Hari itu, Kamis, 21 Mei 2020 sang pemantau bansos tanggap darurat Covid-19 mulai beraksi di jalur masing masing. Dharmasraya wilayah Nagari Sungai kambut di Jorong Pasir putih dipantau oleh Ria desmita dan Susiah sedangkan Nagari Gunung Selasih Jorong Sungai Belit dikerjakan oleh Selfi dan Saya (Nia).
Untuk hari pertama, kedua lancar untuk pendataan dan pertanyaan di jawab lancar karena tanggal 24 lebaran, pendataan pemantauan dihentikan sementara dan dilanjutkan keesokan harinya. Hari ke 4 sedikit menemui kendala, setelah mengucapkan salam dan mengemukakan tujuan, saya pun mulai memberikan pertanyaan demi pertanyaan mulai nama dan lainnya hingga pertanyaan mengenai ‘ apakah ibu mendapatkan bantuan selama Covid ? Ibu menjawab tidak dan selama ini tidak ada yang meminta KK, sementara ibu (Sy) 50 tahun adalah seorang kepala sekolah salah satu SD di wilayah itu, sedangkan sang suami (AN) 64 tahun pensiunan pertanian. Dengan sedikit emosi si Ibu meluapkan semua uneg-unegnya, saya dan Rini mendengarkan dengan sabar setelah agak lama saya pun sedikit menjelaskan bahwa Ibu PNS tentu tidak berhak mendapatkan bantuan walaupun terdampak, si Ibu tetap pendiriannya kemudian karena sudah memakan waktu lama saya pun mencoba menambahkan “Bu lebih baik atau lebih jelas nanti ibu bisa langsung ke rumah kepala Jorong, si Ibu pun menyanggupi bahwa besok ingin langsung bertanya,mengapa mereka tidak mendapatkan bantuan.
Akhirnya saya dan Rini permisi untuk melanjutkan pendataan pemantauan. Tanggal 30 Mei 2020 pendataan pemantauan Bansos dilanjutkan tetapi karena mulai malam hari hujan tidak berhenti hingga pagi semakin deras disertai halilintar, akhirnya banjir pun menggenangi di area yang akan saya datangi untuk pendataan, dengan setia saya tunggu hingga sore barulah air mulai surut, tepat jam 5 sore saya pun jalan di tengah-tengah air setinggi lutut orang dewasa dan Alhamdulillah rumah mereka (5) rumah tidak masuk air, pertanyaan satu demi satu dijawab dan selesai juga.
Malam harinya seperti biasa, setelah pendataan saya ulang baca kemudian dikonsultasikan ke Faslap baru dientri kalau tidak ada kendalanya dan semuanya telah selesai di data dan di entri, untuk wilayah Sungai Belit ada 110 KK tetapi karena ada yang tidak di tempat kami menyelesaikan pendataan sebanyak 105 KK.
Penulis: Nia, kader Pekka Dharmasraya, Sumbar