Ibu Muslimah Am, Kl yang menjabat sebagai koordinator/ penanggung jawab Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Dompu Barat beserta rombongan berkunjung ke Kantor Desa Saneo dalam rangka melakukan diskusi bersama dengan para aparat Pemerintah Desa dan Puskesos (Pusat Kesejahteraan Sosial) desa.
Diskusi tersebut terkait isu kesehatan lingkungan dan jambanisasi yang lebih dikenal dengan istilah STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat). Program ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah sejak tahun 2012 dengan di terbitkannya Perbup nomor 8 tahun 2012, di mana masyarakat di anjurkan untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat tapi di dalam lubang septic/ WC dan jamban.
Kedatangan para petugas kesehatan dari Puskesmas Dompu Barat ini bertujuan mengadvokasi dan memastikan bahwa anggaran dana desa bisa di anggarkan untuk pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan RI. Di mana dana desa 10% nya untuk biaya kesehatan termasuk untuk penanggulangan dan ketersediaan bangunan WC yang sehat bagi masyarakat yang tidak mampu.
Langkah ini adalah sebuah terobosan yang bagus mengingat masyarakat Desa Saneo yang berjumlah hampir 1.000 KK lebih separuhnya belum memiliki WC sendiri, hal ini dipicu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan tidak adanya kemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membangun WC dengan modal sendiri.
Menanggapi advokasi dari para petugas kesehatan Puskesmas Dompu Barat, pihak Pemerintah Desa Saneo menjawab bahwa dana desa di setiap tahunnya telah mengalokasikan anggaran untuk 20 unit WC sesuai dengan peraturan dan anjuran Bupati Dompu.
Senyuman bahagia dari para petugas kesehatan mengakhiri diskusi ini dengan memanjatkan doa ke hadapan Tuhan semoga tahun ini pemerintah Desa Saneo bisa membangun WC lebih dari 20 unit agar persoalan kesehatan lingkungan bisa segera teratasi.
Penulis: Marlia