Yang hadir dalam kegiatan ini adalah warga Desa Dulolong, PKK, Aparat Desa, BPD. Dan yang menjadi Nara sumber adalah:Pekka, Kabid Dinas Sosial Edoe Lonalana, Kepala BPJS Gregorius D.Kapitan, Puskesmas Alor Kecil petugas pemeriksaan penyakit Menular, Bidan Paulina Ina Kii Lala.
Luar biasa tersendiri buat kami bahwa kami diberi kesempatan sebagai pembicara pertama aduh satu kehormatan yang baik yang tidak bisa saya ukirkan dengan kata-kata untuk diketahui oleh kita semua. Terima kasih Kepala Desa Muhamad Palae.
Dalam sambutan beliau meminta kepada ibu-ibu lebih banyak berbicara karena ibu sebagai bendahara di rumah yang pasti lebih tahu permasalahan dalam rumah tangga sama dengan kami sebagai pemimpin desa pasti juga lebih tahu tentang persoalan yang terjadi di dalam desa kita, bagaimana membangun desa ini yang lebih baik lagi. Seperti hari ini ada banyak informasi dari Kesehatan, BPJS, Dinsos, Pekka. Diakhir sambutan beliau harus pembentukan kelompok pekka di desa ini.
Kegiatan ini dimulai tepat jam 9.00 – 13.30 pada Kamis, 15 Agustus 2019. Yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 73 orang.
Kata pemateri dari BPJS bahwa ketika saya ke desa-desa pengalaman hari ini di sini bagus karena dalam sesi diskusi kali ini yang lebih banyak bertanya di tiga sesi ini ada 10 orang. Penanya 9 orang dari perempuan ini menunjukkan sebuah kemajuan yang luar biasa mudah-mudahan dengan program pemberdayaan Pekka bisa membuka pikiran kita bahwa membangun desa bahkan sampai negara bukan hanya laki- laki saja, Salut dengan Pekka karena keberadaan Pekka di Kabupaten Alor baru beberapa bulan tapi sedikit sudah memberi pencerahan buat masyarakat Alor khususnya di kecamatan Abal ini , muda-mudahan hal baik ini bisa diteruskan ke kecamatan lain karena di kabupaten ini ada 17 kecamatan.
Walaupun panas, berbatu,berdebu bukan menjadi halangan buat kami untuk melangkah memberikan informasi baik ini kepada sesama kita yang mau mendengar.
Memang benar bahwa Kabupaten Alor juga termasuk desa tertinggal dan termiskin kecuali Kabupaten Flores Timur, Sika,Kota Kupang, begitu banyak bantuan berupa peralatan dari berbagai pemda dan uang tapi pola pikir masyarakat masih seperti ini uang berkarung-karung dari pemerintah juga satu saat akan berakhir, sehingga kalau bisa sistemnya harus betul-betul kita siapkan sumber daya manusianya dulu. Karena ini tidak mudah dan tidak gampang pasti membutuhkan sebuah proses yang panjang dan kami siap membantu dalam hal pembukuan. Di sini membutuhkan semua kita harus berperan baik pemerintah atau non pemerintah.
Akhirnya dengan kegiatan hari ini banyak pelajaran penting yang saya belajar hari ini. Terima kasih kepada Yayasan Pemberdayaan Pekka yang telah memberikan kesempatan buat Serikat Pekka Nusa Tenggara Timur untuk melakukan pengembangan Program Pekka. Kontributor: Petronela, kader Pekka Alor, NTT