Data Masyarakat yang Menginginkan Memiliki KIS Cukup Banyak

Data Masyarakat yang Menginginkan Memiliki KIS Cukup Banyak

Diskusi Kampung di desa Pandean dilaksanakan di balai desa Pandean hari Kamis tanggal 14 November 2019 membahas hasil KLIK desa Pandean yang dilaksanakan sehari sebelumnya pada hari Rabu tanggal 13 November 2019. Disini saya mewakili Pekka Trenggalek menyampaikan Laporan Kegiatan KLIK Pekka.

Hal pertama yang menjadi Diskusi menarik adalah data masyarakat yang menginginkan memiliki KIS cukup banyak sementara BPJS dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada data tambahan penerima KIS PBI.

Menurut mas Raras bagian SID Pemerintah Desa Pandean, sebenarnya Data KIS yang ada di Desa memang semrawut karena berdasar data BDT. Kelirunya bukan saja salah nama, salah alamat, salah tanggal lahir, namun banyak juga data warga yang sudah meninggal ada.

 Verivali sudah dilakukan, namun belum ada perkembangan terbaru. Mungkin karena proses data dari Daerah ke Nasional sangat rumit dan lama. Dalam perkembangannya, ternyata hingga kini banyak kartu KIS yang sudah tidak aktif dan tidak ada informasi yang diterima oleh desa terkait hal tersebut.

Menurut Pak Son, tokoh masyarakat, data KIS dan KIP sebenarnya ada sangkutannya dengan politik. Karena dia sendiri pernah menerima paket Kartu KIS dan KIP dari Partai tertentu yang sudah ada nama dan alamat jelas.

Menurut Bapak Janjang Suherli, sebagai Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Dongko, sebenarnya dia sendiri juga tidak pernah mendapatkan secara langsung penerima KIP. Informasi malah didapatkan melalui Kepala Sekolah, bank dan Komite Sekolah yang mengurus pencairan dana KIP. Namun demikian jika ada usulan KIP baru memang lebih baiknya melalui desa, bukan melalui organisasi apapun. Organisasi boleh mengumpulkan data, namun sifatnya hanya membantu.

Tokoh Perempuan, Ibu Supadmi dan Ibu Sukamah Adanya KIS dan KIP sebenarnya menjadi kecemburuan kader – kader Posyandu. Oleh karenanya dia ingin PEKKA menyampaikan ke Dinas Sosial supaya kader Posyandu yang sudah puluhan tahun seperti dirinya mendapat KIS.

Menurut Pak Sekdes, bicara miskin dan tidak miskin sampai dengan sekarang memang sulit. Apalagi untuk masyarakat desa, hingga sekarang rumah dari papan tapi punya tanah hektaran cukup banyak. Meski demikian dia sangat berterima kasih dengan adanya PEKKA di Desa Pandean, meski baru di Dusun Bonsari, namun sudah membantu Desa melakukan pelayanan jemput bola secara langsung melalui KLIK Pekka. Dan mengungkapkan tidak keberatan jika tahun depan menganggarkan Dana Desa untuk pelayanan jemput bola seperti KLIK

Data laporan hasil KLIK yang diserahkan ke pemerintah desa akan ditindaklanjuti oleh pemerintah desa terutama KIS yang salah 149 orang yang akan segera diurus secara kolektif di BPJS.

Kontributor: Susan, kader Pekka Trenggalek

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *