“Tik..tik..tik..” suara hujan masih terdengar. Gerimis hujan membuat langkah kaki malas untuk beranjak, Waktu menunjukkan 05.30. Aktifitas pagi mulai terlihat ramai, meski suasana alam pada saat itu terasa tidak bersahabat langit terlihat gelap yang diiringi Gerimis yang berubah menjadi hujan lebat, cuaca cukup dingin. Suara petir bersahutan. Sebagian masyarakat berkumpul di tengah tenda untuk berteduh. Suasana saat itu sangat mencekam, tepatnya pada Senin (21/1/2019) membuat takut masyarakat dan petugas KLIK PEKKA. Hujan semakin deras, panitia sibuk mencari kayu untuk membuang air yang tertampung di atas tenda yang hampir roboh, Kepanikan tak hanya dirasakan panitia, masyarakat juga terlihat panik hujan lebat yang diiringi dengan alaunan petir yang begitu keras. Beberapa orang masayarakat yang berada ditengah tenda juga membatu membuang air yang berada di atasnya dan membereskan barang barang agar tidak terkena air hujan.
Walaupun kondisi sebenarnya tidak memungkinkan pelayanan Klik tetap berjalan dengan keadaan seadanya di Balai Desa Tlomar Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan. Pukul 7.00 masayarakat mulai ramai berdatangan dengan mengunjungi meja pelayanan yang sudah disiapkan sesuai kasus masing – masing orang, karena kasus yang ada berbeda – beda. Dimana Klik ini adalah “Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi” yang melayani kebutuhan masyarakat yang memiliki kasus terkait perlindungan sosial seperti kartu keluarga (KK), tanda penduduk (KTP-el), akte lahir, buku nikah, BPJS, PKH,KIP dan kasus lainnya.
Balai Desa seluas 6×5 meter ini sudah sesak dengan masyarakat. Mereka berduyun-duyun mendekati meja pendafaran, Hujan bukan menjadi penghalang bagi mereka yang paling penting buat mereka masalah terkait kasus yang ada bisa menemukan jalan keluar dan berharap dengan adanya KLIK yang dilakukan Pekka biasa menyelesaikan semua masalah yang ada walaupun sebenarnya butuh proses. “Cepat..cepat..cepat.. aku duluan mumpung masih pagi aku mau ke sawah” ujar salah satu warga, berharap segera mendapatkan pelayanan konsultasi. “Tenang Bu, tenang, semua kami layani yang terpenting ibu sabar,” ucap panitia saat mulai menerima pendaftaran.
Meskipun hujan cukup deras masyarakat tetap antusias berdantangan. Mereka berharap bisa mengakses semua program perlindungan sosial. Sebagian dari mereka kerap terdengar mempertanyakan kenapa tidak mendapatkan bantuan seperti KIS, PKH, Raskin, padahal dirinya tergolong warga kurang mampu secara ekonomi. Mereka pun membandingkan dengan warga yang tergolong mampu namun mendapatkan bantuan tersebut.
Setelah hujan reda, acara dibuka oleh Kholifah, Ketua Serikat Pekka Kab. Bangkalan. yang menjelaskan tentang KLIK Pekka dan tujuan KLIK dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahfahaman. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Tlomar “Bapak Hafid”, yang sangat mengapresiasi adanya kegiatan KLIK Pekka ini semoga kedepannnya banyak membantu masyarakat miskin dan berharap supaya Pekka mau meninjaklanjuti hasil KLIK ini yang nanntinya akan bekerjasama dengan Desa dan menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tertib dalam mengikuti kegiatan tersebut, ungkapnya;.
Tepat pukul 10.00, undangan instansi pemerintah terkait belum juga datang. Panitia khawatir Narasumber dari Instansi tidak datang karena berhubung cuaca yang tidak memungkinkan, hujan semakin besar Namun proses Klik tetap berjalan. Tapi beberapa saat kemudian kekhawatiran sedikit demi sedikit hilang, Dinas mulai berdatangan dan yang mengawali yaitu kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) “Bapak Rusdiyanto” ,Perwakilan dari Dinkes Ibu Vivin, Dinas Sosial Pak Eko dari pihak instansi meminta maaf atas keterlambatanya dikareanakan ada kegiatan yang harus mereka hadiri terlebih dahulu dan ada beberapa Intansi lainnya tidak bisa hadir karena kendala hujan.
Tanpa menunggu lama, masyarakat yang sudah duduk sejak pagi mulai berkonsultasi pada Narasumber yang hadir. Ada yang bertanya terkait identitas diri tentang cara membuat KK, KTP, akte lahir dan perubahan nama atau tanggal lahir yang salah, dan ada juga yang bertanya cara mendapatkan surat keterangan lahir.Bapak Rudi berjaji berjanji pada masyarakat Tlomar, akan membantu menindakalanjuti data hasil Klik terkait Identitas Diri.
Rokip, salah satu warga Desa Tlomar, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan sangat senang mendengar penjelasan Bapak Rudi “ Kepala Dinas Dispendukcapil Bangkalan”. Wajahnya menyiratkan harapan untuk hidup yang lebih baik. Dengan identitas itu, dia bisa mengakses bantuan dari perintah seperti kartu KIS, PKH, KIP “Engkok seneng tretan bedhe KLIK e dhisa Tlomar riyah, khan enkok bisa neremah bantuan deri pemerintah bik desa mon andik KK bik KTP (Saya senang ada KLIK di desa tlomar ini soalnya saya bisa menerima bantuan dari pemerintah dan desa),” ujarnya.
Belum selesai pak Rokip bicara, tiba-tiba datang laki-laki bertubuh kekar dan berkumis panjang memakai jaket hitam. Lelaki itu langsung menggebrak meja dengan keras. “Brakk… ini kegiatan palsu, hanya membohongi masyarakat saja,” teriak pria itu bak petir di siang hari. Spontan semua menoleh ke arah datangnya suara itu. Rasanya mau copot saja jantung… Salah satu panitia menghampiri “Pak, maaf kami di sini hanya mengadakan KLIK yaitu pendataan dan layanan Konsultasi untuk masyarakat “ laki laki itu tambah marah ketika mendengar kata KLIK.
“Bapak, silahkan duduk dulu,” kata Kholifah sambil mengambil kursi untuk si bapak. Kemudian ia mulai menjelaskan tujuan dan manfaat KLIK. “Hasil data KLIK ini nanntinya akan akami diskusikan bersama dengan desa terlebih dahulu dan jika kesepakatan data Klik bisa diproses bersama antara Pekka dan Desa , baru nannti akan kami tindak lanjutkan kedinas advokasi terkait supaya bisa diproses dan jadi data desa supaya beliau tahu berapa masyarakat yang tidak mempunyai kartu identitas diri,” Ujar Kholifah yang menjadi panitia KLIK. Mendengar penjelasannya, kemarahan laki-laki itu mereda seraya mengangkukkan kepala.
Hari mulai beranjak sore. Suara kodok mulai bersaut-sautan memecah kesunyian. Panitia merekap kasus yang dikonsultasikan. Data konsultasi yang diperoleh sebanyak 160 kasus dengan jumlah peserta 139 orang. Hasil KLIK ini akan dibawa dalam pertemuan diskusi kampung keesokkan harinya di rumah Klebun Tlomar.
Panitia pun melepas lelah. Tidak menyangka warga yang datang membludak ke balai desa mengingat 5 tahun lalu kelompok Pekka bubar karena kurang mendapat respon dari pemerintah desa.
Namun berkat adanya KLIK di Desa Tlomar, Kelompok Pekka yang dulu Bubar ingin berkelompok kembali, Mereka sangat aktif berkegiatan mulai dari simpanan, arisan, yasinan, serta sosialisasi tentang kesehatan dan pertanian.
Kontributor: Mimah, kader Pekka Bangkalan, Jatim