\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Walaupun tak mudah akademia tetap\nbersemangat membuat karya tulis. Mereka mengungkapkan bahwa, senang bisa\nmengikuti kelas kader. Banyak pengalaman yang didapat. Fatmawati\nmengungkapkan\"Awalnya saya tidak tau kalau keluarga juga termasuk satu organisasi,\ntapi setelah ikut Kelas kader saya bisa tahu\", sambil tersenyum\n20\/11\/2019.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Mentor memandu akademia membuat\nkarya tulis,mulai dari halaman depan,kata pengantar,daftr isi,dan data diri.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun tak mudah akademia tetap\nbersemangat membuat karya tulis. Mereka mengungkapkan bahwa, senang bisa\nmengikuti kelas kader. Banyak pengalaman yang didapat. Fatmawati\nmengungkapkan\"Awalnya saya tidak tau kalau keluarga juga termasuk satu organisasi,\ntapi setelah ikut Kelas kader saya bisa tahu\", sambil tersenyum\n20\/11\/2019.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Karya tulis adalah suatu karangan\nyang disusun secara berurutan dan bersifat ilmiah yg artinya menyajikan satu\ndeskripsi,gagasan, pendaapt, pengalaman secara jujur sesuai dengan\nkebenaran.Tujuan dari penulisan Karya tulis adalah sebagai salah satu syarat\nkelulusan bagi Akademia paradigta kader PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

Mentor memandu akademia membuat\nkarya tulis,mulai dari halaman depan,kata pengantar,daftr isi,dan data diri.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun tak mudah akademia tetap\nbersemangat membuat karya tulis. Mereka mengungkapkan bahwa, senang bisa\nmengikuti kelas kader. Banyak pengalaman yang didapat. Fatmawati\nmengungkapkan\"Awalnya saya tidak tau kalau keluarga juga termasuk satu organisasi,\ntapi setelah ikut Kelas kader saya bisa tahu\", sambil tersenyum\n20\/11\/2019.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Kini Tiba saatnya mereka\nmenyelesaikan tugas akhir disekolah Akademia paradigta\"Karya\ntulis\".Tak terasa kelas kader akan selesai. Mengawali kegiatan Saya selaku\nmentor menjelaskan tentang \"Karya tulis.\"<\/p>\n\n\n\n

Karya tulis adalah suatu karangan\nyang disusun secara berurutan dan bersifat ilmiah yg artinya menyajikan satu\ndeskripsi,gagasan, pendaapt, pengalaman secara jujur sesuai dengan\nkebenaran.Tujuan dari penulisan Karya tulis adalah sebagai salah satu syarat\nkelulusan bagi Akademia paradigta kader PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

Mentor memandu akademia membuat\nkarya tulis,mulai dari halaman depan,kata pengantar,daftr isi,dan data diri.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun tak mudah akademia tetap\nbersemangat membuat karya tulis. Mereka mengungkapkan bahwa, senang bisa\nmengikuti kelas kader. Banyak pengalaman yang didapat. Fatmawati\nmengungkapkan\"Awalnya saya tidak tau kalau keluarga juga termasuk satu organisasi,\ntapi setelah ikut Kelas kader saya bisa tahu\", sambil tersenyum\n20\/11\/2019.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
\n

Inilah saat yang selama ini\nditunggu oleh Para Akademia paradigta kader Pekka di Bulo desa Balla Barat,\nKec. Balla kab. Mamasa. Kurang lebih 3 bulan menempuh pendidikan sekolah kader,\nbelajar bersama, berbagi pengalaman,suka maupun duka dirasakan bersama.Canda\ndan tawa bahkan tangis mengisi hari hari saat kegiatan berlangsung.<\/p>\n\n\n\n

Kini Tiba saatnya mereka\nmenyelesaikan tugas akhir disekolah Akademia paradigta\"Karya\ntulis\".Tak terasa kelas kader akan selesai. Mengawali kegiatan Saya selaku\nmentor menjelaskan tentang \"Karya tulis.\"<\/p>\n\n\n\n

Karya tulis adalah suatu karangan\nyang disusun secara berurutan dan bersifat ilmiah yg artinya menyajikan satu\ndeskripsi,gagasan, pendaapt, pengalaman secara jujur sesuai dengan\nkebenaran.Tujuan dari penulisan Karya tulis adalah sebagai salah satu syarat\nkelulusan bagi Akademia paradigta kader PEKKA.<\/p>\n\n\n\n

Mentor memandu akademia membuat\nkarya tulis,mulai dari halaman depan,kata pengantar,daftr isi,dan data diri.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun tak mudah akademia tetap\nbersemangat membuat karya tulis. Mereka mengungkapkan bahwa, senang bisa\nmengikuti kelas kader. Banyak pengalaman yang didapat. Fatmawati\nmengungkapkan\"Awalnya saya tidak tau kalau keluarga juga termasuk satu organisasi,\ntapi setelah ikut Kelas kader saya bisa tahu\", sambil tersenyum\n20\/11\/2019.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya walaupun ada anggapan\ndari tetangga yang mengatakanbahwa apa yang dilakukannya dengan ikut sekolah\nkader buang buang waktu,  mending kerja\nyang lain di rumah. Tapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk tetap ikut. Dengan\nmengikuti kelas kader, banyak hal yg diperoleh, pengetahuan, pengalaman,\nmotivasi dan juga kerjasama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum mengakhiri pertemuan saya\nmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Akademia yang selalu sabar,tekun\ndan rajin dalam mengikuti kelas kader. <\/p>\n\n\n\n

Tak lupa juga disampaikan mohon\nmaaf apabila selama pembelajaran ada kata kata perbuatan yang tidak berkenan di\nhati Akademia. Begitun sebaliknya dari para akadimia.Serta selama pembelajaran\nsebagai mentor masih banyak kekurangan.Namun disini kita sama sama belajar,tak\nada murid dan tak ada guru.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa Oleh\nsalah seorang Akademia.Pertemuan ini dihadiri oleh 7 orang 1 Mentor dan 6\nAkademia. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa<\/strong><\/p>\n","post_title":"Akademia Paradigta Kader Pekka Membuat Karya Tulis","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"akademia-paradigta-kader-pekka-membuat-karya-tulis","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 09:49:19","post_modified_gmt":"2020-10-30 09:49:19","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1301","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1295,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 03:06:52","post_date_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content":"\n

Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka  yang ada di kecamatan Suralaga,\nKabupaten  Lombok timur NTB. Terbentuknya\npada bulan Mei - Juni 2015 dengan 10 kelompok masing - masing kelompok\nberanggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang  pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan\nanggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, \npeningkatan jumlah anggota yang luar biasa.<\/p>\n\n\n\n

Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke\ndesa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah,\npengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan  suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi\ntidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota,  itu tidak mudah katanya., tapi secara\nperlahan - lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka\ndalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa\nbesar manfaatnya kalau kita itu bersama \u2013 sama. <\/p>\n\n\n\n

Haerun, panggilan sehari hari,\u00a0 juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan\u00a0 sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN\u00a0 ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela,\u00a0 pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah\u00a0 dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman - teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya.\u00a0 Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart, <\/p>\n\n\n\n

Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019\nkami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota.  Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya\nbisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota,\nsekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. \nPada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang\nditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan\nbahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah\ndengan beras, kami di kelompok selalu punya stok. <\/p>\n\n\n\n

Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, \u201c\nsemoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya\ntamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi\nsemangat untuk saya.<\/p>\n\n\n\n

Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata,\u00a0 dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos,\u00a0 bahkan Pemdes memberi\u00a0 langsung uang sejumlah 15 juta rupiah\u00a0 untuk biaya Akademi paradigta\",.Wow seandainya saja\", semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai... <\/p>\n\n\n\n

Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku\nmentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan\nyang ada disana,  teruslah berjuang kawan\ndimi kita kaum perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serumpun Hati Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serumpun-hati-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 03:06:52","post_modified_gmt":"2020-10-30 03:06:52","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1295","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1289,"post_author":"4","post_date":"2020-10-30 02:50:16","post_date_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content":"\n

Jari lentik telapak tangan yang halus sudah ia tak miliki\nlagi oleh ibu - ibu pengrajin keranjang ini, \nbagaimana tidak,  tiap hari\nmemegang parang dan pisau untuk membelah dan memotong bambu untuk dirangkai\nmenjadi sebuah keranjang yang serba guna, \nselain untuk buah bisa juga untuk sayur dan menaruh rumput bagi\npengembala sapi.<\/p>\n\n\n\n

Mereka bekerja tanpa harus membatasi diri dengan waktu dan hari, yang penting bagaimana caranya biar dalam sehari sampai malam bisa mengumpulkan keranjang dalam jumlah banyak agar dalam penjualannya bisa mendapatkan uang banyak untuk membayar hutang dan sisanya untuk keperluan sehari - hari dan biaya anaknya sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Sekilas dilihat ini pekerjaan yang ringan,  tapi kalau mendengar cerita mereka di\npundaknya ada beban yang ia pukul dan suara hatinya  tidak pernah di dengar oleh siapapun.,\nMasni\" dia adalah ibu Pekka dari tiga orang anak tinggal di gubuk bambu\nyang reot dan di tinggal suaminya merantau ke Kalimantan tapi dia tidak\nberpangku tangan dengan menunggu kiriman dari suaminya saja . Untuk menutupi\nkebutuhan sehari - hari dia harus membuat keranjang sebanyak - banyaknya kalau\ntidak hutangku akan bertambah terus katanya\", tapi sekarang setelah aku\nikut berkoperasi di Pekka aku bisa minjam uang tanpa harus terbebani oleh\nbunganya karena apa yang akan ku beri itu yang akan ku terima tambahnya\",\nmungkin kalau di bahasakan semakin sering dia meminjam maka tabungannya akan\nsemakin banyak...<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu - ibu Pekka ini hampir delapan puluh persen\npara perempuan khususnya ibu - ibu  di\ndesa Lando ini pengerajin keranjang, sekarang desa sudah mulai meliriknya\ndengan menganggarkan bantuan tapi di tahun depan dengan cara akan mendatangkan\nbahannya langsung dan siap untuk membantu dalam penjualannya agar para\npengerajin ini tidak menjual pada pengepul dengan harga murah\" Insya Alloh\nmudah - mudahan terealisasi.. Mujur 5 Oktober 2019 desa Lando kecamatan terara\nLombok timur NTB. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor :<\/strong> Rokyal, kader Pekka Lombok\nTimur, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjuangan Tanpa Batas","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjuangan-tanpa-batas","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-30 02:50:16","post_modified_gmt":"2020-10-30 02:50:16","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1289","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1270,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:14:26","post_date_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content":"\n

Puskesos merupakan singkatan dari  Pusat Kesejahtraan Sosial, Puskesos merupakan\nperpanjangan tangan dari Dinas Sosial untuk menjangkau titik terdekat ke\nmasyarakat di tingkat desa.  Puskesos Pekka\ndi Desa Saneo terbentuk pada tanggal  1 September\n2018, Puskesos terbentuk sebagai tindak lanjut dari KLIK PEKKA yang diadakan di\nDesa Saneo pada bulan Juli 2018 lalu, karena pada saat acara KLIK banyak sekali\npengaduan kasus Identitas diri yang belum terlayani di acara tersebut karena\nketerbatasan waktu dan tenaga. <\/p>\n\n\n\n

Minimnya informasi yang diterima masyarakat di desa Saneo\nselama ini membuat mereka selalu menggunakan tenaga calo untuk membuat\nberbagai  jenis dokumen kependudukan\nkarena berbagai alasan yang membuat mereka tidak bisa mengurusnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selembar dokumen identitas diri membutuhkan biaya Rp.\n100.000-200.000. jumlah yang tidak sedikit bagi masyarakat miskin terutama bagi\nperempuan kepala keluarga yang mencari nafkah sendiri. Di tambah lagi dengan\nkeluhan kartu jaminan sosial lainnya yang tidak tertangani dengan baik seperti:\nRTLH, BPJS, dsb. Sehingga menurut Dinas Sosial Kabupaten Dompu perlu dibentuk Puskesos\nsebagai tempat pengaduan masyarakat di tingkat desa sekaligus merujuk pada\nsetiap persoalan pada dinas dan instansi terkait.<\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya KLIK PEKKA masyarakat Desa Saneo merasa\nsangat terbantukan. Sejak itulah kepala desa Saneo memintaku ke DINSOS sebagai\nkepala koordinator Puskesos di Desa Saneo. Setelah hampir dari satu tahun aku\nmenjabat hari ini Kepala Dinas Sosial kabupaten Dompu beserta rombongannya\ndatang berkunjung ke Puskesos PEKKA Desa Saneo, kecamatan Woja pada tanggal 14\nAgustus 2019 , rombongan diterima dengan baik oleh Kepala Desa Saneo dan diriku\nsebagai Koordinator Puskesos PEKKA, kami melakukan diskusi singkat terjadi di\nruangan bersama pak kepala desa, sekretaris desa dan saya sebagai koordinator\nPuskesos Pekka, tujuan rombongan datang adalah untuk melihat ruangan pelayanan\nPuskesos , apakah layak untuk menjadi tempat pengaduan masyarakat miskin ,\nsetelah melihat kondisi yang sebenarnya tentang ruangan pelayanan yang sempit ,\nmereka memutuskan untuk mengalokasikan anggaran lewat rencana anggaran khusus\n(RAK)  dari pemerintah pusat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pembicaraan di ruangan kepala desa itu di bicarakan\nbahwa  Puskesos  akan menjadi lembaga terdepan untuk melayani\nsetiap keluhan masyarakat miskin , dan harus bersinergi dengan petugas SIKS -\nNG , karena lewat data ini maka kemiskinan akan bisa terpantau dengan tepat ,\npak dinas juga mengatakan bahwa untuk bantuan BPNT sudah naik dari 110 .000\nmenjadi 135.000 ribu , dengan kenaikan ini pemerintah pusat melalui Kemensos\nmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat miskin dengan tidak memakan\nberas yang tidak bermutu , harga standar beras di naikkan agar masyarakat\nmiskin bisa menikmati beras dengan kualitas bagus, jika para penerima bantuan\nmendapatkan beras  yang tidak bermutu\nmaka di mohon untuk di laporkan ke dinas Sosial agar ditindaklanjuti.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Desa Saneo juga berharap agar dinas sosial\nkabupaten Dompu bisa bekerja sama dengan BUMDES desa dalam penyediaan beras\nyang bermutu, kepala dinas menanggapi dan menyambut kerjasama itu dengan baik\nkarena bisa memberikan keuntungan yang baik bagi masyarakat dan BUMDES. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kunjungan kali ini, pak dinas bukan cuma memberikan\nrehab atau penambahan ruangan baru tapi juga memberikan bantuan 1 unit laptop\ndan  juga keperluan lain untuk kebutuhan\nsekretariat seperti meja, kursi, lemari dan lainnya untuk Staf Puskesos. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor:\nMarlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/strong><\/p>\n","post_title":"Kunjungan Dinas Sosial ke Puskesos Pekka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"kunjungan-dinas-sosial-ke-puskesos-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:14:26","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:14:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1270","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1267,"post_author":"4","post_date":"2020-10-28 04:10:27","post_date_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content":"\n

Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh\nsuaminya,sekarang  berumur 55 tahun,  Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1\nperempuan, kedua anaknya  kini tinggal\nserumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya\nyang pertamanya bekerja sebagai guru honorer \ndi sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua\norang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah\nbercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya\nbekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi\nsemua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3\njuta\/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya\ndan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit\nparah.<\/p>\n\n\n\n

Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah\u00a0 menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi\u00a0 pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000\/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000\/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai\u00a0 Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%. <\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar\u00a0 Rp.10.000\/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.<\/p>\n\n\n\n

Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah\nmenerima manfaat yang luar biasa  bagi 20\norang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah\ntidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok\nberkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa\nmengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka,\nbahkan ada juga anggota Pekka  pinjaman\nkredit untuk membangun rumah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah,\nbagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat\nkelompok,\u201d ungkap SITI Nur salah satu warga.  <\/p>\n\n\n\n

Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pekka Membawa Perubahan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pekka-membawa-perubahan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-28 04:10:27","post_modified_gmt":"2020-10-28 04:10:27","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1267","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":9},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 9 of 19 1 8 9 10 19
Page 9 of 19 1 8 9 10 19