\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Ibu pekka dan\nmasyarakat yang ikut senam berjumlah kurang lebih 20 orang itu pun ada yang\ntidak hadir karena kesibukan masing-masing. Jam menunjukkan sudah pukul 18:00\nwib kami pun beranjak pulang ke rumah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Sudah lama tidak bertemu menjadikan kami saling merindukan satu\nsama lainnya. Hari pertama senam ibu-ibu saling bertanya kabar satu sama lain,\ntidak menunggu waktu lama kami langsung memulai senam, ternyata ibu-ibu sangat\nbersemangat dan bahagia. Bahkan setelah selesai senam mereka minta senam di\nulang kembali. <\/p>\n\n\n\n

Ibu pekka dan\nmasyarakat yang ikut senam berjumlah kurang lebih 20 orang itu pun ada yang\ntidak hadir karena kesibukan masing-masing. Jam menunjukkan sudah pukul 18:00\nwib kami pun beranjak pulang ke rumah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Instruktur senam kami datangkan dari Desa Medang Ara, Kecamatan\nKarang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Senam kami lakukan setiap hari sabtu dan\nminggu, dengan membayar Rp 2.000\/orangnya setiap sekali pertemuan. Dengan\nkegiatan ini membuat kami semakin kompak, sehat dan dapat menambah imunitas\ntubuh.<\/p>\n\n\n\n

Sudah lama tidak bertemu menjadikan kami saling merindukan satu\nsama lainnya. Hari pertama senam ibu-ibu saling bertanya kabar satu sama lain,\ntidak menunggu waktu lama kami langsung memulai senam, ternyata ibu-ibu sangat\nbersemangat dan bahagia. Bahkan setelah selesai senam mereka minta senam di\nulang kembali. <\/p>\n\n\n\n

Ibu pekka dan\nmasyarakat yang ikut senam berjumlah kurang lebih 20 orang itu pun ada yang\ntidak hadir karena kesibukan masing-masing. Jam menunjukkan sudah pukul 18:00\nwib kami pun beranjak pulang ke rumah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Kali ini senam dilakukan di Desa Paya Kulbi Kecamatan Karang Baru\nKabupaten Aceh Tamiang, tepatnya di halaman rumah salah satu anggota kelompok\npekka yang ada di desa tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Instruktur senam kami datangkan dari Desa Medang Ara, Kecamatan\nKarang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Senam kami lakukan setiap hari sabtu dan\nminggu, dengan membayar Rp 2.000\/orangnya setiap sekali pertemuan. Dengan\nkegiatan ini membuat kami semakin kompak, sehat dan dapat menambah imunitas\ntubuh.<\/p>\n\n\n\n

Sudah lama tidak bertemu menjadikan kami saling merindukan satu\nsama lainnya. Hari pertama senam ibu-ibu saling bertanya kabar satu sama lain,\ntidak menunggu waktu lama kami langsung memulai senam, ternyata ibu-ibu sangat\nbersemangat dan bahagia. Bahkan setelah selesai senam mereka minta senam di\nulang kembali. <\/p>\n\n\n\n

Ibu pekka dan\nmasyarakat yang ikut senam berjumlah kurang lebih 20 orang itu pun ada yang\ntidak hadir karena kesibukan masing-masing. Jam menunjukkan sudah pukul 18:00\nwib kami pun beranjak pulang ke rumah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
\n

Setelah sekian lama wabah Covid-19 melanda negeri ini, kami anggota Serikat Pekka Aceh Tamiang sudah lama tidak berkegiatan bersama-sama tetapi sore ini matahari pun perlahan lahan tertutup awan, waktu menunjukkan pukul 16:30 WIB. Sabtu tanggal 27 Juni 2020, aku dan anggota kelompok Pekka bersepakat melanjutkan kegiatan senam yang sempat tertunda karena Covid-19. Biasanya kami melakukan kegiatan ini seminggu 2 kali secara swadaya yang di ikuti oleh anggota Pekka dari beberapa desa dan masyarakat sekitar.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini senam dilakukan di Desa Paya Kulbi Kecamatan Karang Baru\nKabupaten Aceh Tamiang, tepatnya di halaman rumah salah satu anggota kelompok\npekka yang ada di desa tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Instruktur senam kami datangkan dari Desa Medang Ara, Kecamatan\nKarang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Senam kami lakukan setiap hari sabtu dan\nminggu, dengan membayar Rp 2.000\/orangnya setiap sekali pertemuan. Dengan\nkegiatan ini membuat kami semakin kompak, sehat dan dapat menambah imunitas\ntubuh.<\/p>\n\n\n\n

Sudah lama tidak bertemu menjadikan kami saling merindukan satu\nsama lainnya. Hari pertama senam ibu-ibu saling bertanya kabar satu sama lain,\ntidak menunggu waktu lama kami langsung memulai senam, ternyata ibu-ibu sangat\nbersemangat dan bahagia. Bahkan setelah selesai senam mereka minta senam di\nulang kembali. <\/p>\n\n\n\n

Ibu pekka dan\nmasyarakat yang ikut senam berjumlah kurang lebih 20 orang itu pun ada yang\ntidak hadir karena kesibukan masing-masing. Jam menunjukkan sudah pukul 18:00\nwib kami pun beranjak pulang ke rumah masing-masing.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMaidawati <\/strong><\/p>\n","post_title":"Olahraga Meningkatkan Imun","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"__trashed-3","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:42:34","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:42:34","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/__trashed-3\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6383,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 04:20:51","post_date_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content":"\n

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, namum matahari masih\nmalu-malu menampakkan sinarnya di bumi muda sedia Kabupaten Aceh Tamiang. <\/p>\n\n\n\n

Hari ini anggota Kelompok Pekka Anggrek Desa Senebuk Punti\nKecamatan Manyak Payed mengadakan pertemuan untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT),\npembagian SHU sekaligus memberikan santunan sembako bagi para lansia dan anak\ntidak mampu yang bersekolah di pesantren.<\/p>\n\n\n\n

Namun paket sembako yang seharusnyanya berupa beras, minyak, gula\ndan telur, kami ganti dengan kain sarung. Karena untuk program sembako sudah di\ndata oleh Pemerintahan Desa dan sebagian masyarakat juga sudah menerima paket\nsembako dari pemerintah sehingga untuk paket lansia kami membagikan dalam\nbentuk enam buah kain sarung kepada lansia yg di wakili oleh istrinya,\nberhubung penerima bantuan tidak dapat hadir karena sakit dan dua kain sarung\nlagi kami berikan kepada anak yatim dan anak tidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk dana sembako lansia ini merupakan inisiatif ibu-ibu Pekka\nAngrek dengan mengumpulkan beras jimpitan setiap satu bulan sekali, beras yg\nterkumpul kami jual kepada anggota kelompok dengan harga di bawah pasaran dan\npembeliannya pun kami gilir di setiap anggota Kelompok Anggrek. Hasil RAT\nanggota menyetujui  dana untuk pengurus\n10%, dana cadangan 10% dan anggota juga menyetujui untuk membayar uang iuran\nserikat dengan SHUnya setelah di potong dana cadangan, dana pengurus dan dana\niuran serikat; baru sisanya di bagikan kepada anggota kelompok. Ada juga\nanggota yang mengambil SHUnya dan ada juga yang menabungnya. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini kami lakukan dengan turut mengundang aparatur desa yg\ndiwakili Bapak Kadus dan dari Serikat Pekka di wakili oleh Ketua Kelompok.<\/p>\n\n\n\n

Sejak merebaknya wabah Covid 19 \nditambah lagi kemarau yang sudah lumayan lama dari bulan Januari hingga\nMaret belum hujan sekalipun, masyarakat di desaku tepatnya Desa Seuneubok Punti\nKec. Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, ekonomi menjadi lumpuh, desa sepi,\npara ibu rumah tangga resah karena anak-anaknya tidak sekolah dan di tambah\nlagi mengaji pun sudah tidak dibolehkan lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kami tidak bisa mendengar lantunan shalawat yang dibaca setiap\nharinya oleh anak-anak. Usaha pertanian\nibu-ibu Pekka juga vakum karena tidak ada air (kemarau), jualan makanan juga\nsepi karena sudah diberlakukan jam malam. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam di kelompok Pekka Anggrek pun mulai seret. Sungguh\nkami tidak tahu lagi harus berbuat apa, desa kami menjadi gersang, abu pun\nbeterbangan karena terlalu teriknya udara di tambah tiupan angin yang lumayan\nkencang.<\/p>\n\n\n\n

Entah karena faktor udara yang ekstrim ini menyebabkan anak-anak\nbalita ada yang sampai kejang (step) karena teriknya udara.<\/p>\n\n\n\n

Aku selalu berdoa semoga bencana ini cepat berlalu agar anak kami\nbisa sekolah dan mengaji lagi seperti semula dan semoga cepat turun hujan agar\nkami bisa bercocok tanam seperti biasanya.<\/p>\n\n\n\n

Harga barang mahal, masyarakat banyak menjadi penganguran karena\ntidak bisa bekerja, pencurian pun dikampung ku semakin merajarela, tanaman\npetani yang siap dipetik hilang di petik orang di malam hari, ternak bebek juga\nbanyak yang hilang.<\/p>\n\n\n\n

Apakah sudah benar Lockdown<\/em>\nyang di serukan Pemerintah setempat karena tingkat hidup masyarakat yang\nterlalu minim ekonominya yang serba kekurangan, bukan kah ini akan memicu\nmasyarakat untuk melakukan hal-hal yg merugikan orang lain karena mereka lapar\ndan tidak mempunyai mata pencarian lagi.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor:Datmi Widayanti<\/strong><\/p>\n","post_title":"Indahnya Berbagi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"indahnya-berbagi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 04:20:51","post_modified_gmt":"2020-10-05 04:20:51","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/indahnya-berbagi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6381,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 03:56:16","post_date_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content":"\n

Di pagi yang cerah di mana saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,\nsaya beristirahat sebentar sambil menunggu untuk masak siang, tepat nya tanggal\n1 Oktober 2020, di Desa Dayah Kumba, kecamatan Mutiara Timur, kabupaten Pidie,\nAceh.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,00 suara mendengar suara toa dan saya tahu, itu suara toa dari mobil\npuskesmas yang sedang berkeliling untuk memberitahukan agar masyarakat setiap\nkeluar rumah harus pakai masker agar terhindar dari Virus Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

Jam 09,30 terdengar lagi suara toa, saya keluar rumah melihat mobil puskesmas\nterparkir di depan kantor kepala desa yang tak jauh dari rumah saya, dan banyak\norang saya pun kesitu, ternyata mereka sedang bergotong-royong.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan di depan kantor kepela desa adalah tanah pemakaman yang sudah\nagak rimbun.<\/p>\n\n\n\n

Yang datang pada hari itu ada Babinsa desa dan anak buahnya, ada juga pak\npolisi bersama rekannya, kepala desa, bendahara desa, juga perangkat desa dan\nmasyarakat, sedangkan yang dari Pukesmas ada Ibu Maidariani kepala Pukesmas\nMutiara, Dokter Riski dan Dokter Riski kiki ananda dan beberapa stafnya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah bergotong royong, para Dokter memberi sedikit pemahaman tentang\npenting nya kita menjaga kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Apalah lagi di saat pandemi Covid sekarang, para dokter menganjurkan agar\nmasyarakat mempunyai kesadaran tersendiri supaya menjaga kebersihan lingkungan,\ndan memakai masker di saat berpergian.<\/p>\n\n\n\n

Juga menjelaskan gejala gejala orang yang terinveksi Virus Covid-19, yang\nmana gejalanya, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah selesai memberi penyuluhan, kesehatan, foto bersama tapi tetap jaga\njarak mereka pamit pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Liza Lisma Yani, kader Pekka Pidie<\/strong><\/p>\n","post_title":"Penyuluhan Kesehatan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"penyuluhan-kesehatan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 03:56:16","post_modified_gmt":"2020-10-05 03:56:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/penyuluhan-kesehatan\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6376,"post_author":"4","post_date":"2020-10-05 02:16:32","post_date_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content":"\n

Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator\/ penanggung\njawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta\nrombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi\nbersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan\nSosial) desa. <\/p>\n\n\n\n

Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi\nyang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat).\nProgram ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di\nterbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di\nanjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam\nlubang septic\/ WC dan jamban.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan\nmengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk\npembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri\nkesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk\npenanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang\ntidak mampu.<\/p>\n\n\n\n

Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat\nmasyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih  separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini\ndipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya\nkemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Menanggapi  advokasi dari\npara petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo\nmenjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk\n20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.<\/p>\n\n\n\n

Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi\nini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa\nSaneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan\nbisa segera teratasi.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Marlia <\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Petugas Puskesmas Dompu Barat Berkunjung ke Kantor Desa Saneo","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-05 02:16:32","post_modified_gmt":"2020-10-05 02:16:32","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/fgd-lansia-dan-penyandang-disabilitas\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6374,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 07:50:29","post_date_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content":"\n

Popy, perempuan berusia 37 tahun adalah salah satu dari beberapa\norang anggota Pekka. Popy merupakan Warga Sitiung  yang mendapatkan bantuan sembako dari Seknas\nPekka Jakarta, dengan alamat  Nagari\nSitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.<\/p>\n\n\n\n

Popy juga seorang anggota Pekka Sitiung yang selalu aktif hadir\ndalam rapat kelompok bulanan atau ketika ada pelatihan. Tetapi setelah beberapa\nkali masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit gula kering, badan Popy yang\nmemang kecil jadi tambah kurus. Dia sudah tidak pernah hadir lagi, hanya di\nrumah menghabiskan waktunya bersama suami dan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Hari itu  Senin 27 April\n2020, Kader Pekka dari Dharmasraya mendapat tugas mulai dari pembelian Sembako\nhingga pembagian. Dengan sigap setelah selesai membeli sembako kami pun\nlangsung mengemas ke dalam kantong kresek, berupa beras, minyak, gula serta\nteh.<\/p>\n\n\n\n

Paket bantuan sembako dari Seknas ini dibagikan ke 3 Nagari,\nyaitu: Sungai Kambut, Sitiung dan Gunsel.<\/p>\n\n\n\n

Dan di wakilkan oleh kadernya masing-masing, Popy pun sangat\nberterimakasih kepada Kader Pekka terutama kepada Seknas Pekka Jakarta(Bunda Nani)\nyang telah memberikan sembako di saat mewabahnya pandemi Covid 19 di Negeri\ntercinta ini khususnya Dharmasraya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan wabah ini semua kegiatan jadi terhenti atau terhambat dan\nlumpuh total. Dan berharap setiap orang agar bisa memutuskan mata rantai  penyebaran virus ini, wabah segera berakhir\ndan semua diberikan kesehatan.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia<\/strong><\/p>\n","post_title":"Bantuan Pekka di Kala Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"bantuan-pekka-di-kala-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:50:29","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:50:29","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/bantuan-pekka-di-kala-pandemi\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":7},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 7 of 9 1 6 7 8 9
Page 7 of 9 1 6 7 8 9