Kisah Perempuan Penenun

Kisah Perempuan Penenun

Menenun bagi masyarakat Mamasa, khususnya bagi perempuan adalah hal sudah menjadi tradisi. Bisa dikatakan sebagian besar Perempuan di Mamasa khususnya daerah Balla dan Pebassian bisa menenun.

Arruan Lempan salah satunya. Ibu tiga anak ini tinggal di Desa Ballatumuka’ Kec. Balla,  Kab. Mamasa. Ia mengaku bisa menenun sejak berusia 15 tahun. Ia belajar dari orangtuanya. Dari menenun, ia bisa memenuhi kebutuhan sendiri sampai sekarang. Apalagi sekarang suaminya tak bekerja sejak 4 tahun terakhir karena Sakit Asma/Sesak Nafas.

Ia harus membantu suaminya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Memenuhi kebutuhan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA dan SMP.

Setiap ia menenun, kadang tenunan itu bisa diselesaikan dalam satu Minggu. Setelah itu ia jual. Selain menenun, ia juga menjual sayur-sayuran di pasar setiap hari Senin. Kadang jualannya laku semua, namun ada juga jaualan itu dibawa pulang ke rumah karena tak laku semua.

Namun Ia tak pernah bersedih. Ia selalu berusaha.”Ya itulah hidup kadang kita senang, kadang susah. Hari ini berhasil, besok tidak lagi. Tapi semuanya tetap harus disyukuri,”tegasnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 30 November 2019.

Ia dan anggota keluarganya sudah punya kartu BPJS PBI. Ia bersyukur punya Kartu BPJS, bila ia dan keluarganya sakit tak lagi membayar. Apalagi suaminya yang pernah dirawat di rumah sakit. Dan bahkan berapa kali harus ke RS polewali untuk berobat. Dengan adanya kartu tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidak ada pungutan biaya apapun. Terimakasih BPJS, terimakasi pemerintah.

Kontributor: Seniwati, kader Pekka Mamasa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *