Kelas Akademi Paradigta Indonesia Kewirausahaan

Kelas Akademi Paradigta Indonesia Kewirausahaan

Mengawali  tahun 2023, para mentor dan akademia Kelas Kewirausahaan kembali melakukan kegiatan pembelajaran. Setelah sebelumnya diliburkan selama beberapa waktu dikarenakan kesibukan akademia di sawah. Kegiatan pembelajaran kembali dilakukan pada tanggal 2 Januari 2023, setelah sebelumnya mentor dan akademia berkomunikasi terlebih dahulu untuk menentukan tanggal pelaksanaan kelas kembali. Seperti jadwal biasanya, kelas dimulai dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB dan dihadiri oleh 19 akademia.

Pelaksanaan kelas hari ini membahas tentang pembelajaran 5.4 terkait Advokasi Gerakan Ekonomi. Kelas dimulai dengan pembacaan do’a bersama dan mereview kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Alhamdulillah akademia masih  sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada akademia,”apakah akademia pernah mendengar kata advokasi?”. Beberapa akademia menjawab bahwa,” Advokasi adalah mempengaruhi”.

Untuk memperdalam makna advokasi, fasilitator mengajak akademia untuk membaca cerita koperasi Ina Mbojo. Pembacaan cerita koperasi Ina Mbojo dilakukan secara estafet. Semua akademia sangat tekun dalam mendengar dan memahami jalan cerita koperasi Ina Mbojo. Mereka juga mulai memahami bagaimana caranya melakukan advokasi, salah satu akademia mengatakan bahwa,”sebelum melakukan advokasi kita harus mengumpulkan informasi-informasi yang akurat terlebih dahulu”. Akademia yang lain juga memberikan tanggapan bahwa,”jika ingin pendapat kita didengar dan diwujudkan kita harus membawa perencanaan dan data yang akurat”. Akademia sangat senang, karena mereka mendapatkan ilmu baru bahwa setiap orang bisa menyampaikan pendapatnya dengan membawa informasi yang akurat tanpa harus merasa takut.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan melakukan Role Play terkait pelaksanaan diskusi kampung. Karena nantinya akademia akan diberikan tugas lapang terkait  pelaksanaan kegiatan diskusi kampung di desa masing-masing. Akademia pun duduk berdasarkan desa mereka masing-masing dan mereka pun langsung berbagi peran untuk kegiatan Role Play. Ketika akademia dari Desa Jruek Balee akan melakukan Role Play, mereka berbagi peran terkait siapa yang akan menjadi kepala desa dan siapa yang akan menjadi moderator. Sementara akademia dari  desa yang lain berperan sebagai masyarakat yang hadir ketika kegiatan dikusi kampung. Diskusi berlangsung dengan semangat yang luar biasa dari akademia, sambil sesekali mereka tertawa karena ada akademia yang terlalu mendalami peran ketika menjadi aparatur desa. Setelah semua kelompok selesai melakukan Role Play, diskusi pun ditutup dengan gelak tawa dari semua akademia dan mentor. Mereka senang karena menjadi aktris dalam satu hari. Akhirnya kelas pun ditutup dengan doa bersama dan menentukan jadwal diskusi kampung untuk desa Jruek Balee dan Jruek Bak Kreh. Sementara untuk akademia dari Desa Lambunot dan Grot Baro, mereka belum mampu melakukan diskusi kampung karena adanya beberapa kendala.

Kontributor: Fariza, Kader Pekka Kabupaten Aceh Besar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *