Keterlibatan Perempuan Dalam Musrenbangdes

Keterlibatan Perempuan Dalam Musrenbangdes

Sebelum berangkat ke kantor Desa Bengle, saya (Lela Rosilawati Yudhamanggala) menyiapkan keperluan anak-anak terlebih dahulu, mulai dari menyiapkan sarapan sampai ke pakaiannya. Rutinitas ini selalu saya lakukan setiap pagi. Jam 07.30 wib saya akhirnya bisa berangkat menuju kantor desa yang berjarak kurang lebih 3 km dari rumah saya, untuk menghadiri undangan rapat Musrenbang. Saya hadir bersama ketua serikat Pekka ( Astini ) sebagai perwakilan dari Serikat Pekka. Musrenbangdes di desa saya dilakukan selama 2 hari, yaitu hari Kamis tgl 26 dan jum’at tgl 27 september 2019 mulai dari jam 08.00 – 17.30 wib.

Tepat Jam 08.00 wib acara musrenbang desa Bengle, kecamatan Majalaya, kabupaten Karawang di mulai. Pembawa acara, bapak Karna membuka acara dengan memimpin membaca basmallah secara bersama-ssama. Berikutnya di lanjutkan sambutan dari ketua BPD yang menjelaskan terkait pengajuan proposal pembangunan, terkait dana aspirasi dewan untuk pembangunan jalan dan sarana olah raga yang ada di Desa Bengle. Selesai bapak ketua BPD, sambutan di lanjutkan oleh bapak sekretaris kecamatan Majalaya. Beliau menyampaikan bahwa desa Bengle sudah di anggap desa yang Mandiri, sehingga anggaran dana desanya bisa di kurangi. Sambutan yang terakhir adalah Kepala Desa Bengle Ibu Lia Amalia.

Kepala desa memaparkan keberhasilan program dalam setahun kebelakang, serta memberikan arahan tentang usulan-usulan yang akan peserta usulkan, agar dimulai dari lembaga terkecil desa sampai luar lembaga desa (Pekka ,PAUD, TK, SD, SMP,SMA, Majelis ta’lim, dll), karena terlalu banyak lembaga desa dan luar lembaga desa, yaitu ada 67 RT, 9 Dusun, dengan jumlah penduduk 16.000 jiwa.

Di hari pertama yaitu hari kamis saya hadir bersama ketua serikat pekka, yang akan mengusulkan terkait penyelenggaraan KLIK Pekka yaitu agar desa bisa menganggarkan dana desa untuk biaya penyelenggaraan KLIK 2 kali dalam setahun di desa Bengle. Berhubung di hari pertama terlalu banyak yang di usulkan dari setiap RT, Kadus dan yang lainnya maka Serikat Pekka belum bisa mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan usulan.

Di hari kedua saya berangkat lagi dengan tanpa ketua, di hari kedua inilah usulan dari Serikat Pekka bisa saya sampaikan. Kepala desa menyambut dengan senang sehingga beliau berkenan untuk menganggarkan biaya KLIK PEKKA di desanya dengan menggunakan anggaran dana desa di tahun 2020. Lega rasanya saat ibu Kepala desa bilang “ Siaplah kalau hanya dengan 10 juta untuk 2 kali penyelenggaran“. Akhirnya agenda musrenbang di hari kedua selesai jam 15.30 WIB.

Kontributor: Lela, kader Pekka Karawang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *