Orang-orang emosi karena sangat merasa kesulitan terutama dalam perekonomian yang tak seperti biasanya, terasa sekali perekonomian yg menurun. Semua penghasilan menurun drastis, ekonomi petani, pedagang dan para buruh yang sangat minim dalam pendapatannya. Ditambah lagi masyarakat yang selalu melihat media sehingga membuat mereka ingin sekali mengetahui informasi tentang kebijakan perekonomian dari pemerintah, misalnya pembagian sembako gratis, listrik gratis dan penangguhan angsuran ke bank dan roda perekonomian masyarakat lainnya. Hal ini menjadi angin segar di sela-sela kondisi keterpurukan.
Sayangnya membuat masyarakat terbuai dengan info-info tersebut. Bahkan ada beberapa info tersebut hanya bersifat hoaks sehingga menjadi emosi masyarakat naik karena merasa pembagian itu tidak merata dan bertanya-tanya bantuan itu akan betul-betul tersalurkan atau tidak. Terkadang ada prasangka buruk terhadap pemerintah setempat, misalnya bantuan hanya bagi golongan tertentu. Misalnya dalam postingan di suatu daerah ada pembagian sembako, sebagai warga yang melihat dan tidak mendapat bantuan sehingga berdampak, membuat masyarakat emosi dengan keadaan seperti ini dan mereka merasa dibohongi oleh pemerintah karena tidak meratanya pembagian itu. Hal ini menimbulkan perdebatan di antara masyarakat.
Peran serta ibu-ibu Pekka yg ada di Cianjur yaitu ikut andil dlm mengatasi perbedaan pendapat dan perdebatan itu sehingga kami kader Pekka cianjur ikut memberikan masukan dan penjelasan juga meluruskan tentang informasi tsb, agar masyarakat tidak terprovokasi.
Dewi Sartika, Serikat Pekka Cianjur