Cermin Diri, Gusti Ayu Soma Adnyani

Cermin Diri, Gusti Ayu Soma Adnyani

Saya Gusti Ayu Soma Adnyani. Saya lahir di Sawah Davi di tengah-tengah keluarga petani. Hanyalah anak semata wayang, saya hidup di keluarga dalam artian saya anak tunggal.

Saya dilahirkan pada tanggal 27 Agustus 1973 yang lalu dibesarkan dan didik dari sekolah dasar sampai dengan tamat SMA dengan orang tua saya. Selepas SMA, saya mulai seperti anak-anak lain belajar mencari pekerjaaan dan merantau ke Denpasar sampai akhirnya saya bekerja di Lapangan Golf Ina and Setor Bali Beach Golf Course sebagai Caddy.

 Setelah sekian lama saya bekerja, saya menikah dengan seorang lelaki yang masih saudara jauh dengan saya. Pernikahan terjadi tahun 1995. Dalam berumah tangga, saya mengalami hal yang sangat menyedihkan, kami bekerja di tempat yang berbeda sehingga kami tidak  terpaksa harus hidup berpisah tempat alias tidak serumah dengan suami. Saya tinggal di Denpasar sedangkan suami saya di Padangbax Karang Asem bekerja di kapal penumpang jurusan Lombok.

Tahun pertama pernikahan tidak ada kendala apa-apa, hinga genap setahun usia pernikahan. Berikutnya, dengan kehadiran orang ketiga, yang mengganggu suami saya yang saat itu berjauhan dengan saya, yang menyebabkan dia menikah lagi tanpa sepengetahuan saya Dia menikah di keluarganya di Lombok Timur. Tanpa kompromi saya langsung minta cerai pada saat itu dan kami pun bercerai.

Saat pergantian tahun 2005 ke 2006, tanpa sengaja kami bertemu kembali. Dari pertemuan itu dia ada keinginan untuk kembali bersama saya. Karena saya masih cinta, saya mau saja dan kami pun rujuk kembali dengan cara dia meninggalkan istrinya yang tinggal di Lombok Timur.

Setelah berganti tahun, akhirnya anak suami saya dengan istrinyapun diajak ke rumah dan sekarang telah menjadi anak saya satu-satunya. Saya rawat dan sekolahkan dia seperti anak sendiri sampai sekarang. Kami hidup bersama dengan penuh kerukunan.

Tahun 2011 karena situasi keluarga saya putuskan pulang dari Denpasar dan menetap di rumah. Pekerjaan sayapun berubah, saya mencoba berdagang kecil-kecilan sambil mendidik anak kami satu-satunya sampai sekarang. Anak saya itu sudah selesai kuliah dan bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah hotel di Denpasar.

Dari pergaulan di desa saya baru mengenal Pekka di tahun 2016. Saya coba-coba ikut organisasi ini. Lama-lama saya dipercaya oleh anggota sehingga dipilih jadi ketua kelompok Mawar.

Setelah masuk Pekka, kehidupan saya yang semula jarang keluar rumah, menjadi lebih sering berkumpul dengan ibu-ibu. Dari ikut sertanya di pertemuan, kami bisa curhat satu sama lain tentang keluarga, anak dan lainnya. Selain itu juga diskusi tentang beragam isu kami lakukan juga. Saya merasa dengan bergabungnya di Pekka, kita bisa menambah wawasan misalnya melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan juga semakin banyak teman yang kita punya.

Saya mengikuti kegiatan di kelompok Mawar bersama dengan anggota Pekka lainnya, seperti:

Simpan Pinjam

Kita kumpulkan simpanan wajib setiap bulan dan simpanan sukarela dari dana itu kita pinjamkan kembali ke anggota dengan bunga 1 % setiap bulan sesuai dengan kesepakatan bersama di kelompok Mawar.

Usaha Sembako

Kelompok menyediakan keperluan sehari-hari untuk anggota yang bisa dibayar  sebulan kemudian. Keuntungan kita semua masuk ke kas kelompok untuk operasional kelompok jika ada kebutuhan atau kegiatan yang tidak dibiayai oleh Yayasan PEKKA. Ke depannya dari usaha ini banyak ide-ide lain yang akan didiskusikan dan dikembangkan bersama anggota.

Arisan

Tujuan dari arisan adalah merangsang untuk ibu-ibu agar bisa rajin datang setiap bulan. Dengan demikian ada keterikatan dalam kelompoknya serta silaturahmi tetap terjaga.

Senam Orhiba bersama

hidup sehat lahir dan batin dengan diimbangi olahraga. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Bagi saya, kisah saya hanyalah untuk menjadi cermin untuk saya pribadi bisa hidup lebih baik dan bermanfaat untuk sesama. Mudah-mudahan bisa bagi yang lain untuk diambil hikmah dari kehidupan saya.

Kontributor: Gusti Ayu Soma Adnyani, kader Pekka Bali

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *