\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Kontributor Lolom S.Pdi<\/p>\n","post_title":"Silaturrahim Serikat Pekka Asahan Bersama Bapak Wakil Bupati Asahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"siraturrahim-serikat-pekka-asahan-bersama-bapak-wakil-bupati-asahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-07-02 03:52:03","post_modified_gmt":"2021-07-02 03:52:03","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1696","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1644,"post_author":"4","post_date":"2021-04-15 07:02:21","post_date_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content":"\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Melihat atusias bapak Taufik, kami para kader Pekka merasa tersanjung bahkan semanagat juang untuk melakukan kegiatan tidak pernah pudar walaupun kami saat ini tidak lagi didanai oleh Seknas Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Lolom S.Pdi<\/p>\n","post_title":"Silaturrahim Serikat Pekka Asahan Bersama Bapak Wakil Bupati Asahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"siraturrahim-serikat-pekka-asahan-bersama-bapak-wakil-bupati-asahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-07-02 03:52:03","post_modified_gmt":"2021-07-02 03:52:03","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1696","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1644,"post_author":"4","post_date":"2021-04-15 07:02:21","post_date_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content":"\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Alhamdulillah Bapak Taufik selaku wakil bupati sangat bijak menanggapinya dan berlapang dada menerima usulan yang diajukan, bahkan bapak Taufik siap mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh ibu-ibu Pekka Asahan. Bahkan, Bapak Taufik akan mencarikan  jaringan koperasi agar dapat menjadi mitra kerja dengan LKM yang ada di Pekka yang selanjutnya akan dijadikan mitra kerja dalam hal simpan pinjam agar para kader Pekka mudah mengembangkan usaha yang telah dikelolanya diwilayah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Melihat atusias bapak Taufik, kami para kader Pekka merasa tersanjung bahkan semanagat juang untuk melakukan kegiatan tidak pernah pudar walaupun kami saat ini tidak lagi didanai oleh Seknas Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Lolom S.Pdi<\/p>\n","post_title":"Silaturrahim Serikat Pekka Asahan Bersama Bapak Wakil Bupati Asahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"siraturrahim-serikat-pekka-asahan-bersama-bapak-wakil-bupati-asahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-07-02 03:52:03","post_modified_gmt":"2021-07-02 03:52:03","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1696","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1644,"post_author":"4","post_date":"2021-04-15 07:02:21","post_date_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content":"\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Rosleli selaku ketua Pekka kecamatan menyodorkan proposal bantuan hibah untuk kegiatan Pekka sekaligus mengajukan untuk pembuatan baju olahraga buat kader Pekka yang rutin dilakukan setiap minggunya, sekaligus kami menyerahkan profil Pekka bahwa sebagai bukti Pekka itu berkerja nyata di lingkungan masyarakat bukan sekedar cerita dan omongan saja.<\/p>\n\n\n\n

Alhamdulillah Bapak Taufik selaku wakil bupati sangat bijak menanggapinya dan berlapang dada menerima usulan yang diajukan, bahkan bapak Taufik siap mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh ibu-ibu Pekka Asahan. Bahkan, Bapak Taufik akan mencarikan  jaringan koperasi agar dapat menjadi mitra kerja dengan LKM yang ada di Pekka yang selanjutnya akan dijadikan mitra kerja dalam hal simpan pinjam agar para kader Pekka mudah mengembangkan usaha yang telah dikelolanya diwilayah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Melihat atusias bapak Taufik, kami para kader Pekka merasa tersanjung bahkan semanagat juang untuk melakukan kegiatan tidak pernah pudar walaupun kami saat ini tidak lagi didanai oleh Seknas Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Lolom S.Pdi<\/p>\n","post_title":"Silaturrahim Serikat Pekka Asahan Bersama Bapak Wakil Bupati Asahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"siraturrahim-serikat-pekka-asahan-bersama-bapak-wakil-bupati-asahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-07-02 03:52:03","post_modified_gmt":"2021-07-02 03:52:03","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1696","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1644,"post_author":"4","post_date":"2021-04-15 07:02:21","post_date_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content":"\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
\n

Masih dalam nuansa dan suasana lebaran, Rabu, 9 Juni 2021 dengan rasa semangat yang tinggi, kader Pekka menjalin silaturrahim dengan Taufik Zainal Abidin Siregar selaku Wakil Bupati yang baru saja dilantik. Setibanya kami di lokasi kediamannya, kami diterima dengan hangat dan bersahabat di ruangan kerja Taufik Zainal Abidin Serigar di kantor Bupati Asahan. Acara tersebut dihadiri oleh 12 orang kader Pekka Asahan dan langsung bertemu dengan Taufik\u00a0 Zainal Abidi Siregar dan juga didampingi Ibu Winda selaku Kabid Dinas Pemberdayaan dan Bapak Muhilli sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak.<\/p>\n\n\n\n

Rosleli selaku ketua Pekka kecamatan menyodorkan proposal bantuan hibah untuk kegiatan Pekka sekaligus mengajukan untuk pembuatan baju olahraga buat kader Pekka yang rutin dilakukan setiap minggunya, sekaligus kami menyerahkan profil Pekka bahwa sebagai bukti Pekka itu berkerja nyata di lingkungan masyarakat bukan sekedar cerita dan omongan saja.<\/p>\n\n\n\n

Alhamdulillah Bapak Taufik selaku wakil bupati sangat bijak menanggapinya dan berlapang dada menerima usulan yang diajukan, bahkan bapak Taufik siap mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh ibu-ibu Pekka Asahan. Bahkan, Bapak Taufik akan mencarikan  jaringan koperasi agar dapat menjadi mitra kerja dengan LKM yang ada di Pekka yang selanjutnya akan dijadikan mitra kerja dalam hal simpan pinjam agar para kader Pekka mudah mengembangkan usaha yang telah dikelolanya diwilayah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Melihat atusias bapak Taufik, kami para kader Pekka merasa tersanjung bahkan semanagat juang untuk melakukan kegiatan tidak pernah pudar walaupun kami saat ini tidak lagi didanai oleh Seknas Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Lolom S.Pdi<\/p>\n","post_title":"Silaturrahim Serikat Pekka Asahan Bersama Bapak Wakil Bupati Asahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"siraturrahim-serikat-pekka-asahan-bersama-bapak-wakil-bupati-asahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-07-02 03:52:03","post_modified_gmt":"2021-07-02 03:52:03","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1696","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1644,"post_author":"4","post_date":"2021-04-15 07:02:21","post_date_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content":"\n

Sebelum pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pertama dibagikan undangan, dan saya mendapatkan undangan dari panitia pemilihan anggota Tuha Peut. Dalam pemilihan ini ada keterwakilan setiap dusun untuk menggunakan hak suaranya.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dengan calon anggota Tuha Peut juga ada perwakilan setiap dusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pemilihan anggota BPD, ada 6 pasang calon ,4 orang laki-laki, 2 orang perempuan, diantaranya adalah anggota Pekka kelompok Sumber jaya Desa Cacang.<\/p>\n\n\n\n

Pada Kamis, (18\/2\/2021) di Kantor Desa Cacang diadakan pemilihan anggota BPD\/Tuha Peut, dimulai pukul 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Sekdes dan dilanjutkan oleh Keuchik Hasbi untuk membuka pemilihan BPD di Desa Cacang, dihadiri oleh Babinsa, Polisi, Imam Mukim, staf camat, masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telah diundang.<\/p>\n\n\n\n

Dari 57 orang yang diundang, yang memilih hanya 44 orang, 13 orang dinyatakan gugur karena tidak datang pada saat pemilihan dilaksanakan.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pencoblosan selesai sekitar pukul 15.30 WIB dimulai penghitungan suara, jadi dalam penghitungan suara ini ada127 suara dan 2 surat suara yang rusak dari total 129 suara.Setelah penghitungan suara maka perwakilan dari perempuan terpilih Neni Lista anggota Pekka Sumber Jaya dengan suara 24 suara.<\/p>\n\n\n\n

Semoga dengan terpilihnya bisa amanah dan bisa menyampaikan suara perempuan, dan bisa memajukan desa khususnya perempuan dan juga memajukan Pekka nantinya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai saya tidak langsung pulang dan sempat bertanya pada staf kantor Camat kenapa perempuan tidak dibolehkan 2 orang masuk dalam pemerintahan BPD itu, dan Ibu Alinar menjelaskan boleh dipilih 2 orang terpewakilan perempuan apabila jumlah penduduknya ada 1500 maka bisa dipilih 2 orang perempuan, dan apabila penduduknya kurang dari 1500 maka untuk perempuan tetap dipilih 1 orang, kecuali desa mampu untuk membayar anggota Tuha Peut tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor Ernawati, kader Pekka Aceh Selatan<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Anggota Pekka Terpilih Sebagai Anggota BPD","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"anggota-pekka-terpilih-sebagai-anggota-bpd","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-15 07:02:21","post_modified_gmt":"2021-04-15 07:02:21","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1644","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1678,"post_author":"4","post_date":"2021-04-02 06:08:07","post_date_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content":"\n

Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.<\/p>\n\n\n\n

Kampung  Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara.  Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang  mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.<\/p>\n\n\n\n

Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang  dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok  Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. \u201cKalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung\u201d kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu. <\/p>\n\n\n\n

Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus  memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa.  Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.<\/p>\n\n\n\n

Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang.<\/s> Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang  BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.<\/p>\n\n\n\n

Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.<\/p>\n\n\n\n

 masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee  tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu  meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.  <\/p>\n\n\n\n

Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.<\/em><\/p>\n","post_title":"KLIK Dana Desa Menuju Masyarakat Sejahtera","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-dana-desa-menuju-masyarakat-sejahtera","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-04-02 06:08:07","post_modified_gmt":"2021-04-02 06:08:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1678","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1638,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 09:44:45","post_date_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content":"\n

Kader Pekka Kab. Bima menemui kepala kantor kantor Pengadilan Agama Kab. Bima untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang belum memiliki buku nikah khusus wilayah kerja Pekka meliputi Samili, Kalampa, Risa, Donggo Bolo, Pena Pali dan Wadu Wani, Senin (15\/02\/21).<\/p>\n\n\n\n

Awalnya kelompok Pekka hanya mengajukan 5 pasangan Itsbat Nikah. Ternyata Pekka bisa mengajukan 20 atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

Ini adalah bagian dari program Pekka dalam membantu masyarakat miskin untuk memperoleh hak-hak hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum masuk ruangan ketua PA. Kami menemui panitera yang mengurus Itsbat Nikah. Di sana kami sedikit dipersulit karena beliau dan beberapa rekan belum kenal dengan organisasi Pekka.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

kemudian keberadaan Pekka dipertanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Kami pun menjelaskan \"Pekka adalah organisasi massa yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan kepala keluarga. Kami di bawah naungan Federasi Serikat Pekka dan Yayasan Pemberdayaan PEKKA di Jakarta dan kami pernah mengajukan permohonan Itsbat Nikah melalui Yayasan Pemberdayaan PEKKA, diteruskan ke Kementrian Agama.\"<\/p>\n\n\n\n

Tadinya yang ada di ruangan itu mengacuhkan kami. Setelah kami menjelaskan akhirnya mereka mempersilahkan kami menemui ketua Pengadila Agama.<\/p>\n\n\n\n

Kami disambut baik oleh ketua Pengadilan Agama Bima H. Ridwal Fauzi, S. Ag., M.H. di ruangannya. Pada saat itu sedang bersama 3 orang tamu. Kamipun duduk diantara tamu-tamu itu.<\/p>\n\n\n\n

\"Dari mana?\" Tanyanya membuka percakapan.<\/p>\n\n\n\n

\"Kami dari PEKKA, kedatangan kami kemari untuk mengajukan Itsbat Nikah untuk pasangan kurang mampu. Ini rekomendasi dari koordinator Pekka Bima. Ini ada pengantar desa\". terangku sambil memperlihatkan berkas yang kubawa.<\/p>\n\n\n\n

Spontan beliau bilang. \"Kami sangat tersanjung dengan kehadiran perempuan Pekka ini. Ini perempuan-perempuan hebat. Saya sudah lama sekali mendengar gerakan Pekka beserta gebrakannya dalam pembangunan manusianya. PEKKA luar biasa. Ternyata di Bima sudah hadir organisasi ini\".<\/p>\n\n\n\n

\"Rugi kita kalau tidak bisa membantu apa keperluan ibu-ibu Pekka\u00a0 ini,\"\u00a0 tutur bapak kelahiran Jelantik itu sambil melihat ke arah tamunya dan satu orang pegawai PA yang baru masuk.<\/p>\n\n\n\n

Pegawai itu dibuat kaget. Dan berkata \"Tanggal lima belas bulan dua tahun dua ribu dua puluh satu di jam 02.10 WIT, saya baru mendengar ada organisasi Pekka. Organisasinya besar\"<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ketua PA memperkenalkan ketiga tamunya kepada kami.
Bahwa tamunya\u00a0 datang dengan tujuan yang sama. Sekaligus memberi kesempatan kepada tamunya untuk bertanya tentang PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

\"Bagaimana agar desa kami ada kelompok Pekka?\" tanya kepala desa O'o mengawalinya.<\/p>\n\n\n\n

Sedikit banyak saya menjelaskan Pekka masuk di kabupaten Bima dan seharusnya kami sudah melakukan perluasan wilayah kerja untuk 2 kecamatan tetapi terkendala pandemi akhirnya untuk sementara Pekka masih berada di kecamatan Woha saja.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ini sangat berkesan..ini pengalaman pertama saya mengurus Itsbat Nikah di kantor Pengadilan Agama Bima dan mendapat sambutan hangat dari ketua PA Bima.<\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Pekka Bima Menemui Kepala Kantor Pengadilan Agama","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-pekka-bima-menemui-kepala-kantor-pengadilan-agama","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 09:44:45","post_modified_gmt":"2021-02-17 09:44:45","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1638","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1634,"post_author":"4","post_date":"2021-02-17 02:58:07","post_date_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content":"\n

Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone<\/em> berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.<\/p>\n\n\n\n

Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.<\/p>\n\n\n\n

Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.<\/p>\n\n\n\n

Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing \u2013 masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.<\/p>\n\n\n\n

Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Menghadiri Undangan Musrena Keren","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-menghadiri-undangan-musrena-keren","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2021-02-17 02:58:07","post_modified_gmt":"2021-02-17 02:58:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1634","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":4},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 4 of 12 1 3 4 5 12
Page 4 of 12 1 3 4 5 12