Sebelum bergabung dengan Pekka saya tidak tahu apa itu Pekka, hanya saya sering dengar bahwa Pekka adalah kelompok yang terdiri dari perempuan kepala keluarga. Saya adalah perempuan kepala keluarga, karena saya bekerja menjadi cleaning service di balai desa Juragan Kec. Kandeman Kab Batang untuk menghidupi kedua anak saya. Suami saya bekerja di Tegal dan tak pernah memberi nafkah.
Saya Nur Alisah, 32 tahun, anak saya dua orang, perempuan semua berumur 5 tahun dan 3 tahun. Saya bergabung dengan Pekka semenjak bulan April tahun 2014. Sebelum bergabung dengan Pekka saya adalah kawan dari Mbak Peni yang waktu itu masih kader Pekka karena dia punya urusan dengan orang tua saya.
Mendengar banyak cerita yang baik tentang Pekka, saya sangat tertarik. Oleh karenanya saya menyatakan ingin bergabung dengan Pekka. Rupanya saya harus mengajak perempuan kepala keluarga lain di desaku untuk berkelompok, sayapun mengundang mereka untuk berkelompok. Terbentuklah kelompok dengan nama kelompok Pekka Dahlia.
Setelah bergabung dengan Pekka saya merasa mendapat banyak manfaat di antaranya banyak teman dan banyak pengalaman yang saya dapatkan. Dan yang paling bermakna bagi saya, saya mempunyai keberanian untuk berbicara di depan umum walaupun terkadang grogi. Dampaknya saya kini merasa lebih akrab dengan masyarakat dan bisa membantu masyarakat, memberikan informasi yang benar terkait hukum. Mereka semakin percaya kepada Pekka yang sangat peduli pada rakyat miskin.
Dengan mengetahui bahwa pengurusan dokumen identitas diri sekarang gratis, masyarakat kini banyak yang sadar dan mau mengurus sendiri membuat akte kelahiran, KK dan KTP. Mereka tidak minta bantuan perangkat desa yang biasanya berharga mahal dan prosesnya lama.
Awal bulan Januari 2015 ini saya dipercaya untuk mengurus proposal rehab rumah yang diajukan Serikat Pekka. Dalam waktu singkat dua hari, saya memotret, mengumpulkan berkas persyaratan seperti foto kopi KTP dan KK tentunya dengan bantuan dari Bapak Kepala Desa dan Bapak Kadus. Meski terasa cukup melelahkan karena harus bolak –balik dalam waktu dua hari dari balai desa ke rumah calon penerima bantuan lalu center Pekka. Tapi saya bahagia, karena dengan usaha saya ini, saya berharap mereka akan terbantu.
Saya masih ingin membuat kelompok Pekka lagi dan ingin terus belajar bersama Pekka. Tahun ini sebenarnya ada pemilihan perangkat desa. Bapak Kepala Desa menginginkan saya untuk maju mencalonkan diri. Saya menyatakan sanggup dengan syarat tidak mengeluarkan uang. Dalam hati saya berandai, jika masyarakat mendukung saya, dan saya menjadi perangkat desa, akan banyak kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang diajarkan Pekka.