“Siang itu (17/10), suara pesan masuk kuabaikan. Aku sedang memasak, waktu makan siang hampir tiba dan ayahku sebentar lagi pulang dari kebun. Setelah urusan masak-memasak berakhir, aku membuka gadget dan membaca pesan yang masuk tadi. ternyata dari bank BRI mengabarkan penerima Banpres Produktif (BPUM).
Tidak percaya dengan isinya, aku abaikan isi pesan itu. Aku juga tidak menceritakan kepada siapa pun tentang hal ini. Modus penipuan apalagi yang sedang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab mengatasnamakan BRI, kata Ina Yuliana Jebe dalam kegiatan menenun bersama kader Pekka, Sabtu, 24 Oktober 2020 di Center Pekka Seni Tawa Ile Boleng. Saat itu Ina Yuli kaget mendengar cerita kader lain terkait bantuan tersebut.
Beberapa yang tidak mendapatkan BPUM pun dengan hangat bercerita tentang tetangga mereka yang mendapatkannya. Ada yang mencairkannya melalui kantor Pegadaian, ada yang langsung melalui BRI. Ina Masita Niga, salah satu kader Pekka mengungkapkan kekecewaannya. Dia sudah lama menjadi nasabah pegadaian namun tidak mendapatkan bantuan ini, sementara yang baru satu atau dua bulan bergabung menjadi nasabah mendapat BPUM tersebut. Aku mencoba memberi pengertian kepadanya bahwa jangan berkecil hati karena tidak mendapat bantuan ini, bukan rejekinya kita. Mereka nasabah baru di Pegadain, tetapi kita tidak mengetahui persisnya apa yang terjadi, mungkin saja saat pandemic Covid 19 ini mereka terpaksa menggadai barang untuk kebutuhan mereka.Tetap bersyukur saat ada orang atau teman yang mendapatkannya.
Aku kemudian menceritakan pengalamanku pribadi mendapat telpon dari salah seorang Pegawai Dinas Koperasi Kabupaten Flores Timur. Namaku juga terdaftar sebagai penerima BPUM sehingga aku diminta untuk mengeceknya. Sehari kemudian, aku mengeceknya ke teras BRI terdekat. Namun ternyata namaku tidak ada disana. (Aku memang sedikit kecewa namun sadar bahwa itu belum rejekiku ) Saat itulah kemudian Ina Yuli menyampaikan bahwa dirinya menerima pesan dari BRI beberapa waktu yang lalu namun tidak percaya dan mengabaikannya.
Beberapa hari kemudian aku membantu Ina Yuliana Jebe mengecek ke BRI Waiwerang. Bersyukur namanya terdaftar disana. Saat itu juga kemudian kami meminta formulir dan menanyakan persyaratan pencairan dana tersebut. Setelah dari BRI kami kemudian ke kantor desa untuk meminta surat keterangan usaha dari kepala desa.
Dua hari kemudian , Jumat 6 Nopember 2020 dana bantuan tersebut dicairkan tanpa halangan. Ina Yuli datang ke BRI dengan membawa lengkap persyaratan yang dibutuhkan yaitu Surat Keterangan Usaha dari desa, foto usaha, KTP dan mengisi formulir yang disiapkan pihak BRI.
Ina Yuli menggunakan uang tersebut untuk berbelanja barang jualannya. ”Hari itu juga kubeli barang jualanku yang sudah habis seperti: mie instan, gula pasir, minyak goreng, dll. Modal daganganku sebelumnya terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Warungku akhirnya mulai Kembali terisi. Aku merasa sangat senang dan bahagia. Warungku diselamatkan oleh BPUM”, cerita Ina Yuli. Ina Yuli berterimakasih tak terhingga kepada Yayasan PEKKA dan Pemdes Lewoblolong yang telah mengusulkan namanya sebagai penerima BPUM.
Via Bunga, flores timur