Pagi itu cuaca sangat cerah, secerah ibu Serikat Pekka Pacitan yang sedang semangat dan sangat sibuk melayani masyarakat yang hadir karena mendapat informasi dari anggota kelompok Pekka, pemerintah desa hingga RT dan RW juga melalui selebaran yang disebar oleh ibu Pekka menggunakan mobil keliling dan pengeras Suara, Senin, 16 September 2019.
Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi (KLIK) PEKKA hari itu dilaksanakan di balai desa kami, balai desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dalam melaksanakan KLIK Kami dibantu oleh Pemerintah Desa Pucangombo, dari mulai sosialisasi, mendata masyarakat yang membutuhkan pelayanan, hingga bekerja sama dalam mengurus perlengkapan dan syarat bagi masyarakat.
Pelayanan yang disediakanpun cukup banyak, selain layanan konsultasi terkait Identitas, Pendidikan, Kesehatan dan Hukum keluarga oleh kader Pekka, ada juga layanan Adminduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Pacitan yang melayani : KTP (baik cetak KTP langsung maupun Surat Keterangan), KK, Akte Kelahiran dan Akte Kematian, juga ada Layanan konsultasi Pelayanan Kesehatan yang menjadi narasumber Dari Dinas Kesehatan Pacitan Ibu Ratna, dan ada tambahan layanan ijin SIUP dari Dinas Koperasi dan UMKM Pacitan.
Baik Pengurus Serikat Pekka maupun Pemerintah Desa juga tidak menyangka antusias warga yang hadir luar biasa. Saking banyaknya pendaftar, masyarakat menumpuk di lantai bawah, balai Desa Pucangombo, hingga ada insiden kecil tapi cukup mengagetkan. Seorang pemuda, mendadak jatuh terjungkal saat sedang didata oleh Kader Pekka. Untungnya panitia cekatan dan pemuda tadi dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tegalombo.
Matahari semakin tinggi, antusias warga yang antri masih banyak, pelan tapi pasti masyarakat sudah banyak yang terlayani. ada seorang ibu yang rela mengantri dari pagi hingga siang sambil menuntun anak gadisnya. Dia akan membuatkan KTP anaknya, tetapi tidak bawa persyaratan atau KK lama. Namanya Ibu Jainem dan anaknya Susanti. Kader Pekka menanganinya sudah memberikan konsultasi sesuai aturan bahwa dia harus mengambil KK. Tapi ternyata dia berangkat dari Subuh dan jalan kaki dari rumah 20 km. Apalagi ternyata Susanti gadis yang menyandang tuna rungu dan mengatakan dulu pernah ditolak untuk membuat KTP.
Untunglah Ibu Romlawati dari PEKKA Jakarta lalu melobi dan Alhamdulillah dibawa ke Petugas Disdukcapil karena iba dan kondisi yang berkebutuhan khusus, langsung diterima dan langsung rekam KTP tanpa persyaratan, bahkan KKnya dicetakkan lagi.
Sambil menunggu kedatangan para tamu dari pemerintahan, saya sempat wawancara ke masyarakat yang hadir, bagaimana kesan dan pesan dari pelayanan kami? Jawaban mereka, mereka gembira, baru kali ini ada pelayanan langsung seperti ini, walaupun agak lambat karena mengantri, tapi tetap sabar menunggu giliran.
Di saat masih ramainya suasana, ada bapak yang saya kira salah satu masyarakat yang mengantri lalu saya persilahkan untuk ke meja pendaftaran dan ke kader Pekka yang melayani konsultasi. Tapi ternyata bukan, rupanya beliau rombongan dari Kementrian Desa. Saya memohon maaf tapi beliaunya malah antusias mengajak ngobrol mengenai KLIK, Foto – foto yang saya pamerkan, disusul pertanyaan lain dari tamu lain seperti dari Bappenas, Kementrian Dalam Negeri dan KOMPAK Jakarta hingga Mbak Dhesi (fasilitator lapang PEKKA) membagikan Buletin Cermin terbitan pertama dari Kader Pekka Pacitan kepada tamu undangan dari Jakarta dan dari Pacitan yang hadir.
Pada jam satu siang, kami berdialog dengan tamu, saya merasa terharu karena sebagai organisasi yang terhitung baru, Pekka sudah diakui, bahkan Bupati Pacitan, Bapak Indartato mengungkapkan akan menghadiri Deklarasi Pekka Pacitan. Dari Dialog tersebut kami juga tertarik untuk berjaringan dengan Direktur Pengembangan Ekonomi dan Usaha Kecil untuk membantu pemasaran Produk hasil karya Pekka.
KLIK Pekka siang itu terdata ada 713 kasus, dengan sebagian besar kasus adalah perbaikan KTP yakni sejumlah 608 kasus yang langsung diselesaikan oleh Disdukcapil Pacitan. Disusul usulan KIS 57 kasus, KK 42 kasus, Akta Kematian 9 kasus Pelayanan Kesehatan 2 kasus da nada juga yang datang dan penasaran menanyakan apa itu Pekka dan KLIK.
Keharuanku bertambah setelah merasakan di usiaku yg lebih stengah Abad ini, saya merasa dihargai, meski masih harus belajar bagaimana saya bisa berguna untuk saya, dan berguna untuk orang lain. Pengalaman di Pekka pasti sangat berharga untuk cerita anak cucuku. Terima kasih PEKKA, KOMPAK, engkau mewadahi orang – orang seperti kami. Para Ibu, Perempuan Kepala Keluarga. (Kunindarsih)