Hari beranjak siang, matahari nyaris berada di puncak kepala, udara pun terasa gerah. Namun itu semua tidak melunturkan dan menggoyahkan tekat kader serikat Pekka dan panitia kegiatan KLIK. Meski lelah tetapi mereka tetap bersemangat membantu mendampingi kampung. Aparatur Kampung juga tidak kalah sibuk, bahu membahu bersama Pengurus Serikat Pekka Aceh Tamiang menyambut dan melayani masyarakat yang hadir.
Masyarakat ramai berdatangan, lebih dari lima ratus orang yang hadir hari itu. Mereka ingin bisa bertemu dan mengkonsultasikan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung dengan staf dinas terkait.
Aparat desa tidak menduga, jika masyarakat desanya sedemikian antusias mendatangi balai kampung, tempat berlangsungnya KLIK. Sebelumnya bapak Datok Penghulu (Kepala Desa) Simpang Lhee kawatir jika masyarakat tidak ada yang datang
Masyarakat yang datang ingin secara langsung mengkonsultasikan permasalahan mereka dihadapi terkait layanan dasar dan perlindungan sosial seperti KK, KTP, buku nikah, isbat nikah, PKH, Raskin, BSM dan persoalan pertanian.
Kampung Simpang Lhee memiliki jarak tempuh 4 kilometer dari kota kabupaten. Bukan jarak yang jauh, namun untuk ke kota masyarakat harus menggunakan RBT kependekan dari Rakyat Banting Tulang, nama lain ojek untuk wilayah Aceh dan daerah Sumatera Utara. Naik RBT dari kampung turun di depan kantor camat, dilanjutkan naik mobil jumbo (minibus) menuju ke kota kabupaten dibutuhkan sekitar 60.000 untuk ongkos pulang pergi. Sehingga masyarakat yang kurang mampu sedikit sulit untuk mengakses informasi dan kepengurusan Adminduk. Padahal berdasarkan informasi yang diperoleh kader Pekka dari sekretaris desa, dari total jumlah 1.131 jiwa penduduk Desa Simpang Lhe yang berada di tiga dusun masih banyak yang belum mempunyai KTP.
Kampung Simpang Lhee adalah desa kecil di Kecamatan Mayak Payeud Kabupaten Aceh Tamiang. Dari tiga dusun yang ada di kampung tersebut, dua dusun rata-rata warganya bersuku Aceh dan satu dusun lainnya bersuku jawa.
Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat istiadat, menampilkan tari-tarian dari Aceh Tamiang bersifat wajib di setiap acara pesta pernikahan. Masyarakatnya memegang teguh syariat Islam, setiap kali perempuan keluar rumah atau bepergian harus berbusana muslimah. di Kampung Simpang Lhee juga ada satu pesantren atau mereka sering menyebut dengan dayah tempat anak-anak mereka untuk mengaji dan menghafal alquran.
Sebagian besar masyarakat Kampung Simpang Lhee mempunyai tambak atau kolam udang dan ikan. Dan sebagian lagi masyarakat bekerja sebagai petani sawah, kelapa goreng dan menambang batu-batuan dari sungai sebagai bahan bangunan. Tambak biasanya dimiliki oleh orang tertentu. Sedangkan sebagian besar masyarakat hidup dari bekerja sebagai buruh di tambak, pertanian dan tambang batu.
Adalah Tuti Hariyanti, perempuan kelahiran Kampung Seuneubok Punti, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kader Pekka 35 tahun tersebut pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juni mendatangi Kepala Kampung Simpang Lhee untuk mensosialisasikan kegiatan KLIK PEKKA. Datok Penghulu demikian orang Aceh Tamiang biasa memanggil kepala desanya meminta penjelasan lebih lanjut tentang KLIK PEKKA. Tuti menunjukkan foto-foto kegiatan KLIK yang sudah dilakukan di 6 desa lainnya agar Datok penghulu lebih tertarik dan memahami penjelasananya. “Kalaulah Kampung Simpang Lhee bisa menyelenggarakan KLIK dengan anggaran dana desa. Maka Kampung Simpang Lhee akan menjadi contoh bagi desa lainnya. Dana yang dibutuhkan hanya sekitar 2 juta rupiah, namun manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kampung” kata Tuti berusaha meyakinkan Datok Penghulu.
Bukan hanya sekali, Tuti datang dan melakukan pendekatan, audensi dengan Aparat Desa Simpang Lhee. Bersama kader Pekka dan Pengurus Serikat Pekka lain tidak pantang menyerah, terus menerus memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan KLIK Pekka. Dengan penuh pertimbangan akhirnya kepala kampung menyetujui dilakukan kegiatan KLIK dengan menggunakan dana desa. Sehingga pada tanggal 26 Juni 2019 terlaksanalah kegiatan KLIK di Kampung Simpang Lhee.
Bertempat di pekarangan Kantor Kampung Simpang. Dinas yang hadir sebagai Narasumber KLIK Pekka diantaramya, Dinsos, Disduk Capil, Dinkes dan Dinas Pertanian. Makamah Sariah (MS) tidak dapat hadir karena berbenturan dengan jadwal sidang; sehingga meja konsultasi hanya ditempati oleh petugas KLIK dari Serikat Pekka.
Yang berbeda dari sebelumnya, KLIK kali ini juga menghadirkan Dinas Pertanian atas permintaan masyarakat dan aparat desa. Karena sebagian masyarakat adalah petani, mereka ingin mengetahui program pertanian yang dapat diakses masyarakat.
Tepatnya pada tanggal 26 Juni 2019 acara KLIK dengan menggunakan dana desa tersebut bisa terlaksana. Ada 320 klien yang berkonsultasi tentang KTP, 30 tentang KK, 80 tentang BPJS, 8 tentang gugat cerai, 100 tentang PKH, 80 berkonsultasi tentang BSM, 100 berkonsultasi tentang Raskin, 9 tentang bedah rumah, 9 tentang pertanian dan ada 2 orang yang berkonsultasi tentang penyakitnya ke dinas kesehatan.
Hari beranjak sore, acara KLIK hampir selesai dilaksanakan, suasana mulai hening karena masyarakat sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa hanyalah aparat kampung, para panitia dan pengurus serikat Pekka membahas tindak lanjut hasil KLIK.
Tahapan selanjutnya, Kampung Simpang Lhee akan melakukan perekaman KTP di kampung, masyarakat yang tidak mendapat akses PKH, BSM, Raskin, bedah rumah untuk sementara akan dimasukan ke dalam data SIKS-NG (sistem informasi kesejahteraan sosial-Next Generation) agar datanya dapat di verifikasi dan validasi pada saat rapat desa nantinya. Terkait dengan kasus BPJS PBI, Pekka akan mencoba menghubungi pihak BPJS untuk melakukan sosialisasi langsung ke Kampung Simpang Lhee. Desa akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani laki-laki dan perempuan di desa.
Harapan masyarakat tentang permasalahan KTP agar cepat terselesaikan mudah dalam mengakses bantuan perlindungan sosial agar tepat sasaran dan kegiatan Klik Pekka dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali agar masyarakat lebih terdata dan sejahtera.kemudian permasalahan tentang KTP,Disduk capil akan melakukan tindak lanjut caling(capil keliling),terkait tentang BSM dan raskin Dinsos akan meninjak lanjuti dalam waktu dekat,kemudian tentang keluhan masyarakat tentang penyakit yang di deritanya akan dibawa bidan desa kerumah sakit besar,agar penanganan khusus oleh dokter.
masyarakat berharap PEKKA selalu membantu setiap permasalan yang ada di kampung simpang lhee tidak tertinggal dengan desa-desa lain yang sudah pernah melakukan KLIK .Datok penghulu yang di wakil kan oleh aparat desa mengucapkan terima kasih kepada PEKKA telah membantu masyarakat sepenuhnya dalam mengakses perlindungan sosial.setelah dilakukannya KLIK ternyata ibu-ibu meminta didaftar kan menjadi anggota kelompok pekka yang sudah ada di kampung tersebut,mereka ingin tau apa saja kegiatan yang ada di PEKKA.
Setelah kegiatan Klik berlangsung dengan sangat ramai masyarakat berkonsultasi berbagai permasalahannya masing-masing selanjutnya serikat Pekka dan panitia Klik bersama aparatur desa Simpang Lhee melakukan evaluasi kegiatan Klik Pekka yang sudah dilakukan dan dari hasil evaluasi ternyata datok dan perangkat desa yang lain mendukung sepenuhnya kalau KLIK Pekka diadakan setiap 1 tahun sekali di desa mereka.