Waktu menunjukkan pukul 08.30 WIT. Di Balai Pertemuan Lingkungan Lewoduli sudah mulai berdatangan seorang dua orang warga Kelurahan Lamatwelu, Kec. Adonara Timur, disusul beberapa orang lainnya memasuki halaman tersebut.
Mereka mulai mendaftarkan diri dan berkonsultasi kepada paralegal yang bertugas di KLIK PEKKA hari Senin 21 Oktober 2019.
Satu dua orang dari mereka yang mempunyai persoalan terkait dokumen kependudukan dan pencatatatan sipil segera meleSementara mereka yang punya persoalan JKN-KIS setelah mendengar penjelasan dari paralegal tentang cara mengurus secara mandiri, duduk menunggu kehadiran narasumber untuk bisa berdiskusi. Keinginan yang kuat untuk memiliki dokumen kependudukan, pencatatan sipil dan perlindungan sosial membuat sebagian besar dari mereka masih setia menunggu.
Pukul 12.30 narasumber dari Disdukcapil Kabupaten Flores Timur tiba di lokasi kegiatan, sedangkan dari Dinas Sosial dan BPJS berhalangan hadir.
“Pekka hanyalah penyambung tangan untuk membantu masyarakat, sedangkan finalnya ada di dinas-dinas terkait”, ungkap Petronela Peni Wali Amanah Serikat Pekka NTT dalam sambutannya.
Sementara Fitryah Muhidin, Lurah Kelurahan Lamatwelu menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada Pekka dengan programnya yang telah membantu masyarakatnya.
“Sekarang ini warga tidak harus kembali ke kabupaten asal untuk meminta surat pindah tetapi bisa langsung datang ke Kantor Disdukcapil untuk tandatangan pernyataan pindah diatas materai. Selanjutnya urusan ada di Dinas. Besok ibu datang saja ke kantor, saya akan bantu urus kepindahan ibu ke Flotim”, ungkap Emiliana Seno Sale, SH, Kepala Seksi Kelahiran pada Disdukcapil Kabupaten Flores Timur menjawab persoalan salah satu klien KLIK.
Saat itu Ina Vene Randa Tani menyampaikan bahwa dirinya belum punya KTP dan KK karena dia masih tercatat sebagai penduduk Kabupaten Kefamenanu.
Emiliana akan tetap mendukung kegiatan Pekka, dengan menghadiri setiap kegiatan yang membutuhkan kehadiran lembaganya. Dia mengatakan akan memberikan kinerja terbaik untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat sesuai bidang merekangkapi persyaratan yang diminta. Mereka mulai bergerak untuk mencari tempat memfotocopy berkas yang lokasinya lumayan jauh, sekitar 5 – 10 KM dari tempat pelaksanaan kegiatan.
Melihat hal tersebut, pemerintah kelurahan berinisiatif mengumpulkan semua dokumen yang akan di fotocopy dan selanjutnya merekalah yang membantu menggandakan berkas-berkas tersebut.
Untuk itu, masyarakat diminta menyiapkan persyaratannya. Persoalan yang ditemukan pada KLIK juga akan menjadi prioritasnya. Karena KLIK ini sangat membantu kerja pemerintah, karena seharusnya mereka menjemput bola untuk menyelesaikan permasalah pencatatan sipil dan kependudukan di masyarakat.
Terakhir Emiliana memberi masukan bahwa untuk kegiatan selanjutnya Serikat Pekka diminta untuk berkoordinasi terdahulu dengan petugas operator Disdukcapil di kecamatan.
Dari 58 orang yang datang berkonsultasi terkumpul sebanyak 114 kasus yaitu 26 kasus akta kelahiran, 18 kasus KTP, 14 kasus KK, 32 kasus BPJS, 32 kasus akta nikah dan 1 pengesahan anak.
Kontributor : Kornelia Bunga