Bertempat di bale Desa Jombok kegiatan Sepeda Keren dilaksanakan. Acara dihadiri oleh Kepala Desa Jombok Bapak Nursalim beserta ibu Sutini, Kepala Desa Karanganyar Bapak Kuslan beserta ibu Supiani, beserta para mentor Bapak Hendra, Bapak Ali Maksum, Ibu Nasikah, Ibu Rinawati, Ibu Kuni dan para kader Sepeda Keren dari Desa Jombok, Karanganyar, dan Tanggaran. Saya sangat senang saya bisa mengikuti kegiatan ini mewakili Pekka dari Desa Karanganyar, Pada 11 November 2020.
Acara dimulai pada pukul 08:00 dengan pembukaan olah ibu Rinawati selanjutnya sambutan dari ketua mentor Sepeda Keren bapak Hendra selanjunya sambutan dari Kepala Desa Jombok bapak Nursalim dan Kepala Desa Karanganyar Bapak Kuslan. Selanjutnya kami para pesertai masuk pada sesi materi pertama yang disampaikan oleh ibu Rinawati.
Ibu Rina mengajak kami mengingat semboyan yang dulu kita telah buat di saat sosialisasi Sepeda Keren di masing masing Desa, kami sempat lupa karena terlalu lama kegiatan ini tertunda dengan adanya pandemi Covid-19.
Akirnya kami mengingat semboyan desa kami untuk Karanganyar Berkibar (Bersama Kita Bangun Karanggayar), Tanggaran Sembodo (Semangat Mbangun Deso), dan Jombok ( Jombok Jaya).
Selanjutnya kami membuat tata tetib di kelas selama mengikuti kegiatan dengan kesepakatan bersama. Setelah itu Ibu Rina mengajak kami bermain, berkenalan dan menunjukkan hobi kepada peserta lain memakai bahasa isyarat. Setelah itu kami menuliskan harapan di poho harapan setelah kami mengikuti Sepeda Keren ini,dengan semangat kami menuliskan harapan kami di pohon harapan yang sudah disediakan oleh para mentor.
Setelah itu kami masuk di materi kedua disampaikan oleh mentor bapak Hendra, Bapak Hendra menyampaikan populasi dan persoalan kelompok rentan di Trenggalek meliputi: Kemiskinan, Pernikahan dini, Lansia, Perempuan, Disabilitas dan Pekerja migran.
Ternyata di Trenggalek masih sangat banyak kelompok kelompok rentan seperti di atas dan dengan diadakannya kegiatan Sepeda Keren ini kita berharap bisa mengurangi jumlah populasi kerentanan itu.
Pada sesi berikutnya di isi oleh mentor Ibu Kuni tentang Identitas Diri yakni mengenali potensi diri dan hambatan-hambatan yang kita alami untuk bisa mengekpresikan diri, terutama untuk kawan – kawan disabilitas.
Selanjutnya kita melambangkan diri dengan benda. Saya melambangkan diri sebagai bintang dengan harapan saya akan bisa terus menerangi gelapnya malam dengan cahaya yang indah tanpa mengenal lelah saya terus akan berjuang demi kelompok rentan mengawal dan mendampingi sebisa dan sebatas kemampuan saya tanpa pamrih.
Pembelajaran berjalan cukup menyenangkan, dan dilanjutkan dengan membahas perbedaan laki-laki dan perempuan secara kodrat serta mengenal tempramen manusia ,sangat penting kita mengenal tempramen manusia karena kita hidup bermasyarakat, kita harus bisa menjaga ucapan atau perbuatan dengan orang lain yang masing-masing manusia pada dasarnya emosinya tidak sama.
Selain itu, aktifitas semua orang pun tidak sama dalam keseharian kita di masyarakat. Kemudian respon dengan pada situasi baru dimana kita selalu dihadapkan pada situasi baru dan kita sampai dimana kita bisa beradaptasi dengan suasana baru tersebut.
Setalah istirahat kita melanjutkan dengan materi selanjutnya yaitu materi tentang fitah manusia melalui proses dari masih dalam kandungan bayi, balita, anak, dewasa, dewasa awal, dewasa madya, dewasa akhir, pra Lansia, dan Lansia.
Dan hambatan – hambatan dalam siklus kehidupan bagi para disabilitas, dilanjutkan oleh ibu Nasikah materi tentang reproduksi manusia. Kita peserta diajak menonton film tentang reproduksi dari awal sampai akhir, setelah menyimak dan mendengarkan penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan reproduksi dan pentingnya kita menyampaikan pengetahuan seks untuk anak-anak kita di era modern ini dan kita juga harus mengawasi, mengawal anak-anak dalam masa tumbuh kembang agar tidak terjadi salah bergaul dan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Waktu menunjukkan pukul 14:00 WIB kegiatan pelaksanaan Sepeda Keren yang pertama selesai dan akan dilanjutkan pada 16 November 2020. kami pulang dengan membawa pengalaman dan pengetahuan baru. Senang, meski terasa sangat padat dan banyak materinya. Semoga kelak bisa bermanfaat untuk kelompokku, kelompok Pekka.
Kontributor: Mirawati, kader Pekka Trenggalek