Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi

Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia sibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu masuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian ruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk mengingatkan pembagian tugas.

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan Kunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang Yudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi yang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari Disdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn Kurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan desa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan Sigit Staf Puskesmas Petungkriyono.

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara pembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul, menyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia, sambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi dan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur pelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA ini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan solusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan oleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara ditutup dengan doa oleh petugas.

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi kecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga desa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga. Saat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA berdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja pendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per satu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya. Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik tetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak menentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33 tahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin memperbaiki KTP dan AKTE? “tentu saja Bu bisa,” jawab saya, “karena pelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat “.

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang tidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula mereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka bergelombolan. Saya bertanya: “Ada yang bisa saya bantu?” “pengen punya kartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun anak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini” jawab salah satu dari mereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang ingin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK  masih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan kalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu banyak.

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus dan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil nomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda. Meskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan ekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami melakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan meningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang disabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk mendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus.

 Menurut Dinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan identitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama sehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani seperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran.

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga merasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena keterbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus identitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias menyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat Panitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi pelayanan lagi lain waktu.

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *