Rabu, 10 September 2025 pukul 09.00 WIB, Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan menghadiri undangan dari Bapperida dalam acara Laporan Pendahuluan dan Desk bersama OPD terkait intervensi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pekalongan.
Acara ini dihadiri Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Pekalongan serta tim pelaksana dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Kemiskinan ini seperti kontras antara kemajuan teknologi yang semakin pesat dengan kehidupan sebagian masyarakat yang masih berjuang keras bertahan hidup.
Pertanyaan pun muncul: apakah kemiskinan semata-mata tanggung jawab pemerintah, atau juga karena sebagian masyarakat belum memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mengubah kehidupannya?
Faktanya, tidak sedikit anak dari keluarga kurang mampu yang mampu bangkit dan meraih kehidupan yang lebih baik. Namun tetap, akar permasalahan kemiskinan di Indonesia masih sangat kompleks—mulai dari sulitnya lapangan kerja, ketidaksesuaian keterampilan tenaga kerja, hingga penghasilan rendah yang membuat masyarakat kecil hanya fokus pada kebutuhan makan harian, tanpa sempat memikirkan pendidikan atau kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan menyampaikan beberapa usulan, di antaranya:
- Keterlibatan anggota Pekka dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh UMKM maupun dinas terkait.
- Pendanaan untuk penguatan pasar lokal di empat desa Kecamatan Bojong.
- Alokasi anggaran dana untuk kegiatan kelompok Pekka di desa.
- Dukungan bibit dari Dinas Pertanian guna pengembangan kebun gizi sebagai penguatan ketahanan pangan.
Harapannya, usulan-usulan ini dapat diterima dan direalisasikan demi kesejahteraan perempuan kepala keluarga serta sebagai upaya nyata pengurangan angka kemiskinan di Kabupaten Pekalongan.
Â
Kontributor: Sulistyana, Kader Pekka Kabupaten Pekalongan
Editor: Erfan