Namaku Lindawati dari Aceh Tamiang, awal aku masuk Pekka pada akhir tahun 2013.
Aku adalah seorang perempuan yang mengalami budaya patriarki, yang selalu dianggap lemah dan sampai tersakiti. Aku berfikir hidupku akan selalu begini selamanya.
Namun hidupku drastis berubah setelah aku kuasai modul dari Akademi Paradigta. Modul paradigta aku pakai dalam segala bidang terutama untuk meningkatkan ekonomi rumah tanggaku.
Maka kebetulan pada hari itu di bulan April 2020, masa Corona kami didatangi oleh salah satu anggota tani yang di ketuai oleh saya sendiri.
Beliau menawarkan tanah selebar satu rante setengah kepada kami untuk dikelola. Lalu suamiku pun balik bertanya kepadaku, langsung aku mendukungnya.
Di hari kami mengelola tanah, aku selalu memberi semangat padanya agar pola pikirnya berubah untuk selalu memanfaatkan waktu. Sehingga sekarang suamiku selalu minta pendapat padaku dan itu yang menjadi nilai tertinggi bagiku.
Aku coba modul komunikasi aktif pada suamiku agar dia bisa bertanggung jawab akan ekonomi rumah tangga, sehingga pada suatu hari kami tidak punya apa-apa lagi dan kami harus menghidupi anak kami berjumlah 4 orang.
Awal masuk Pekka di tahun 2013, aku selalu disemangati oleh Faslap dengan berkata “kita tidak akan baik merubah orang lain kalau kita tidak berhasil merubah diri sendiri”. Hampir saja aku patah semangat tetapi sekarang aku sangat lega karena bebanku saat ini sudah hilang dan suamiku sekarang sudah mau bekerjasama membangun rumah tangga.
Sekali lagi Pandemi Corona menjadi berkah untukku. Dengan ilmu Pekka aku bisa satu fikiran dan tidak diremehkan suami lagi.
Kontributor: Linda Wati