta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Nunung Nurnaningrum.
Kisah perjalanan panjang menjadi Akademia Paradigta berakhir sudah hari ini. Cerita sedih ketika berjuang untuk mendapat salinan APBDes dan dokumen Perdes terbayar hari ini. Yang ada senyum bahagia terpancar dari ke 45 wajah akademia yang hari ini di wisuda. Wajah cerah mereka secerah cuaca hari ini. Mereka di wisuda oleh Jonas Sapakoly Camat Ile Boleng didampingi oleh Nunung Nurmaningrum dari Yayasan Pekka dan Ita Tukan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
“Mari kita berikan apresiasi atas perjuangan Serikat Pekka dalam memperjuangkan kesetaraan gender dengan berbagai kegiatan peningkatan mutu dan daya saing perempuan lamalohot dengan pendidikan non formal Akademi Paradigta”, kata Petrus Bolen dalam sambutannya sebagai tokoh masyarakat.
“Kita tahu bahwa pendidikan memanusiakan manusia dan meningkatkan sumberdaya manusia, tentu saja lulusan Akademi Paradigta ini juga aset dari pelaku pembangunan di desa” lanjutnya.
Kegiatan wisuda Akademi Paradigta ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama bahwa Serikat Pekka Kabupaten Flores Timur ingin mengadakan forum bersama secara berkala agar bisa menjalin komunikasi dan koordinasi. Kesepakatan ini merupakan hasil dialog yang digelar selesai seremoni wisuda. Dialog tersebut dilakukan untuk mendorong advokasi keberlanjuatan Akademi Paradigta.
Kontributor Kornelia Bunga, Flores Timur, NTT