Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Tetapi sebaliknya orang yang mempunyai iman yang kuat, yakin hanya Alloh lah yang menciptakan semua\nini untuk menjadikan manusia berubah dan menjadi lebih baik, orang tersebut\nmenerimanya dengan sabar dan selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup yang\nAlloh berikan. Seperti kita harus meningkatkan iman kita, berterimakasih dan\nbersyukur pada Alloh yang masih memberikan kesehatan, keimanan, dan kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Cari kerja susah, makan susah sedangkan saat melihat anak - anaknya\nyang di rumah harus makan dan harus beli kuota untuk mengerjakan tugas\nsekolahnya yang dilakukan secara online. Apalagi untuk anak yang tidak punya gadget,\natau dengan gadget yang harus android, serta terkadang anak harus meminta uang untuk\nmencetak beberapa lembaran\/print. Dengan keadaan yang seperti itu, orang tua yang\ntidak dilandasi iman yang kuat, bisa menjadi pola pikirnya kearah kejahatan. <\/p>\n\n\n\n
Tetapi sebaliknya orang yang mempunyai iman yang kuat, yakin hanya Alloh lah yang menciptakan semua\nini untuk menjadikan manusia berubah dan menjadi lebih baik, orang tersebut\nmenerimanya dengan sabar dan selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup yang\nAlloh berikan. Seperti kita harus meningkatkan iman kita, berterimakasih dan\nbersyukur pada Alloh yang masih memberikan kesehatan, keimanan, dan kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Dalam keadaan seperti ini peraturan pemerintah sekolah diliburkan, tidak\nboleh keluar rumah kecuali terdesak, dan \nhimbauan pemerintah untuk selalu pakai masker, cuci tangan pakai sabun,\npakai handsanitizer, jaga jarak, ibadah di rumah, jujur dalam menyampaikan\ninformasi keadaan \/ keluhan sakitnya pada petugas kesehatan\/puskesmas\/rumah\nsakit\/Puskesmas pembantu dll. Masyarakat tingkat keadaan berbeda - beda. Ada\nyang ekonomi mencukupi, ada yang pas pasan, adalagi yang kurang. Dengan keadaan\nseperti inilah ada sebagian orang yang bisa berbalik arah.<\/p>\n\n\n\n
Cari kerja susah, makan susah sedangkan saat melihat anak - anaknya\nyang di rumah harus makan dan harus beli kuota untuk mengerjakan tugas\nsekolahnya yang dilakukan secara online. Apalagi untuk anak yang tidak punya gadget,\natau dengan gadget yang harus android, serta terkadang anak harus meminta uang untuk\nmencetak beberapa lembaran\/print. Dengan keadaan yang seperti itu, orang tua yang\ntidak dilandasi iman yang kuat, bisa menjadi pola pikirnya kearah kejahatan. <\/p>\n\n\n\n
Tetapi sebaliknya orang yang mempunyai iman yang kuat, yakin hanya Alloh lah yang menciptakan semua\nini untuk menjadikan manusia berubah dan menjadi lebih baik, orang tersebut\nmenerimanya dengan sabar dan selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup yang\nAlloh berikan. Seperti kita harus meningkatkan iman kita, berterimakasih dan\nbersyukur pada Alloh yang masih memberikan kesehatan, keimanan, dan kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Covid-19 namanya. Dia bisa merubah manusia yang lebih baik dari\nsebelumnya dan juga bisa menjadikan buruk bagi manusia dan bahkan bisa\nmenjadikan manusia meninggal. Jadi tinggal manusianya sendiri yang bisa\nmenyikapi keadaan berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.<\/p>\n\n\n\n
Dalam keadaan seperti ini peraturan pemerintah sekolah diliburkan, tidak\nboleh keluar rumah kecuali terdesak, dan \nhimbauan pemerintah untuk selalu pakai masker, cuci tangan pakai sabun,\npakai handsanitizer, jaga jarak, ibadah di rumah, jujur dalam menyampaikan\ninformasi keadaan \/ keluhan sakitnya pada petugas kesehatan\/puskesmas\/rumah\nsakit\/Puskesmas pembantu dll. Masyarakat tingkat keadaan berbeda - beda. Ada\nyang ekonomi mencukupi, ada yang pas pasan, adalagi yang kurang. Dengan keadaan\nseperti inilah ada sebagian orang yang bisa berbalik arah.<\/p>\n\n\n\n
Cari kerja susah, makan susah sedangkan saat melihat anak - anaknya\nyang di rumah harus makan dan harus beli kuota untuk mengerjakan tugas\nsekolahnya yang dilakukan secara online. Apalagi untuk anak yang tidak punya gadget,\natau dengan gadget yang harus android, serta terkadang anak harus meminta uang untuk\nmencetak beberapa lembaran\/print. Dengan keadaan yang seperti itu, orang tua yang\ntidak dilandasi iman yang kuat, bisa menjadi pola pikirnya kearah kejahatan. <\/p>\n\n\n\n
Tetapi sebaliknya orang yang mempunyai iman yang kuat, yakin hanya Alloh lah yang menciptakan semua\nini untuk menjadikan manusia berubah dan menjadi lebih baik, orang tersebut\nmenerimanya dengan sabar dan selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup yang\nAlloh berikan. Seperti kita harus meningkatkan iman kita, berterimakasih dan\nbersyukur pada Alloh yang masih memberikan kesehatan, keimanan, dan kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
Covid-19 namanya. Dia bisa merubah manusia yang lebih baik dari\nsebelumnya dan juga bisa menjadikan buruk bagi manusia dan bahkan bisa\nmenjadikan manusia meninggal. Jadi tinggal manusianya sendiri yang bisa\nmenyikapi keadaan berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.<\/p>\n\n\n\n
Dalam keadaan seperti ini peraturan pemerintah sekolah diliburkan, tidak\nboleh keluar rumah kecuali terdesak, dan \nhimbauan pemerintah untuk selalu pakai masker, cuci tangan pakai sabun,\npakai handsanitizer, jaga jarak, ibadah di rumah, jujur dalam menyampaikan\ninformasi keadaan \/ keluhan sakitnya pada petugas kesehatan\/puskesmas\/rumah\nsakit\/Puskesmas pembantu dll. Masyarakat tingkat keadaan berbeda - beda. Ada\nyang ekonomi mencukupi, ada yang pas pasan, adalagi yang kurang. Dengan keadaan\nseperti inilah ada sebagian orang yang bisa berbalik arah.<\/p>\n\n\n\n
Cari kerja susah, makan susah sedangkan saat melihat anak - anaknya\nyang di rumah harus makan dan harus beli kuota untuk mengerjakan tugas\nsekolahnya yang dilakukan secara online. Apalagi untuk anak yang tidak punya gadget,\natau dengan gadget yang harus android, serta terkadang anak harus meminta uang untuk\nmencetak beberapa lembaran\/print. Dengan keadaan yang seperti itu, orang tua yang\ntidak dilandasi iman yang kuat, bisa menjadi pola pikirnya kearah kejahatan. <\/p>\n\n\n\n
Tetapi sebaliknya orang yang mempunyai iman yang kuat, yakin hanya Alloh lah yang menciptakan semua\nini untuk menjadikan manusia berubah dan menjadi lebih baik, orang tersebut\nmenerimanya dengan sabar dan selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup yang\nAlloh berikan. Seperti kita harus meningkatkan iman kita, berterimakasih dan\nbersyukur pada Alloh yang masih memberikan kesehatan, keimanan, dan kehidupan. <\/p>\n\n\n\n
Dengan anak belajar di rumah, maka orang tua juga akan lebih dekat\ndan lebih mengenali sikap baik buruknya anak, mengerti betapa sabarnya guru dalam\nmenghadapi anak - anak yang berbeda karakter. Orang tua akhirnya akan lebih\npintar karena harus belajar lagi, jika anak mengerjakan soal yang belum dimengerti,\ntentunya akan menanyakan pada orang tua dengan otomatis orang tua terpaksa\nbelajar lagi kan? Karena setiap orang tua selalu ingin anaknya lebih baik. <\/p>\n\n\n\n
Sikap orang tua yang selalu\nmemperhatikan anak - anaknya, maka anak - anaknya juga akan lebih sayang dan\nlebih cinta pada orang tuanya. Anak merupakan titipan\/amanah Alloh yang harus\nkita jaga, kita lindungi, dan kita didik dengan ilmu pengetahuan agama, akhlak\nyang terpuji, agar anak bisa mempunyai pribadi yang lebih tangguh, lebih baik, dan\nberfikir positif. Alloh Maha mengetahui segala sesuatu yang telah kita kerjakan\ndi dunia ini, dan besok kita semua akan mempertanggung jawabkan semua yang\ntelah kita kerjakan ini. Astaghfirullohal \\'adhiim semoga Alloh mengampuni dosa\n- dosa kami. Aamiin. Sehingga Alloh berikan kenikmatan yang lebih.<\/p>\n\n\n\n
Penulis: Mustafidah<\/em><\/strong>, kader Pekka Kota Pekalongan<\/em><\/strong><\/p>\n","post_title":"Merenung Sejenak","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"merenung-sejenak","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:48:37","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:48:37","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/merenung-sejenak\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":202,"post_author":"4","post_date":"2020-09-15 06:40:14","post_date_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content":"\n
<\/p>\n\n\n\n
\\\"Modal\njualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi\nsekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \\\" ungkap\nSaferina Tuto bendahara kelompok Pekka Saroja. Selama ini saya hanya mengharapkan\nrecehan seribu dua ribu dari anak-anak sekolah , dengan jualan di kantin\nsekolah. Jika bencana ini tidak cepat berlalu maka dari mana aku mendapat uang\nuntuk kebutuhan hidup sehari-hari ? dari mana sumber untuk membayar angsuran\ndikoperasi ? dan dari mana lagi sumber\nuntuk tanggungan adat jika dibutuhkan? aku berharap dalam situasi sulit seperti\nini jangan ada yang meninggal dunia yang masih ada hubungan keluarga langsung\ndenganku lanjutnya bercerita padaku. \n <\/p>\n\n\n\n
Di lain kesempatan\nAgnes Letek salah satu anggota KPD melati mengungkapkan kekuatiran bahwa\ncucunya yang masih bayi dan balita mau dikasih makan apa, jika beras dirumahnya\nhabis,karena stok beras dirumahnya tidak cukup buat sebulan.Baginya untuk mereka\nyang lain bisa makan jagung jika beras\nhabis tapi bagaimana dengan keempat cucunya yang masih bayi dan balita ??\nsementara untuk kepasar saja susah karena pasarnya sepih ..kita mau jualan\nsiapa yang beli ?.( KPD melati adalah kelompok binaan Pekka Saroja ) <\/p>\n\n\n\n
Dua cerita dan kekuatiran diatas,mewakili cerita dan kekuatiran yang sama dari anggota kelompok pekka Saroja,Surya dan KPD melati,sehingga saya (Via Bunga) berinisiatif dan berkonsultasi dengan Bernadete Deram faslap Pekka NTT untuk memakai dana sosial dari SHU yang ada dimasing-masing kelompok untuk membeli beras.(konsultasi tgl 5 april 2020) Sang faslap menyetujui inisiatif itu.saya kemudian bernegosiasi dengan pengelolah Pekka mart Lodan Doe untuk meminta agar kami bisa membeli ( kredit ) beras dari mereka karena beras di Seni Tawa habis.Setelah bernegosiasi dengan pihak Lodan Doe saya rapat singkat dengan ketiga pengurus kelompok diatas.Mereka juga\u00a0 sangat senang dengan hal ini dan kami sepakat untuk mengeluarkan dari dana sosial masing-masing kelompok sebesar\u00a0 tiga juta rupiah,yang akan dikeluarkan pada tanggal transaksi kelompok,sehingga hari itu juga senin 6 april 2020 saya dan kader Lusia Sili berangkat ke Lodan doe untuk beli 15 beras.Selain itu kami juga beli (kredit) dos sarimi dari Bumdes Tanah Boleng.\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Selasa,8 april 2020 pengurus ketiga kelompok\u00a0 mengatur pembagian dan mengantarnya ke 96 anggota Mereka.(32 orang\/klpk) masing-masing anggota mendapat 7 kg beras dan 3 bungkus sarimi.Selain anggota kami juga membagi kepada 12 keluarga\u00a0 non anggota ,dimana salah satu dari mereka adalah seorang perempuan disabilitas yang sudah jompoh namun sangat mandiri.Masing-masing mereka mendapat 7 kg beras dan 6 bungkus sarimi.Semua yang kami kunjungi menyambut kami dengan senang hati dan ucapan terimakasih yang tak terhingga hanya ina Kenahin sang disabilitas yang dengan berat hati menerimanya. (Via<\/strong>)<\/p>\n","post_title":"Orang Susah Membantu Orang Susah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"orang-susah-membantu-orang-susah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-09-15 06:40:14","post_modified_gmt":"2020-09-15 06:40:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/federasipekka.or.id\/orang-susah-membantu-orang-susah\/","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_3o3","class":"epic_block_25"};
\"Modal jualanku hampir habis padahal sekolah baru diliburkan dua minggu.Apalagi sekarang diperpanjang.Sudah pasti modalku akan terpakai habis, \" ungkap Saferina...