Saya mendapat kabar dari teman PPL bahwa ada pendaftaran Mentor Sepeda Keren yang dibuka oleh Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Trenggalek, 29 Agustus 2019. Sebenarnya saya ragu antara Iya akan ikut mendaftar atau tidak. Karena saya hanya mengantongi ijazah SMA, meski tidak mengurangi rasa syukur karena orang tuaku sudah bekerja keras hingga saya lulus SMA.
Akhirnya, atas ijin keluarga, saya memberanikan diri membuat lamaran. Dan lamaran yang mampu saya buat hanya dengan tulisan tangan. Motivasiku ikut Seleksi Mentor ini macam – macam memang ; sebagian penasaran karena ingin terlibat dalam proses Sepeda Keren, sebagian karena ingin mengamalkan kemampuanku dalam Pembangunan Perempuan dan Kelompok Rentan dan ada juga karena ingin ada penghasilan tambahan untuk keluarga.
Rabu tanggal 3 September 2019, saya berangkat ke Dinsos P3A Kabupaten Trenggalek untuk melamar menjadi mentor. Sampai di Kantor Dinsos P3A jam 09.00 WIB pagi hari, disana saya disambut Bapak Wahyu dan minta saya menunggu informasi selanjutnya.
Saya dan banyak pelamar lain menunggu pengumuman dengan harap – harap cemas. Namun hasil pengumuman sungguh tidak kita duga, tanpa tes wawancara, dan tes lain – lain, diumumkanlah 30 peserta yang lolos seleksi. Dan saya serta ratusan peserta lain tidak lolos.
Di saat yang sama, di halaman facebook IST (Info Seputar Trenggalek) banyak pelamar dan berbagai pihak mengeluarkan celotehan terkait proses yang kurang transparan dalam seleksi mentor.
Mungkin karena banyak masukan dari masyarakat, entah kenapa selanjutnya ada pengumuman tes wawancara tanggal 11 September 2019.
Singkat cerita sayapun akhirnya mencoba ikut tes wawancara. Saya masuk ke ruang seleksi bersama 3 orang laki – laki. Dalam ruang seleksi ada 4 orang pewawancara diantaranya ada Mas Bovi dari KOMPAK dan Bu Cristina dari DinsosP3A Trenggalek.
Saya merasa agak gugup dan semampu saya menjawab semua pertanyaan. Untung belum lama saya menimba ilmu mengikuti pelatihan Fasilitator Musrena Keren, jadi ada dari beberapa pertanyaan yang masih terkait hal tersebut.
Meski merasa bisa, namun melihat banyaknya saingan yang lulusan S1 dan S2 membuat saya kecut juga. Sehingga saat tanggal 25 September 2019 hari Pengumuman. Tidak disangka saya lulus, ada di nomor 15 dari 25 peserta yang lolos. Saya bersyukur kepada Allah atas kelulusan ikut seleksi mentor Sepeda Keren.
Saya berterima kasih kepada keluarga, kawan – kawan di Pekka, karena atas dukungan dan ilmu yang saya dapat dari merekalah saya bisa lulus dan kini tinggal menunggu langkah selanjutnya untuk Pelatihan, Sekolah dan langkah panjang lainnya di Sepeda Keren.
Kontributor: Komariyah, kader Pekka Trenggalek