Serikat Pekka Tangerang Membantu Gugatan Cerai

Serikat Pekka Tangerang Membantu Gugatan Cerai

Di hari Rabu pagi yang cerah, tanggal 15 Juni 2022 tepat pukul 06.00 WIB, saya bersiap-siap mengantar adik dari salah satu kader Pekka Tangerang yang bernama Bunga (nama samaran) ke Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa Tangerang untuk menghadiri sidang gugat cerainya yang ketiga. Saya, Nani (kader Pekka Tangerang), dan Bunga berangkat menggunakan taksi online dari rumah. Tak hanya kami bertiga, salah seorang teman saya yang bernama Mawar (nama samaran) juga ikut bersama kami. Ia sudah menunggu kami di depan Puskesmas Kronjo. Rencananya, Mawar akan mendaftarkan gugat cerai. Sesampainya di PA, kami langsung berpencar, ada yang mengambil nomor antrean di Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dan ada yang mengambil nomor antrean sidang. 

Mawar mendapatkan antrean nomor 7 dan diperkirakan akan selesai pukul 10.00 WIB, sedangkan Bunga mendapatkan antrean nomor 31C dan akan dipanggil masuk ke ruang sidang pukul 11.50 WIB. Saya dan Nani hadir di persidangan sebagai saksi. Suami Bunga tidak hadir di persidangan, sehingga Hakim PA Tigaraksa Tangerang mengabulkan gugatan Bunga dan kini Bunga telah resmi menyandang status janda. 

Dulu, Bunga menikah di tahun 2019. Seminggu pasca menikah, bunga memutuskan pergi ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sebelum Bunga menikah, ia sebenarnya sudah memiliki niatan untuk berangkat ke luar negeri, namun calon suaminya saat itu (kini mantan suami) tidak memberinya izin. Bunga diperbolehkan berangkat ke luar negeri setelah menikah, sehingga Bunga saat itu menuruti kemauan calon suaminya untuk menikah. 

Sedikit mengenai latar belakang Bunga, ia merupakan anak keempat dari sebelas bersaudara. Keluarga Bunga hidup dengan sangat pas-pasan, bahkan ia sampai tidak bisa menyelesaikan pendidikannya di tingkat Sekolah Dasar (SD) karena keterbatasan biaya. Ketika Bunga beranjak remaja yang saat itu masih berusia 15 tahun, di saat teman-temannya menikmati masa putih abu-abunya, Bunga justru memutuskan untuk menjadi TKW di luar negeri untuk membantu perekonomian orang tuanya. Awalnya orang tua Bunga tidak menyetujui keinginannya untuk bekerja di luar negeri, namun mereka terpaksa menyetujuinya karena terdesak akan kebutuhan hidup. Masih ada adik-adiknya yang harus disekolahkan dan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi, sehingga mau tidak mau ia harus menjadi tulang punggung keluarganya. 

Selama bekerja di luar negeri, suami Bunga selalu meminta kiriman uang kepadanya. Alasannya pun beragam, mulai dari untuk membuka usaha, sampai untuk modal pergi kerja ke Malaysia. Ternyata suaminya berbohong dan hanya memanfaatkan uang Bunga selama ia membanting tulang di luar negeri. Tidak ada bukti yang akurat bahwa uang yang Bunga kirimkan selama ini dipakai suaminya untuk membuka usaha, apalagi untuk modal kerja ke Malaysia. Akhirnya, Bunga berhenti mengirim uang ke suaminya dan terjadilah cekcok besar antara Bunga dan suaminya melalui aplikasi WhatsApp dan Facebook karena kondisi mereka yang sedang terpisah jarak. 

Ketika cekcok, suaminya marah sampai mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan kepada Bunga. Suaminya pun juga menuding bahwa keluarga Bunga selalu ikut campur dengan masalah mereka, padahal menurut Bunga, hal tersebut tidaklah benar. Dua tahun kemudian, Bunga memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan mengurus gugatan cerainya karena ia sudah tidak mau lagi hidup bersama laki-laki yang hanya memanfaatkan uangnya. 

Sebenarnya cita-cita Bunga sederhana, ia hanya ingin memiliki rumah tangga yang harmonis, sehingga anak-anaknya kelak dapat hidup di lingkungan keluarga yang harmonis pula. Namun apa daya, pernikahannya tidak berjalan sesuai dengan yang ia harapkan. Kini, ia sangat merasa lega karena sudah terbebas dari laki-laki yang tidak bertanggung jawab dan hanya bisa memanfaatkan uangnya. Ia berharap, suatu saat ia bisa mendapatkan jodoh yang lebih baik dan bertanggung jawab. 

 

Penulis: Sulastri, Kader JWP Tangerang 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *